Berita Nasional
Pengamat Nilai Dinamika Presiden Prabowo, Jokowi, dan Megawati Semakin Dinamis
Pengamat politik Hendri Satrio melihat dinamika Presiden Prabowo, Megawati dan Jokowi makin dinamis. Apa ya dampaknya buat rakyat?
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio alias Hensat memprediksi, persaingan antara Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden RI Prabowo Subianto belum sepenuhnya berakhir.
Menurutnya, relasi baik keduanya di 2024 hanya merupakan “jeda turun minum” sebelum nanti kembali bertarung.
“Gini, Jokowi vs Prabowo belum selesai ya, (relasi baik di) 2024 ini hanya jeda turun minum, sangat mungkin ada babak selanjutnya,” kata Hensa dalam akun X pribadinya @satriohendri, Selasa (21/1/2025).
Baca juga: Ray Rangkuti Yakin Pertemuan Megawati dan Prabowo Bakal Terwujud, Hanya Tunggu Waktu yang Tepat
“Ini bukan adu domba, ini prediksi, tapi kalau kemudian ada yang nuduh ini adu domba mungkin punya prediksi sama atau memang punya informasi lebih hehehe,” lanjutnya.
Hensat melihat Prabowo membutuhkan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri untuk menghadapi dinamika selanjutnya.
Sebab, Megawati dikenal sebagai sosok senior di dunia politik dengan loyalitas dan jaringan pertemanan yang teruji di antara ketua partai lainnya.
“Prabowo perlu Mega, Ketum Parpol senior yang punya loyalitas perjuangan dan pertemanan paling mumpuni serta teruji di antara Ketum Parpol Lainnya,” ucap dia.
Baca juga: Prabowo Subianto Sanjung Hasil Kerja Jokowi Saat Meresmikan Proyek Ketenagalistrikan
Hensat menjelaskan bahwa Megawati juga memerlukan Prabowo dalam konteks persiapan untuk Pemilu 2029.
Menurutnya, Megawati akan sulit bergerak di 2029 nanti jika tidak menjalin relasi yang baik dengan Prabowo.
“Mega juga perlu Prabowo, ini terkait 2029, urusan yang logis logis. Sebagai penguasa, akses terkait hal logis ya penguasa atur, tanpa hal logis sangat sulit bergerak di 2029, zaman demokrasi NPWP (nomer piro wani piro), kondisi demokrasi yang aslinya adalah ciptaan mereka juga,” lanjutnya.
Hensat juga mengapresiasi komunikasi yang terjalin antara Jokowi dan Prabowo saat ini.
Ia mencatat, untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia, kedua pemimpin tersebut terlihat akrab dan sering bertemu.

“Memang harus diakui komunikasi Prabowo dan Jokowi bagus sekali, kali pertama dalam sejarah Indonesia, Presiden baru dan Presiden sebelumnya akrab sering jumpa, manteb,” tulis dia.
Namun, Hensat pun mencatat bahwa Jokowi masih lebih unggul dalam hal kelincahan politik dibanding Prabowo.
Ia melihat, tanpa terikat pada partai politik tertentu, Jokowi dapat dengan mudah melakukan manuver yang bersifat politis.
KAI Minta Maaf setelah 80 Perjalanan Kereta Api Dibatalkan Akibat Kereta Anjlok di Subang |
![]() |
---|
Pengusaha Konveksi Raup Rezeki Nomplok Usai Viral Bendera One Piece |
![]() |
---|
Pemerintah Sebut Pemasang Bendera One Piece Bisa Dipenjara |
![]() |
---|
KPK Tetap Kukuh Hasto Kristiyanto Bersalah Atas Suap KPU Meski Ada Amnesti |
![]() |
---|
Resmi Keluar Penjara, Begini Nasib Hasto Kristiyanto di PDIP |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.