Kebakaran

Kisah Pegawai Maskapai dan Pramugari Terjebak Api saat Sedang Karaoke di Lantai 9 Plaza Glodok

Osima terakhir kali memposting foto pada 22 Desember 2024 dengan mengenakan seragam salah satu maskapai penerbangan.

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Feryanto Hadi
Wartakotalive.com/ Nuri Yatul Hikmah
Kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat 

 

Laporan Wartawan Wartakotalive.com, Miftahul Munir


WARTAKOTALIVE.COM, TAMANSARI - Sejumlah orang dikabarkan hilang saat peristiwa kebakaran yang terjadi di Plaza Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (14/1/2025) malam.

Salah satunya adalah Osima Yukari seorang wanita yang ternyata berprofesi sebagai pramugari.

Dari laman Instagram pribadi, Osima terakhir kali memposting foto pada 22 Desember 2024 dengan mengenakan seragam salah satu maskapai penerbangan.

Salah satu rekan saksi yang berhasil selamat tidak mau menyebutkan namanya menjelaskan, ketika itu temannya berinisial A ada di salah satu ruang karaoke lantai 9.

Kemudian, A memesan buah potong yang ada di tempat karaoke tersebut.

Beberapa lama ditunggu tak kunjung datang dan A memutuskan untuk keluar dari ruang karaoke.

Ia keluar ruangan bermaksud mencari waters guna bertanya kenapa pesanannya tidak kunjung datang.

Masih kata rekan si A, saat itu ada beberapa pramugari yang berada di dalam ruang karaoke salah satunya Osima.

"Pas dia buka pintu cari waters, itu sudah ada asap tebal dan gelap, terus teman saya ini matikan musik, bilang ke teman-temannya kalau tempat karaoke itu kebakaran," tegasnya, Jumat (17/1/2025).

Dalam keadaan panik, kata nasum yang tidak mau sebutkan namanya itu, para wanita yang ada di dalam ruang karaoke memilih bersembunyi di dalam kamar mandi.

Padahal, A sudah menyarankan tidak bisa berdiam diri di dalam ruangan tersebut karena takut terjebak dan tewas terpanggang.

A yang tahu cara menghadapi situasi kebakaran di dalam gedung, memilih untuk keluar ruang karaoke dengan jalan jongkok.

Kondisi tempat hiburan yang sudah gelap dan berasap, A terus berjalan jongkok sembari merambat tembok guna mencari pintu darurat.

Ketika mendapatkan pintu darurat, lamjut Teman A, rekannya langsung menuruni anak tangga. Lagi-lagi ia teringat ketika menghadapi situasi kebakaran menuruni anak tangga yaitu berguling.

"Dia guling sampai lantai 7 terus tidak sadarkan diri. Ketika kebakaran enggak ada bunyi alarm kalau kata teman saya. Pokoknya tahu-tahu berasap pas dia keluar," tandasnya.

Rekan si A menambahkan, beberapa jam kemudian ia siuman setelah pingsan dan sudab ada di RS kawasan Tamansari.

Ternyata, A ditolong oleh sopir taksi yang ada di lokasi dan dilarikan ke rumah sakit.

"Teman saya selamat, dia kerja di salah satu perusahaan yang punya safety ketika ada kebakaran," imbuhnya. 

Sebelumnya, Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Plaza Glodok, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.

Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).

Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin.

"Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap," kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat. 

Tim DVI dan Puslabfor Belum Bisa Masuk ke Plaza Glodok

Polsek Metro Tamansari mengerahkan sejumlah personel untuk mengamankan lokasi kebakaran di Plaza Glodok, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

Dari pantauan di lokasi, seluruh gedung lokasi kebakaran sudah diberi garis polisi agar tidak ada yang melintas.

Kapolsek Metro Tamansari, AKBP Riyanto mengatakan, pihaknya sudah mengerahkan tim DVI Polda Metro Jaya sejak Kamis (16/1/2025).

Selain itu, tim Puslabfor Mabes Polri juga sudah bersiaga di lokasi kejadian sejak kemarin.

"Tapi mereka tidak bisa masuk karena masih banyak asap," kata Riyanto saat ditemui di lokasi, Jumat.

Riyanto melanjutkan, petugas DVI dan Puslabfor tidak bisa memaksa untuk masuk ke dalam karena takut sesak napas.

Mengingat, di lokasi kejadian masih dalam proses pendinginan dan asap pascakebakaran masih terlihat.

"Kami tadi sudah koordinasi (dengan Damkar) kalau hari ini bisa masuk, mungkin tim Labfor bisa lakukan pemeriksaan," ungkapnya.

Namun, ia belum bisa memastikan kapan tim Labfor dan DVI bisa masuk ke dalam gedung Plaza Glodok untuk mencari korban kabakaran.

Sebab, saat ini tim masih meminta denah gedung agar memudahkan petugas saat masuk mencari para korban.

"Kalau dari hasil pemeriksaan itu titik api awalnya ada di lantai 9," imbuhnya.

Sebelumnya, Suku Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Barat telah evakuasi lima jenazah korban kebakaran di Plaza Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakbar, Jumat (17/1/2025).

Dari pantauan di lokasi, mobil pemadam kebakaran masih berada di Plaza Glodok untuk lakukan pendinginan.

Beberapa personel nampak kelelahan bekerja memadamkan api di lokasi. Sebab, sampai siang ini, mereka masih melakukan pendinginan.

Kasudin Damkar Jakarta Barat, Syarifudin mengatakan, total warga yang hilang saat kebakaran sebanyak 14 jiwa.

Namun, yang baru bisa ditemukan dan sudah dibawa ke RS Polri Jakarta Timur untuk dilakukan pendalaman indentitas.

"Dari 5 korban yang ditemukan semua berada di lantai 8 karena memang lantai 9 sudah roboh, atapnya juga sudah roboh dari baja ringan dan spandex," terangnya di lokasi, Jumat

Cerita Petugas Damkar Firmansyah

Di balik insiden kebakaran yang menghanguskan 3 lantai di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, terselip satu kisah perjuangan dari petugas pemadam kebakaran (Damkar).

Mereka yang terus berupaya memadamkan api selama lebih dari 24 jam.

Salah satu anggota pemadam kebakaran dari Sudin Gulkarmat Jakarta Barat adalah Firmansyah (36).

Baca juga: Lima Kantong Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat Dikirim ke RS Polri Kramat Jati

Sesaat setelah keluar dari memadamkan api lewat tangga darurat, Firmansyah menyandarkan tubuhnya di ruko-ruko kosong depan Plaza Glodok.

Sambil menghela napas panjang dan meluruskan kakinya yang sudah penuh arang, Firmansyah sigap membuka alat perlindungan diri (APD) serta masker yang menutupi sebagian wajahnya.

Kebakaran Plaza Glodok yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam membuat pemadam bekerja keras untuk memadamkan api.

Baca juga: Jumlah Orang yang Dilaporkan Hilang Akibat Kebakaran Glodok Plaza Jakbar Bertambah, Ini Daftarnya

Banyaknya material yang mudah terbakar serta area yang luas, membuat pemadaman belum dinyatakan selesai hingga lebih dari 24 jam.

Kepulan asap tebal yang membumbung di langit-langit dan tiap bangunan plaza, menjadi satu pemandangan yang harus diterobosnya demi menekan perambatan api.

Kepada Warta Kota, Firmansyah bercerita masuk ke lokasi kebakaran Plaza Glodok pada Kamis (16/1/2025) pukul 08.00 WIB.

Baca juga: Warga Laporkan 8 Orang Hilang Imbas Kebakaran Glodok Plaza Jakbar, Petugas Temukan 4 Jenazah

Dia melanjutkan kerja rekannya yang telah berjibaku semalaman memadamkan api sejak Plaza Glodok terbakar pada Rabu malam.

Firmansyah harus berperang melawan gas-gas dan derap asap yang terus mengepul hebat.

Sambil ngobrol, keringat Firmansyah masih terlihat bercucuran di wajah.

Baca juga: Usaha Petugas Damkar Bawa Tabung Oksigen, Cari 5 Orang yang Masih Terjebak di Kebakaran Glodok

Ia melakukan pemadaman secara manual dengan menyemprotkan air dari tank-tank pemadam kebakaran.

"Saya memadamkan manual, tapi dibantu alat supaya nggak kesulitan bernapas walau asap tebal," jelasnya.

Firmansyah memperlihatkan barang-barang yang digunakannya selama proses pemadaman, mulai tabung oksigen, masker, hingga APD, dan topi pemadam yang berbahan keras.

Baca juga: Plaza Glodok Masih Dikepung Asap Setelah 21 Jam Terbakar, Damkar Belum Bisa Pastikan Akhir Pemadaman

Menurut dia, menjadi pemadam kebakaran yang slogannya 'pantang pulang sebelum padam' ini seperti bertaruh nyawa.

"Saya sudah 20 tahun menjadi pemadam, yang terlama memadamkan kebakaran pabrik sandal di Semanan (Tangerang) yang sampai seminggu," ucap Firmansyah.

"Setiap satu jam, kami keluar gedung yang terbakar dan bergantian dengan rekan lain," lanjutnya.

"Yang nggak enak itu kalau masyarakat kurang menghargai dan suka menyalahkan kami yang dianggap sering datang terlambat," kata Firmansyah.

Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News

Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini

 


 

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved