Ujian Nasional Akan Kembali, Ini Kisah Siswa Pembongkar Contek Massal di Sekolah
Pemerintah dikabarkan berencana mengembalikan Ujian Nasional (UN) setelah selama lima tahun sempat mati suri dalam sistem pendidikan di Indonesia.
WARTAKOTALIVE.COM - Pemerintah dikabarkan berencana mengembalikan Ujian Nasional (UN) setelah selama lima tahun sempat mati suri dalam sistem pendidikan di Indonesia.
Wacana pengembalian UN itu pun tidak ditampik oleh Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Prof. Abdul Mu'ti seperti dimuat Kompas.com Senin (30/12/2024).
"Ujian nasional sudah siap sebenarnya secara konsep, tapi 2025 ini belum kita laksanakan," ujar Abdul di kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024)
Ujian Nasional sendiri kerap menjadi kontroversi di Indonesia saat masih diterapkan.
Fasilitas pendidikan yang belum merata di Indonesia hingga maraknya kebocoran jawaban menjadi isu hangat saat UN masih berlaku di Indonesia.
Frustasinya siswa yang takut tidak lulus UN bahkan hingga membuat sekolah terlibat untuk memberikan kunci jawaban kepada siswa.
Hal itu bahkan pernah dialami langsung oleh Kiki Putra yang saat itu sempat viral lantaran sebagai siswa SMP yang nekat membongkar sistem contekan UN di sekolahnya yang terorganisir.
Dalam tayangan Youtube Kompas.com pada 18 September 2024, Kiki Putra menceritakan kembali kronologi dirinya hingga dibully satu sekolah lantaran nekat membongkar sistem contekan di SMP unggulan tempatnya bersekolah.
Kata Kiki Putra, sepekan sebelum UN berlangsung sekolahnya bahkan sudah mempersiapkan adanya kunci jawaban UN untuk siswa.
Alasan sekolah klasik, yakni hanya takut ranking sebagai sekolah unggulan turun lantaran ada siswa yang tidak lulus UN.
Saat itu Kiki pun nekat membongkar praktek contekan massal UN tersebut. Lulusan Stanford University itu mengaku tidak terima apabila mencontek dijadikan sistem di sekolah.
Terlebih mencontek menurutnya sangat dekat dengan perilaku korupsi. Hal itu juga membuat siswa yang giat belajar tidak mendapatkan keadilan lantaran seluruh siswa bisa mendapatkan nilai bagus hanya dengan mencontek.
Namun karena sikapnya yang membongkar contekan massal tersebut, Kiki Putra dikucilkan di sekolahnya hingga trauma.
Hingga masuk SMA, di pertengahan jalan Kiki Putra memutuskan berhenti sekolah dan memilih ujian dengan paket C lantaran trauma dengan UN.
Hasilnya Kiki belajar sendiri di rumah dengan Google dan buku yang dipunya sehingga lulus paket C hanya dengan setahun belajar tingkat SMA.
Baca juga: PGRI Setuju Ujian Nasional Diadakan Kembali, Tidak untuk Sekolah Dasar
Kiki juga sukses masuk ke Universitas Indonesia jurusan Hukum bahkan mendapatkan beasiswa di universitas bergengsi di Amerika Serikat yakni Stanford University.
Dari kasusnya itu, Kiki pun berharap sistem pendidikan di Indonesia bisa berubah untuk bisa menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang jujur bukan hanya unggul secara nilai.
“Jadi pemangku kebijakan harus tahu visi Indonesia Emas harus visi mengembalikan fitrah pendidikan di mana mendidik murid yang belajar dan berintegritas, jadi enggak usah ada lagi sekolah unggulan karena itu makanan empuk untuk orang mempertahankan jabatan politik di Dinas Pendidikan,” tutupnya.
Sementara itu Pengamat Kebijakan Pendidikan dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Cecep Darmawan boleh saja UN kembali diadakan namun dengan catatan tidak menggunakan model yang lama dan tidak lagi dijadikan standar kelulusan.
"Jangan pakai UN model lama, harus UN dengan paradigma baru," kata Prof. Cecep dalam siaran Obrolan News Room di YouTube Kompas.com, Jumat (8/11/2024).
Menurut Prof. Cecep, UN seharusnya hanya digunakan untuk melihat kualitas pendidikan di Indonesia secara nasional.
Selain itu, Prof. Cecep juga menyarankan UN dilakukan pada semua mata pelajaran tidak seperti dulu hanya pada mata pelajaran tertentu.
"Semua mata pelajaran harus jadi kelas satu (diprioritaskan)," ujarnya.
Prof. Cecep juga menyarankan jika UN kembali diadakan tidak lagi dilakukan melalui kertas, tetapi secara online untuk mencegah kebocoran soal.
"Kalau seperti itu saya setuju, tetapi kalau (UN) model lama saya tidak setuju," ucap Prof. Cecep.
(Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.