Makan Bergizi Gratis
Kemenag Terbitkan Panduan MBG di Pesantren, Minta Makan dengan 3 Jari, Mahfud MD: Berlebihan!
Eks Menkopulhukam Mahfud MD mengkritik Kemenag yang terbitkan Panduan MBG di Pesantren, Makan dengan 3 Jari
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Eks Menkopolhukam Mahfud MD mengkritik Kementerian Agama (Kemenag) yang menerbitkan surat edaran tentang panduan makan bergizi gratis (MBG) di lingkungan pesantren.
Di mana dalam surat panduan itu, Kemenag memberikan etika makan dan minum yang mesti dijalankan dalam 14 poin.
Mahfud MD mengkritik sejumlah poin dalam etika makan dan minum yang diterbitkan Kemenah karena dinilai terlalu berlebihan dan mempersulit diri.
Yakni dalam poin ke 9 panduan Kemenag menyebutkan makan menggunakan tiga jari, lalu poin ke 9 tidak mencaci makanan serta poin ke 13 tidak bernafas dalam bejana (tempat minum).
Menurut Mahfud panduan etika makan dan minum yang dikeluarkan Kemenag terlalu berlebihan dan mempersulit saja.
Hal itu diungkapkan Mahfud MD di akun X resmi miliknya @mohmahfudmd, Kamis (9/1/2025).

Baca juga: Pihak Istana Ungkap Anggaran Makan Bergizi Gratis Banyak Gunakan Uang Pribadi Prabowo
"Ini Kemenag agak berlebihan. Makan hrs dgn 3 jari. Yg 2 jari bgmn?," kata Mahfud sembari menyematkan flyer etika makan dan minum yang dikeluarkan Kemenag.
"Tak boleh mencaci makanan. Memang ada orng mencaci makanan? Jangan bernafas di bejana. Memang ngapain bernafas di bejana? Ada dalil, "Permudah saja, jangan menyulitkan diri"," kata Mahfud sembari menyematkan ayat Alquran dalam unggahannya.
Sebelumnya Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 10 tahun 2024 tentang Panduan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Lingkungan Pesantren.
Direktur Jenderal Pendis Abu Rokhmad menuturkan, surat edaran yang diterbitkan pada 31 Desember 2024 diperuntukkan bagi seluruh pondok pesantren (ponpes) yang ada di Indonesia.
"Seluruh entitas Pendidikan Islam siap menyukseskan Makan Bergizi Gratis yang merupakan program prioritas Presiden Prabowo. Edaran kali ini kami terbitkan untuk menjadi panduan implementasi MBG di pondok pesantren," tutur Abu Rokhmad di Jakarta, Minggu (5/1/2025), dikutip dari situs resmi Kemenag.
Menurut Abu Rokhmad implementasi program MBG tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi tetapi juga sebagai bagian dari penguatan karakter peserta didik.
"Program MBG bukan sekadar inisiatif untuk memenuhi kebutuhan gizi peserta didik tetapi juga menjadi media pembelajaran karakter," kata Abu Rokhmad.
Baca juga: Bahan Makanan dan Waktu Pengantaran Jadi Fokus Evaluasi di Program Makan Bergizi Gratis
"Misalnya, dalam pelaksanaan MBG, ada pembiasaan bagi para santri untuk mempraktikan nilai spiritual karena diajarkan berdoa sebelum makan, mempraktikan nilai toleransi karena mereka diajarkan untuk antre, tidak saling serobot dan sebagainya," ujarnya.
Karenanya, kata Abu Rokhmad, program MBG ini harus dimanfaatkan oleh para pimpinan pondok pesantren untuk memperkuat penanaman karakter bagi para santri.
Berikut petikan SE Dirjen Pendidikan Islam No 10 tahun 2024:
SE Dirjen Pendidikan Islam No 10 Tahun 2024
Panduan Program Makan Bergizi Gratis di Lingkungan Pesantren
1. Pimpinan Pesantren agar melaksanakan program MBG sebagai salah satu langkah strategis meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, baik dari segi kesehatan maupun moral peserta didik.
2. Program MBG dirancang untuk mengajarkan nilai karakter berikut:
a. Nilai Spiritual
Caranya, membiasakan peserta didik berdoa sebelum makan (meningkatkan rasa syukur dan menanamkan kebiasaan baik yang mendukung pembentukan karakter).
Etika makan dan minum, antara lain:
1) Berwudhu ketika hendak makan.
2) Membaca basmalah sebelum makan.
3) Membaca hamdalah setelah makan.
4) Berkumur setelah makan.
5) Makan dengan tangan kanan.
6) Makan menggunakan tiga jari.
7) Mengambil makanan yang terdekat.
8) Tidak makan sambil berbaring.
9) Tidak mencaci makanan.
10) Tidak membiarkan makanan yang jatuh.
11) Tidak berlebih-lebihan dalam makan.
12) Minum dengan tiga tegukan dan membaca basmalah.
13) Tidak bernafas dalam bejana (tempat minum).
14) Tidak makan dan minum dengan berdiri.
b. Toleransi dan Tenggang Rasa
Program MBG akan menggunakan sistem prasmanan. Peserta didik diajarkan untuk:
1) Mengantre dengan tertib.
2) Mengambil makanan secukupnya.
3) Menghormati teman-teman sekelasnya.
Kegiatan ini mengajarkan peserta didik untuk saling menghargai, berbagi, dan menjaga keharmonisan dalam lingkungan madrasah dan pesantren.
c. Nilai Tanggung Jawab
Peserta didik juga akan diajarkan untuk membawa peralatan makan dari rumah, yang kemudian mereka cuci sendiri setelah selesai digunakan. Tujuannya:
1) Meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap barang pribadi.
2) Membiasakan hidup bersih dan mandiri.
3. Jadwal Pembagian MBG
a. Peserta didik PaudQu dan Kelas 1-2 SPM/PDF/PKPPS jenjang Ula: MBG dibagikan pukul 08.00 waktu setempat
b. Peserta didik kelas 3-6 SPM/PDF/PKPPS jenjang Ula: MBG dibagikan pukul 09.30 waktu setempat
c. Peserta didik SPM/PDF/PKPPS jenjang Wustha dan Ulya: MBG dibagikan pukul 12.00 waktu setempat.
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Target 82,9 Juta Anak Dapat MBG Akhir Tahun, Prabowo: Negara Lain Butuh 11 Tahun, Kita Setahun |
![]() |
---|
Dadan Hindayana Kerap Dihujat Akibat Makan Bergizi Gratis, Menkes Pasang Badan, Ini Katanya |
![]() |
---|
MBG Tetap Disalurkan Saat Libur Sekolah, Ini yang Didapat Siswa |
![]() |
---|
Viral MBG di Ciputat Timur Tangsel Berupa Bahan Mentah, Disdikbud dan Kepala BGN tak Tahu |
![]() |
---|
Ini Alasan Pemberian Bahan Mentah Makan Bergizi Gratis di 18 Sekolah Tangerang Selatan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.