Penganiayaan

Buron Dua Bulan, Polisi Tangkap Anak Bos Toko Roti di Jaktim Tengah Malam, Diduga Aniaya Karyawati

Anak bos roti di Cakung, Jaktim, akhirnya ditangkap polisi setelah dua bulan buron. Kasus ini meledak karena viral di medsos.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Valentino Verry
Kolase foto/istimewa
Setelah buron dua bulan, polisi akhirnya menangkap George Sugama Halim di Sukabumi, Jabar, atas dugaan penganiayaan karyawati. 

Dan hingga kini Pihak kepolisian masih melakukan serangkaian pendalaman.

"Memang dalam proses penyelidikan dan penyidikan, penyelidik atau penyidik membutuhkan waktu dalam rangka mengumpulkan alat bukti guna membuat terang perkara pidananya," tuturnya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan perihal penangkapan anak bos roti di Cakung, Jaktim.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menjelaskan perihal penangkapan anak bos roti di Cakung, Jaktim. (Warta Kota/Ramadhan L Q)

"Jadi perkara yang dilaporkan tersebut oleh penyidik telah memprosesnya dengan jelas, profesional dan prosedural serta membutuhkan waktu dalam rangka pengumpulan alat bukti," imbuhnya.

Sementara itu, wanita berinisial D pegawai toko roti di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, mengungkap perbuatan kasar anak bosnya yang melakukan penganiayaan hingga melemparkan kursi. 

Korban menyebut pelaku sempat sesumbar kebal hukum.
D menceritakan peristiwa penganiayaan sudah terjadi berulang kali hingga dirinya memutuskan untuk melaporkan ke polisi

Alih-alih takut, pelaku justru berkata korban tidak bisa memenjarakan dirinya.

"Sebelum kejadian ini saya pernah dilempar meja, tapi tidak mengenai saya dan saya dikatain babu dan orang miskin, dia merendahkan saya dan keluarga saya. Dia juga sempat ngomong 'orang miskin kaya lu nggak bakal bisa masukin gua ke penjara gua kebal hukum'," kata D pada Minggu (15/12).

Puncaknya pada Kamis (17/10/2024), aksi arogan pelaku terulang kembali.

Saat itu pelaku meminta korban untuk mengantarkan pesanan makanannya.

Namun, korban menolak lantaran tengah bekerja dan juga hal tersebut bukan bagian dari tugasnya.

Penolakan D ini berujung emosi pada pelaku, hingga ia mengamuk dan secara sadar melakukan serangkaian penganiayaan

Korban dilempar menggunakan beberapa barang termasuk kursi hingga membuat kepala korban bocor.

"Akhirnya setelah saya tolak berkali-kali dia marah dan melempar saya pakai patung batu, kursi, meja, mesin bank dilakukan berkali-kali dan semua barang yang dilempar oleh si pelaku semua kena tubuh saya," kata dia.

"Setelah saya dilempari barang di situ bapaknya pelaku narik saya dan suruh saya pulang tapi tas dan HP saya masih tertinggal. Di dalam pas saya mau ambil tas dan HP saya di situ saya dilempari lagi pakai kursi berkali-kali akhirnya saya kabur dan terpojok tidak bisa kemana-mana," terangnya lagi. 

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved