Viral Media Sosial
Natalius Pigai Sering Menarik Perhatian dengan Pernyataan Kontroversial hingga Kritikan Rasialis
Ramai di media sosial pernyataan Menteri Hukum dan HAN, Natalius Pigai yang mengusulkan kenaikan anggaran, begini sosoknya
Penulis: Desy Selviany | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM - Ramai di media sosial pernyataan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM), Natalius Pigai yang mengusulkan kenaikan anggaran dari Rp 60 miliar menjadi Rp 20 triliun, ini profilnya.
Sebelumnya Natalius Pigai dikenal sebagai aktivis HAM.
Natalius dikenal sebagai tokoh selalu vokal dalam memberikan statement.
Natalius Pigai, salah seorang dari 11 anggota Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Republik Indonesia periode 2012-2017.
Pigai merupakan satu-satunya Anggota Komnas HAM periode 2012-2017 yang berasal dari Papua.
Sebelum masuk ke pemerintahan, Pigai juga aktif di beberapa organisasi lainnya, seperti PRD, PMKRI, WALHI, KontraS, Rumah Perubahan, dan Petisi 28.
Ia bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada masa kepemimpinan Al Hilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004.
Ia juga Aparatur Sipil Negara yang mengabdi selama 15 tahun di Kementerian yang sama dengan menempati berbagai jabatan fungsional dan struktural.
Baca juga: BREAKING NEWS: Ini Sederet Calon Menteri Prabowo Subianto yang Dipanggil ke Kertanegara
Natalius Pigai juga pernah menjadi Tim Asistensi Dirjen Kesbangpol Prof Dr. Sudarsono Hardjosukerto tahun 2006-2008.
Saat Pilpres 2014 dan 2019 nama Natalius Pigai mulai dikenal oleh publik.
Terutama dari kritik tajamnya terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat bertarung dengan Prabowo Subianto.
Bahkan di tahun 2021, Natalius Pigai pernah dilaporkan relawan Jokowi.
Sebabnya, Natalius Pigai dianggap menyampaikan pernyataan bernada rasialisme terhadap Jokowi dan Ganjar di akun Twitter miliknya @NataliusPigai2.
"Jangan percaya orang Jawa Tengah Jokowi & Ganjar. Mereka merampok kekayaan kita, mereka bunuh rakyat papua, injak-injak harga diri bangsa Papua dengan kata-kata rendahan Rasis, monyet & sampah. Kami bukan rendahan. kita lawan ketidakadilan sampai titik darah penghabisan. Saya Penentang Ketidakadilan)," tulis Natalius Pigai dalam akun Twitter-nya, Jumat (1/10/2024).
Namun demikian pada tahun 2023 tepatnya menjelang Pilpres 2023, Natalius Pigai memuji Presiden Jokowi.
Dia menyebut mengkritik keras Presiden Jokowi sebelumnya demi keseimbangan.
“Saya kritik Jokowi untuk menjaga keseimbangan, koreksi kekurangan dan mengisi ruang-ruang kosong yang tidak diisi oleh negara untuk mengawal tujuan bernegara,” kata Pigai dalam kicauannya di akun media sosial X, platform yang sebelumnya dikenal Twitter @NataliusPigai2, dikutip Selasa (3/10).
Selain itu, kata Pigai, dirinya pada akhirnya mengakui bahwa Presiden Jokowi memang figur yang hebat dan berhasil dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Menurutnya, keberhasilannya tersebut akan lebih baik jika dilanjutkan oleh Prabowo di 2024.
Natalius pernah bekerja sebagai Staf Khusus Menteri di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia pada masa kepemimpinan Al Hilal Hamdi dan Jacob Nuwa Wea tahun 1999-2004.
Baca juga: Minta Pendukung 01 & 03 Legowo, Natalius Pigai Sampaikan Paham Prabowoisme
Ia juga Aparatur Sipil Negara yang mengabdi selama 15 tahun di kementerian yang sama dengan menempati berbagai jabatan fungsional dan struktural.
Tim Asistensi Dirjen Kesbangpol Sudarsono Hardjosoekarto tahun 2006–2008.
Bersama Kementerian Dalam Negeri sebagai moderator dialog interaktif di TVRI selama 2006–2008.
Tahun 2008–2009 Penasihat BRR Aceh-Nias di Deputi Pengawasan dan Menulis Ensiklopedia Tsunami Aceh-Nias.
Ia dikenal sebagai Aktivis Mahasiswa era tahun 1995–1999 pada masa perjuangan reformasi.
Ia mendapat gelar Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.I.P.) dari Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa "APMD" (STPMD "APMD") Yogyakarta pada 1999.
Pigai juga aktif di beberapa organisasi lainnya, seperti PRD, PMKRI, WALHI, KontraS, Rumah Perubahan, dan Petisi 28.
Pigai merupakan satu-satunya Anggota Komnas HAM periode 2012–2017 yang berasal dari Papua.
Pada saat ini selain dikenal sebagai aktivis Kemanusiaan juga bekerja sebagai profesional, penyelidik swasta dan konsultan bidang bisnis dan hak asasi manusia di perusahaan asing dan domestik.
Pendidikan Nonformal
- Pendidikan Statistika di Universitas Indonesia (2004)
- Pendidikan Peneliti di LIPI (2005)
- Kursus Kepemimpinan di LAN (2010–2011)
Karier
- Staf di Yayasan Sejati (1999–2002)
- Staf di Yayasan Cindelaras/YACITRA (1998)
- Ketua Lembaga Studi Renaissance (1998–2000)
- Ketua Asosiasi Mahasiswa Papua (AMP) Internasional (1997–2000)
- Staf Khusus Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi/Menakertrans (1999–2004)
- Anggota Komnas HAM RI (2012–2017)
- Menteri Hak Asai Manusia (2024-Sekarang)
Buku
Evolusi Nasionalisme dan Sejarah Konflik Papua
Migrasi Tenaga Kerja Internasional
Anak Indonesia Teraniaya: Status kewarganegaraan Anak TKI di Malaysia
Tenaga Kerja Penyandang Cacat
(Wartakotalive.com/DES/Kompas Tv)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Harus Bayar Buka Blokiran, Ustaz Dasad Latif Kecewa: Rp 100.000 Dikali 120 juta Orang? |
![]() |
---|
Pendapat Warga Soal Polisi Hentikan Sopir Truk, Bagi-bagi Bendera Merah Putih |
![]() |
---|
Bukan Lagi Soal Kenaikan Pajak, Ini Tuntutan Warga untuk Bupati Pati Sudewo |
![]() |
---|
Meski Bupati Pati Sudewo Menyerah, Warga Tetap Akan Demo Besar-besaran |
![]() |
---|
Rekening Ustaz Dasad Latif Diblokir PPATK: Harusnya Tak Menyusahkan Masyarakat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.