PDIP Muak dengan Drama Harun Masiku yang Terus Digantung
PDIP sudah muak dengan penanganan kasus korupsi Harun Masiku yang terkesan terus digantung dan dipermainkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
WARTAKOTALIVE.COM - PDIP sudah muak dengan penanganan kasus korupsi Harun Masiku yang terkesan terus digantung dan dipermainkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Juru Bicara PDIP, Aryo Seno Bagaskoro menyebut bahwa publik sudah melihat banyak drama yang dilakukan KPK dalam penyelidikan kasus korupsi Harun Masiku.
Pasalnya kata Seno, dari waktu ke waktu KPK tidak kunjung mengambil sikap tegas untuk menyelesaikan kasus Harun Masiku.
Sebaliknya, KPK justru terkesan keluar masuk drama baru dengan memanggil kader PDIP.
"Publik sudah melihat tahapan drama demi drama yang terjadi dan tidak kunjung ada satu langkah yang tegas atau definitif yang kemudian diambil, tetapi malah cenderung nuansanya politis," kata Seno, saat dihubungi Tribunnews.com pada Rabu (18/12/2024).
Seno juga mengaitkan pemanggilan Yasonna dengan berbagai upaya untuk mengganggu konsolidasi internal PDIP.
Beberapa di antaranya adalah pemasangan spanduk-spanduk provokatif di sejumlah lokasi strategis di Jakarta dengan narasi yang menyerang PDIP.
"Dari sisi lain lalu ada berbagai panggilan hukum kepada elite-elite partai. Buat kami ini sangat susah untuk kemudian tidak membayangkan bahwa kasus ini tidak bermuatan politis," ucap Seno.
Seno pun meminta agar penegakan hukum yang dilakukan KPK harus profesional tanpa muatan politis.
Sebelumnya KPK kembali memeriksa politisi PDIP Yasonna Laoly.
Yasonna tiba di Gedung KPK pada Rabu pagi sekitar pukul 10.00 WIB, untuk memenuhi panggilan penyidik terkait kasus suap pergantian antarwaktu (PAW) yang melibatkan Harun Masiku.
Baca juga: Polisi Periksa Orang Jokowi Budi Arie Setiadi, Diduga Terkait Judi Online
Yasonna tiba menggunakan mobil hitam, mengenakan kemeja putih dan jaket coklat, serta membawa map berwarna biru.
Saat berjalan menuju Gedung KPK, Yasonna yang didampingi beberapa orang sempat menyapa awak media sebelum duduk di kursi lobi Gedung KPK.
"Nanti saja ya," kata Yasonna saat ditanya oleh wartawan.
Diketahui, kasus suap yang menjerat Harun Masiku bermula dari meninggalnya anggota terpilih Fraksi PDIP di DPR dari Dapil Sumatera Selatan (Sumsel) I Nazaruddin Kiemas yang mendapat 34.276 suara pada Pileg 2019.
Lantaran telah meninggal dunia, suara Nazaruddin Kiemas dialihkan ke Riezky Aprilia yang berada di urutan kedua.
Dengan demikian, Riezky mendapat 44.402 suara dan mendapat kursi DPR.
Namun, DPP PDIP memutuskan Harun Masiku yang hanya mendapat suara 5.878 sebagai caleg pengganti terpilih yang menerima pelimpahan suara dari Nazarudin Kiemas.
(Wartakotalive.com/DES/Tribunnews.com)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.