Dittipideksus Bareskrim Tetapkan 15 Tersangka dan Sita Aset dalam Kasus Net89
Brigjen Helfi Assegaf sebut, Dittipideksus Bareskrim Polri sita aset dari para tersangka penipuan investasi bodong robot trading Net89.
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Sigit Nugroho
WARTAKOTALIVE.COM, KEBAYORAN BARU - Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri menyita aset dari para tersangka penipuan investasi bodong robot trading Net89 PT Simbiotik Multitalenta Indonesia (SMI) serta Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim Polri Brigjen Helfi Assegaf mengatakan bahwa penyitaan kali ini dilakukan terhadap properti milik tersangka senilai Rp 1,5 triliun.
Lalu, 11 mobil mewah, yaitu Porsche Carerra S, mobil BMW X7, mobil BMW X5, mobil BMW Seri 5, mobil BMW Seri 3, mobil Tesla Model 3, mobil Lexus RX370, mobil Mazda CX5, mobil Renault, mobil Peugeot 3008, dan mobil Honda Mobilio.
"Senilai kurang lebih Rp 15 miliar. Kami juga sita berupa uang tunai sekitar Rp 52,5 miliar yang saat ini sudah kami pindahkan ke rekening Escrow Bareskrim," kata Helfi dalam konferensi pers di Gedung Bareskrim Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (22/1/2025).
Helfi berujar bahwa seluruh barang bukti tersebut, akan diputuskan dalam persidangan untuk selanjutnya dipertimbangkan dikembalikan kepada para korban.
Baca juga: Dijanjikan Keuntungan Besar, Rita Justru Rugi Rp15 miliar usai Tertipu Investasi Bodong
Dalam kasus itu, polisi telah menetapkan 14 tersangka perorangan dan satu korporasi.
Sembilan tersangka sudah ditahan, dua tidak ditahan dengan alasan sakit keras, dan tiga masih berstatus buron.
Satu tersangka korporasi adalah PT SMI dan tiga DPO adalah AA, LSH, serta TL.
Sedangkan yang tidak ditahan adalah BS dan IR.
Penahanan dilakukan kepada ESI, DI, YW, RS, AR, FI, AA, MA, dan IR.
"Dilakukan penahanan kepada sembilan tersangka. Dua tidak dilakukan penahanan, karena sakit keras, dan tiga masih dalam pengejaran dan telah dikeluarkan rednotice," ujar Helfi.
Baca juga: Jadi Korban Investasi Bodong Rp 15 M, Bunga Zainal: Saya akan Stop Kalau Dia Bayar Cash and Carry
Sebelumnya, kasus terkait Net89 itu sudah pernah sampai dalam tahap pelimpahan berkas perkara tahap 2 untuk segera dibawa ke meja hijau atau pengadilan.
Meski demikian, ada kendala terkait gugatan praperadilan dari para tersangka atas penetapan status tersangka ini.
"Permohonannya dikabulkan, sehingga digunakan untuk mengajukan gugatan, putusan sela, dan memerintahkan supaya SPDP (Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan) dikembalikan kepada para penyidik dan barang bukti juga dikembalikan kepada para penyidik," jelasnya.
Lalu, penyidik melakukan rekonstruksi ulang perkara ini pada tahap penyidikan dari awal serta pemeriksaan terhadap para saksi dari korban.
Dittipideksus Bareskrim
Net89
investasi bodong
tindak pidana pencucian uang (TPPU)
Brigjen Helfi Assegaf
Robot trading
Mengaku Kurang Sehat Saat Jalani Sidang, Nikita Mirzani: Dua Minggu Ini Tensi Saya Rendah |
![]() |
---|
Satgas Pangan Polri Temukan Kejanggalan Empat Merek Beras Premium Oplosan, Ini Faktanya |
![]() |
---|
Kasus Beras Premium Oplosan, PPATK Diminta Analisis Transaksi Keuangan PT Food Station |
![]() |
---|
Petinggi PT Food Station Tjipinang Jaya Jadi Tersangka Beras Oplosan, Begini Tanggapan Pemprov DKI |
![]() |
---|
Dirut PT Food Station Karyawan Gunarso Tersangka Beras Oplosan, Satgas Pangan Polri tidak Menahan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.