Polisi Ungkap Sopir Truk Penyebab Kecelakaan GT Ciawi Aktif di Medsos, Nyetir Sambil Main Ponsel

Polisi Ungkap Sopir Truk Penyebab Kecelakaan Maut GT Ciawi Ternyata Aktif di Medsos, Nyetir Sambil Main Ponsel

Editor: Joanita Ary
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
JOGET TIKTOK - Kecelakaan maut terjadi di ruas Gerbang Tol Ciawi 2, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor, Selasa (4/2/2025) sekira pukul 23.30 WIB. Dimana sopir truk pengangkut galon bernama Bendi Wijaya (BW) ternyata aktif di media sosial TikTok. Bukan hanya itu saja, Bendi juga kerap mengunggah momen aktivitasnya sebagai sopir truk pengangkut minuman mineral. 

WARTAKOTALIVECOM, Bogor – Kecelakaan truk pengangkut galon mineral yang terjadi di GT (gerbang tol) Ciawi pada hari Selasa (4/2/2025) tengah malam.

Dimana sopir truk pengangkut galon yang diketahui bernama Bendi Wijaya (BW) itu ternyata aktif di media sosial, TikTok.

Bukan hanya itu saja, Bendi juga kerap mengunggah momen aktivitasnya sebagai sopir truk pengangkut minuman mineral.

Diberitakan sebelumnya, kecelakaan yang melibatkan banyak kendaraan itu mengakibatkan delapan korban tewas dan 11 lainnya luka-luka.

Menurut keterangan kepolisian, truk yang dikemudikan BW (31) tidak dapat dikendalikan, sehingga sempat oleng ke kanan dan ke kiri.

"Pada saat mendekati Gerbang Tol, itu si pengemudi itu kurang bisa mengendalikan kendarannya. Karena sempat agak belok kanan-kiri," ungkap Direktur Penegakan Hukum Korlantas Polri Brigjen Raden Slamet Santoso

Saat ini sopir truk pengangkut galon yang memicu kecelakaan tersebut masih menjalani perawatan medis. Setelah selesai pemeriksaan medis, pihak kepolisian melanjutkan upaya penyelidikan.

Termasuk melakukan tes urine terhadap sopir truk.

Informasi ini disampaikan oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast

"Ketika nanti penanganan medis sudah tidak diperlukan, tentu nanti pak Kapolresta Bogor Kota akan langsung melakukan upaya-upaya termasuk pemeriksaan urine," bilang Jules Abraham

Sebagai pengemudi kendaraan niaga, ternyata Bendi Wijaya cukup aktif di media sosial.

Ia kerap mengunggah beberapa momen saat menjalani aktivitas sebagai driver pengangkut galon.

Sayangnya, Bendi kerap mengunggah video dirinya saat sedang mengemudi truk. Mengemudi sambil memegang ponsel merupakan salah satu perilaku yang membahayakan.

Seperti pernah dijelaskan instruktur dan founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menambah suatu pekerjaan saat mengemudi seperti bermain ponsel membuat risiko kecelakaan jadi lebih tinggi.

"Dia menambah suatu pekerjaan yang membuat multitasking. Udah pasti mengganggu. Ini kan multitasking driving itu," kata Jusri.

Menurut Jusri, mengemudi kendaraan adalah pekerjaan yang tidak bisa dilakukan berbarengan dengan kegiatan lain.

Jika bermain HP sambil mengemudi, maka sistem motorik pada diri pengemudi terganggu.

"Selain nalar, emosi, motorik terpakai semua kan. Ketika motorik kita terganggu karena konsentrasi kita ke sana maka konsentrasi mengemudi kita terganggu dong," ujarnya.

Praktisi keselamatan berkendara yang juga Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, menyebut mengemudi sambil bermain HP melebihi bahaya mengemudi mengantuk atau mabuk.

"Ini melebihi bahayanya mengemudi ngantuk atau mabuk. Sama dengan bunuh diri namanya," tegas Sony.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved