Berita Nasional

Pesan Sultan Tidore dalam Ibadah Syukur dan Suka Cita Bersama Masyarakat Maluku Utara

Hadiri Ibadah Syukur dan Suka Cita Bersama Masyarakat Maluku Utara, Ini Pesan Sultan Tidore

Editor: Dwi Rizki
Istimewa
Sultan Tidore, Husain Alting Sjah menghadiri acara Ibadah Syukur dan Suka Cita Bersama yang digelar di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara pada Senin (28/10/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA Sultan Tidore, Husain Alting Sjah menghadiri acara Ibadah Syukur dan Suka Cita Bersama yang digelar di Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara pada Senin (28/10/2024). 

Acara tersebut dihadiri oleh ratusan warga dengan tema “Merawat Persaudaraan dalam Bingkai Moloku Kie Raha.”

Dalam kesempatan tersebut, Husain Alting Sjah menjelaskan bahwa politik merupakan bagian dari seni kehidupan.

Ia menyoroti pentingnya moderasi beragama, yang diakui bukan ajaran baru bagi masyarakat Maluku Utara.

"Moderasi beragama bukanlah ajaran yang baru. Ini adalah bagian dari seni kehidupan yang perlu kita jaga," ungkapnya.

Husain melanjutkan, meskipun kita mungkin memiliki perbedaan dalam pilihan politik, hubungan kemanusiaan dan kultural harus tetap terjaga.

"Kita boleh berbeda pilihan, tetapi hubungan kemanusiaan kita tidak boleh menjadi penghalang untuk berinteraksi satu sama lain," tegasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa ajaran moderasi beragama telah ada sejak ribuan tahun lalu, dibawa oleh para Nabi yang mengajarkan penghormatan antar umat.

Husain mengutip contoh Sultan Amiruddin Sjah, atau Sultan Nuku, yang bersatu dengan berbagai kalangan, bahkan yang berbeda agama, untuk memperjuangkan kemanusiaan dan membebaskan Maluku Kie Raha dari penjajahan.

“Ketika kemanusiaan kita ditindas, kita memiliki kesatuan pandangan. Sultan Nuku memanggil masyarakat Tobelo, Canga, dan Tobaru untuk bersatu padu demi kebebasan dari penjajah,” jelasnya.

Tradisi persatuan ini terus berlanjut hingga masa Sultan Zainal Abidin Alting Sjah dan Sultan Al Mansur.

Husain juga mencontohkan bagaimana saat itu pendeta dari Belanda dan Jerman datang untuk menyebarkan injil di Papua, dan hal ini berhasil dilakukan berkat semangat persaudaraan yang dibangun.

"Jadi, alangkah naifnya jika ada yang mengatakan bahwa jika Sultan terpilih menjadi Gubernur, ia tidak akan membangun semangat persaudaraan ini. Saya akan meneruskan ajaran nenek moyang saya," tutup Husain.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved