Soal Larangan ASN Berpoligami, Ketua DPW PSI DKI Elva Farhi Qolbina Desak Pramono Anung Bikin Pergub

Elva Farhi Qolbina berharap, pernyataan Pramono Anung soal larangan ASN berpoligami bisa ditindaklanjuti dengan langkah konkret.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Sigit Nugroho
WartaKota/Fitriyandi Al Fajri
DUKUNG PERNYATAAN PRAMONO - Ketua DPW PSI DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung soal larangan ASN berpoligami. Terkait hal itu, Elva Farhi Qolbina berharap, Pramono Anung terbitkan Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta. (WartaKota/Fitriyandi Al Fajri) 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Ketua DPW Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mendukung pernyataan Gubernur DKI Jakarta terpilih Pramono Anung soal larangan aparatur sipil negara (ASN) berpoligami. 

"Saya pikir pernyataan Mas Pram yang melarang para ASN untuk poligami merupakan langkah yang tepat," kata Elva kepada Warta Kota pada Jumat (7/2/2025).

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta itu pun berharap, pernyataan Pramono perlu ditindaklanjuti dengan langkah konkret.

Langkah konkret yang dimaksud itu, yaitu menerbitkan peraturan yang melarang poligami di lingkungan ASN.

Baca juga: Pramono Anung Tolak Pergub Poligami Bagi ASN Jakarta, Ini Jawaban Pj Gubernur DKI Jakarta

Peraturan yang dimaksud bisa berupa Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta.

"Kami akan terus memantau langkah Mas Pram berikutnya," ucap Elva.

"Apa pun yang dilakukan oleh Mas Pram, kami mendesak untuk mempertimbangkan kondisi perempuan yang rentan mengalami kekerasan atau tindakan-tindakan merugikan lainnya apabila suami mereka berpoligami," jelas Elva.

Menurut Elva, poligami berpotensi mengganggu fokus ASN dalam melaksanakan tugas-tugas mereka.

Dengan menambah jumlah pasangan, otomatis ASN yang melakukannya harus meluangkan lebih banyak waktu untuk keluarga, baik untuk istri-istrinya maupun anak-anaknya.

Baca juga: NasDem Dukung Larangan ASN Poligami, Pergub Perlu Diawasi Ketat Biar Tidak Disalahgunakan

Elva menerangkan bahwa mengurusi kehidupan rumah tangga bukan hal yang mudah.

Mengurusi kehidupan rumah tangga menuntut banyak sumber daya dan waktu.

"Belum lagi kehidupan rumah tangga pasti memiliki dinamikanya sendiri," ujar Elva.

"Apakah para ASN yang berpoligami bisa membagi waktu antara istri-istri mereka dan pekerjaan, sehingga masih bisa tetap bekerja dengan optimal di kantor?," terang Elva.

Baca juga: Gubernur Jakarta Terpilih Pramono Anung Tegaskan ASN di Jakarta Tidak akan Diizinkan untuk Poligami

"Belum lagi secara pengeluaran pasti akan bertambah. Jangan sampai malah menjadi celah untuk melakukan tindakan korupsi nantinya pada ASN yang melakukan poligami," tutur Elva.

Elva mengatakan bahwa para ASN harus ingat bahwa tugas utama mereka adalah pelayanan terhadap mesyarakat.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved