Berita Jakarta
Diskon Pembayaran Listrik 50 Persen dari PT PLN, Bikin Inflasi di Jakarta Januari 2025 Terkendali
Kebijakan PT PLN yang memberikan diskon 50 persen, ternyata berdampak positif terhadap inflasi di Jakarta.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), bulan Januari 2025 mencatatkan deflasi di Jakarta sebesar -1,50 persen (mtm) dan di Desember 2024 inflasi 0,37 persen (mtm).
Deflasi di Januari 2025 bersumber dari kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga, kelompok transportasi, kelompok informasi komunikasi, dan jasa keuangan.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI, Arlyana Abubakar mengatakan, beberapa kelompok seperti makanan, minuman dan tembakau serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi.
Dengan perkembangan tersebut, inflasi Jakarta pada Januari 2025 tetap terkendali yakni sebesar 0,14 persen (yoy) dan lebih rendah dibandingkan inflasi Nasional 0,76 persen (yoy).
Baca juga: PPN 12 Persen Diberlakukan Januari 2025, Masyarakat Dapat Diskon Listrik 50 Persen Selama Dua Bulan
Baca juga: Pj Gubernur Agus Fatoni Paparkan Keberhasilan Pengendalian Inflasi pada Tim Evaluasi Kemendagri
"Kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga mencatat deflasi sebesar -9,20 persen (mtm), lebih rendah dibandingkan bulan lalu -0,01 persen (mtm).
Deflasi pada kelompok tersebut utamanya disebabkan oleh kebijakan insentif diskon 50 persen untuk listrik di bawah 2.200 VA yang berlaku pada Januari—Februari 2025.
Kendato diskon 50 persen, kata Arlyana, terdapat komoditas pada kelompok tersebut yang mengalami inflasi yakni sewa rumah.
Hal itu karena pola siklikal (berulang) terkait penyesuaian tarif sewa rumah di awal tahun.
"Selanjutnya, kelompok transportasi mencatat deflasi sebesar -0,23 persen (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya 0,01 persen (mtm) seiring menurunnya harga tiket angkutan udara dan tarif kereta api terkait dengan normalisasi permintaan masyarakat pasca HBKN Nataru," ucapnya.

Namun, masih kata Arlyana, ada komoditas pada kelompok transportasi yang mengalami inflasi seperti bensin karena adanya kenaikan harga BBM nonsubsidi.
Kelompok lainnya yang menjadi penyumbang deflasi yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan dengan deflasi sebesar -0,17 persen (mtm).
Hal tersebut disebabkan oleh penurunan tarif telepon seluler.
Kelompok makanan, minuman, dan tembakau mengalami inflasi sebesar 1,82 persen (mtm) dan lebih tinggi dibandingkan bulan lalu 1,33 persen (mtm).
"Tekanan inflasi pada kelompok tersebut terutama didorong oleh kenaikan harga komoditas cabai merah dan cabai rawit yang disebabkan oleh keterbatasan pasokan dan gangguan produktivitas akibat gangguan cuaca di wilayah sentra," ungkapnya.
Menurut Arlyana, inflasi di Jakarta masih terkendali berkat sinergi, kolaborasi, serta koordinasi yang baik dari Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DKI di bulan Januari 2025.
berita jakarta
diskon pembayaran listrik
inflasi
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Arlyana
PT PLN
diskon listrik
Omset Pedagang Pasar Kembang Rawa Belong Jakbar Anjlok Buntut Gelombang Unjuk Rasa |
![]() |
---|
Tak Hanya Disidang Etik, Kasus Kompol Cosmas Berlanjut ke Proses Pidana |
![]() |
---|
Libur Maulid Nabi, 147.000 Lebih Warga Liburan ke Luar Kota Naik Kereta Api |
![]() |
---|
Perumda Dharma Jaya Didemo, Pimpinan DPRD DKI Janjikan Mahasiswa Hal Ini |
![]() |
---|
DPRD DKI Jakarta Janji Siap Kawal Tuntutan AMPSI soal Anggaran dan Transparansi BUMD |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.