Isu Jadi Bekingan George Sugama Halim Anak Bos Toko Roti, Ini Kata TNI AD

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Media sosial X diramaikan dengan foto George Sugama Halim, anak bos toko roti di Cakung, Jakarta Timur, bersama anggota TNI AD dan dinarasikan dibekingi oleh prajurit TNI AD tersebut.

Foto tersebut menjadi sorotan netizen karena video George Sugama Halim menganiaya pegawai wanita, berinisial D (19), viral di media sosial.

Narasi George Sugama Halim dibekingi prajurit TNI AD berasal dari unggahan akun X @Opp*, Minggu (15/12/2024), yang menampilkan pelaku berfoto dengan anggota TNI. 

Berdasarkan keterangan unggahan, foto George Sugama Halim dengan anggota TNI diambil pada 1 April 2021. 

Pengunggah mengaku, ia mendapatkan foto dari akun Facebook bernama George Sugama Halim. 

Nama akun tersebut sesuai dengan identitas anak bos toko roti yang menganiaya pegawainya. 

Baca juga: Alasan Nyeleneh George Sugama Halim Kabur ke Sukabumi Usai Aniaya dan Hina Pegawai Toko Rotinya

“Dari akun Facebook GEORGE SUGAMA HALIM. BOS ROTI YG LAGI VIRAL,” tulis pengunggah.

 TNI Angkatan Darat (AD) membantah telah melindungi atau membekingi George Sugama Halim.

"Narasi Polisi Militer TNI AD membeking anak dari bos toko roti sama sekali tidak benar," kata Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana kepada wartawan, Senin (16/12/2024). 

Hal ini disampaikan Wahyu  merespons keramaian di media sosial X yang menunjukkan George Suhana Halim berfoto dengan tiga personel polisi militer TNI. 

Wahyu membenarkan bahwa foto yang beredar di medsos itu adalah personel TNI, tetapi foto itu merupakan foto lama yang diambil pada 2021. 

"(Foto itu) jauh sebelum kejadian penganiayaan yang viral saat ini. Bahkan salah satu anggota Polisi Militer yang fotonya beredar di medsos X telah lama pensiun," kata Kadispenad. 

Ia melanjutkan, pertemanan antara anggota Polisi Militer tersebut dengan George adalah benar adanya, namun sebatas sebagai teman atau rekan yang sudah terjalin cukup lama. 

Kendati demikian, pertemanan itu ditegaskan bukan berarti TNI AD melindungi George dan keluarganya. 

Menurut Wahyu, perbuatan George yang menganiaya karyawan toko roti tidak ada kaitannya sedikit pun dengan institusi polisi militer TNI AD maupun personelnya.