Berita Jakarta

Pernah Menggelandang Usai Digusur dari Kalijodo, Warga Kolong Tol Angke Ini Bersyukur Dapat Rusun

Pernah Kumpulkan Triplek untuk Bangun Rumah di Kolong Tol Angke, Rahman Bersyukur Direlokasi ke Rusun

Penulis: Nuri Yatul Hikmah | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Warga kampung kolong tol Angke, Rahman (61) ditemui di Kantor Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat pada Jumat (29/11/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, GROGOL PETAMBURAN - Rahman (61) merupakan salah satu warga lanjut usia (lansia) yang tinggal di kolong tol Angke sejak 15 tahun lalu.

Dia merupakan warga gusuran Kalijodo, yang ikut mendirikan tempat tinggal di lokasi ilegal tersebut.

Diceritakan oleh Rahman, dirinya terpaksa membuat rumah di kolong tol lantaran terhimpit permasalahan ekonomi.

Pasalnya, dirinya merupakan seorang pemulung yang penghasilannya tak menentu.

Sewaktu tinggal di kolong tol tersebut juga, Rahmat membuat rumah dengan mengumpulkan triplek-triplek bekas dari hasil dirinya memulung.

Tak ada kenyamanan yang dikedepankan olehnya, ia hanya ingin punya tempat berteduh dari terik matahari dan hujan. 

"Saya tinggal di tol layang. Dulu kan namanya setelah mau ngontrak itu kan enggak mampu, akhirnya mereka tuh pada tinggal di kolong. Jadi tinggal di kolong itu ya namanya apa adanya aja," kata Rahman saat ditemui Warta Kota di Kantor Kelurahan Jelambar Baru, Grogol Petamburan, Jakarta Barat, Jumat (29/11/2024).

"Kami bikin dari triplek, tripleknya juga bukannya dapat beli, dapat mungut-mungut," imbuhnya.

Rahman sendiri, tinggal di kolong tol bersama istri dan anak-anaknya.

Meski setiap hari harus membeli air pikulan untuk tetap bisa hidup, namun bagi Rahmat, tinggal di kolong tol menjadi jalan pintas untuknya.

"Dulu kan gusuran (Kalijodo), sempat mengontrak, tetapi enggak sanggup bayar sewanya, akhirnya ke kolong lagi," ungkap Rahman.

Selama 15 tahun dirinya tinggal di kolong, selama itu pula Rahman merasakan gelap dan sempitnya hidup beratap jalan tol. 

Namun, kini ia bersyukur sebab pada akhirnya, pemerintah mau merelokasi warga kolong ke rumah susun (rusun) demi tempat tinggal yang lebih layak.

"Saya berterima kasih diadakan ke tempat yang tertentu, nyaman, tenang. Tadinya kan kadang-kadang digusur," kata Rahman.

"Kali ini alhamdulillah. Bahkan katanya, di Rawa Buaya mau diadakan (sekolah) buat anak sekolah," imbuhnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved