Demonstrasi

Usai Disanksi Persepsi, Kantor Poltracking Didemo, Massa Minta Lembaga Survei Jaga Kredibilias

Melalui survei, opini dan aspirasi masyarakat luas juga dapat diketahui untuk kemudian dianalisis sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan berikutnya

Editor: Feryanto Hadi
Ist
Aliansi Masyarakat Jakarta Menggugat (AMJM) menggelar aksi massa di depan kantor lembaga survei Poltracking Indonesia kawasan jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Dewan Etik Perhimpunan Survei Opini Publik Indonesia (Persepsi) menjatuhkan sanksi kepada Poltracking Indonesia imbas beda hasil survei Pilgub Jakarta dengan Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Usai mendapatkan sanksi, Poltracking mengumumkan mundur dari Persepsi.

Sanksi tersebut mendapat perhatian luas dari publik di media sosial

Di sisi lain, sekelompok orang yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Jakarta Menggugat (AMJM) menggelar aksi massa di depan kantor lembaga survei Poltracking Indonesia kawasan jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan

Kordinator Lapangan Aksi, Bung Fathur Risky mengatakan, keberadaan sebuah lembaga survei sangat dibutuhkan di negara yang demokrasinya sedang tumbuh dan berkembang sepeti Indonesia. 

Dengan hadirnya lembaga survei, kata Fathur, masyarakat dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam urusan kebijakan publik, layanan publik, dan juga terkait proses-proses pengambilan keputusan dan hasil dari sebuah kebijakan yang dihadirkan oleh pemerintah.

"Melalui survei, opini dan aspirasi masyarakat luas juga dapat diketahui untuk kemudian dianalisis sebagai bahan dalam pengambilan kebijakan berikutnya," ujar Fathur melalui keterangan tertulisnya, Jumat (8/11/2024)

Proses pelaksanaan pemilu, lanjutnya, baik pemilu ditingkat pusat, seperti Pilpres, maupun pemilu ditingkat daerah, seperti Pilkada, sangat membutuhkan kehadiran lembaga survei guna menseminasikan informasi terkait calon maupun memotret aspirasi pemilih terhadap sosok figur dan harapan. Lembaga survey juga berperan dalam melakukan kontrol agar kontestasi dalam pemilu tetap berjalan jujur dan adil. 

Menurutnya, apa yang dilakukan oleh lembaga survei Poltracking Indonesia terkait survei opini publik di Pilkada DKI Jakarta justru mencoreng kredibilitas dan integritas lembaga survei itu sendiri yang menjunjung obyektifitas, moralitas, dan integritas sebuah lembaga survei.

Sebab, Poltracking telah nyata-nyata telah melakukan pelanggaran sehingga di sidang dan dijatuhi sanksi oleh Dewan Etik oleh Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI).

"Kami meminta kepada Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (PERSEPI) sebagai wadah organisasi bagi lembaga survei di Indonesia, agar mengeluarkan Poltracking Indonesia karena sudah tidak lanyak dan cacat moral untuk melakukan survei di Indonesia," ujar Fathur.

Ia juga mendesak kepada pihak-pihak terkait, agar melarang Poltracking Indonesia untuk mempublikasikan hasil-hasil surveinya karena nyata-nyata sudah tidak dapat dipertanggungjawabkan.

"Sebaiknya Poltracking Indonesia membubarkan diri dari bumi Indonesia dengan sukarela karena sudah menciderai demokrasi Indonesia dan masyarakat," pungkasnya.

Poltracking Mundur dari Persepi

Lembaga survei Poltracking Indonesia terkena guncangan hebat akibat hasil penelitiannya di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Seperti diketahui, Perhimpunan Survei Opini Publik (Persepi) baru saja menjatuhkan sanksi pada Poltracking karena terbukti melanggar dalam melakukan survei.

Pelanggaran yang dimaksud adalah Poltracking membuat survei yang memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono dengan angka yang besar, dan mengecilkan angka Pramono Anung-Rano Karno.

Melalui penyelidikan yang dilakukan Persepi, Poltracking tak mampu membuktikan bahwa hasil surveinya kredibel sesuai etika yang ada.

Karena merasa malu, Poltracking pun mundur dari keanggotaan Persepi.

Baca juga: Poltracking Disanksi usai Rilis Elektabilitas Tinggi untuk Ridwan Kamil, Rano Karno: Saya Prihatin

Kini publik bertanya siapa gerangan pemilik dan pendiri Poltrackinbg Indonesia?

Ternyata sang pemilik sekaligus pendiri adalah pengamat politik tenar yang kerap wara-wiri di televisi, yakni Hanta Yuda.

Poltracking Indonesia didirikan Hanta Yuda sejak tahun 2012. Dia menduduki jabatan direktur eksekutif.

Dikutip dari Poltracking.com, Hanta Yuda kini juga menjabat sebagai Ketua Yayasan Indonesia Berdemokrasi.

Selain itu, Hanta Yuda menjadi Anggota Dewan Penasihat The Indonesian Institute, Center for Public Policy Research.

Baca juga: Menangkan Ridwan Kamil, Poltracking Kena Sanksi Persepsi, Pengamat: Survei Menyesatkan Masyarakat

Hanta Yuda pun aktif mengajar mata kuliah ilmu politik di berbagai universitas. 

Mengenai pendidikannya, Hanta Yuda mengenyam pendidikan perguruan tinggi di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta.

Ia memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik dari Jurusan Politik Pemerintahan UGM dengan predikat cumlaude dan lulusan terbaik. 

Kemudian, Hanta memperoleh gelar Master Ilmu Politik dari Pascasarjana Ilmu Politik di Universitas Indonesia dengan yudisium cumlaude.

Baca juga: Poltracking Kena Sanksi Persepi yang Menangi Ridwan Kamil-Suswono, Guntur Romli: Itu Survei Pesanan

Pada waktu itu, tesisnya tentang “Faktor-faktor Penyebab Penurunan Kekuatan Elektoral Partai Golkar di Pemilu 2009″  terpilih sebagai salah satu penelitian terbaik yang dipresentasikan pada “Research Day” FISIP UI.

Semasa kuliah, Hanta aktif di pergerakan mahasiswa, seperti Presiden Mahasiswa UGM dan Koordinator Pusat BEM se-Indonesia dan menggagas Sekolah Anti-Korupsi di UGM.

Adapun beberapa prestasi yang diraihnya, yakni mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) sebagai program antikorupsi di perguruan tinggi, pertama di Indonesia (2005).

Tak hanya itu, Hanta juga memperoleh penghargaan “Inspiring Alumni Award FISIPOL UGM” pada Dies Natalis FISIPOL UGM 2012.

Selain aktif melakukan berbagai aktivitas riset, Hanta diketahui aktif menjadi narasumber di berbagai forum seminar hingga program talkshow politik di televisi.

Hanta juga telah menulis beberapa buku, puluhan artikel jurnal, serta ratusan kolom opini di berbagai majalah dan surat kabar nasional.

Beberapa chapter dalam buku yang telah ditulisnya, yakni Potret Institusionalisasi Sistem Presidensial di Indonesia (2007), Konfigurasi Generasi Kepemimpinan Nasional (2008), dan Potret Institusionalisasi Partai Politik di Indonesia (2009).

Tentang Poltracking Indonesia

Poltracking Indonesia adalah lembaga survei di Indonesia yang didirikan oleh Hanta Yuda pada tahun 2012.

Kantor Poltracking Indonesia berada di Kompleks Perkantoran Pesona View Blok B7, Jalan Ir. H. Juanda, Mekar Jaya, Sukmajaya, Kota Depok.

Kemudian, ada di Jalan TB Simatupang, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Visi

Poltracking Indonesia hadir dengan visi: menjadi mitra strategis pemerintah, partai politik, perusahaan, dan politisi-personal dalam menghadirkan data yang akurat-kredibel, untuk kepentingan penguatan demokrasi, kelembagaan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.

Misi

Untuk mencapai visi Poltracking Indonesia, kehadiran analisa, strategi, dan treatment yang ,tepat-melesat menjadi kunci capaian penguatan demokrasi, kelembagaan, kesejahteraan, dan kemajuan Indonesia.

Itulah tadi ulasan Lembaga Survei Poltracking punya siapa, inilah profil dan biodata Hanta Yuda AR yang merupakan pemilik sekaligus pendiri.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved