Berita Video
VIDEO Reaksi Ibu Korban Tragedi 1998 Atas Pernyataan Yusril Ihza Mahendra
Ibu korban tragedi 1998, Sumarsih geram dengan pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut tragedi 1998 bukan pelanggaran HAM berat masa lalu.
Penulis: Desy Selviany | Editor: Fredderix Luttex
WARTAKOTALIVE.COM--Ibu korban tragedi 1998, Sumarsih geram dengan pernyataan Menteri Koordinator Hukum, HAM, Imigrasi dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut tragedi 1998 bukan pelanggaran HAM berat masa lalu.
Wanita bernama lengkap Maria Catarina Sumarsih itu bereaksi atas pernyataan kontroversial Yusril Ihza Mahendra yang baru dilantik dua hari menjadi Menteri di Kabinet Merah Putih Prabowo-Gibran.
Diketahui Sumarsih merupakan Ibu dari Benardinus Realino Norma Irawan atau dikenal Wawan mahasiswa Universitas Atma Jaya yang tewas saat Tragedi Semanggi I.
Wawan tewas akibat tembakan aparat pada November 1998.
Namun 26 tahun berlalu, pembunuh Wawan belum terungkap dan belum diadili.
Sumarsih pun setia mengikuti aksi Kamisan yang kerap diikuti keluarga korban tragedi 1998.
Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) itu kemudian bereaksi atas pernyataan Yusril Ihza Mahendra yang menyebut bahwa tragedi 1998 bukan pelanggaran HAM berat.
Menurut Sumarsih, pernyataan tersebut menunjukan bahwa Yusril Ihza Mahendra bukan sosok negarawan namun sosok manusia yang mengejar jabatan.
Baca juga: Ditunjuk Prabowo untuk Tangani Energi Nasional, Ini Profil & Daftar Penghargaan Purnomo Yusgiantoro
“Yusril Ihza Mahendra bukan sosok seorang negarawan, tetapi sosok manusia yang mengejar jabatan,” tulis Sumarsih Senin (21/10/2024).
Sebelumnya Yusril Ihza Mahendra menyebut peristiwa kerusuhan 1998 bukan pelanggaran HAM berat.
Yusril mengatakan pelanggaran HAM berat yakni genosida, pembersihan etnis, dan pembunuhan masif.
Sehingga tragedi 1998 menurutnya tidak masuk ke dalam pelanggaran HAM berat.
Baca juga: Diduga Ada Sinyal Pemerintah Prabowo-Gibran Ingin Hapus Tragedi 1998 Usai Pernyataan Yusril
“Pelanggaran HAM yang berat itu kan genocide, massive killing, ethnic cleansing, tidak terjadi dalam beberapa dekade terakhir, mungkin terjadi justru pada masa kolonial ya, pada waktu awal perang kemerdekaan. Tapi dalam beberapa dekade terakhir ini hampir bisa dikatakan tidak ada kasus-kasus pelanggaran HAM berat.”
“98 enggak termasuk?” tanya wartawan. Yusril menjawab, “Enggak.”
Yusril Ihza Mahendra juga mengajak masyarakat Indonesia melupakan masa lalu
Sebab kata Yusril, fokus pemerintah sebaiknya melihat ke depan karena kasus pelanggaran HAM masa lalu akan sulit terungkap.
”Jangan kita terus melihat ke masa yang lalu. Apalagi masa lalu itu sudah susah sekali untuk kita ungkap, mungkin karena bukti-buktinya sudah tidak ada, atau peristiwa itu sudah lama sekali,” kata Yusril, Minggu malam.
jabatan baru untuk Yusril Ihza Mahendra
Yusril Ihza Mahendra
Ibu korban tragedi 1998
Tragedi 1998
Kasus Pelanggaran HAM Berat
pelanggaran HAM berat
kejahatan HAM berat
VIDEO Masih Buron, Ini Tampang Ketua PP Tangsel dalam Kasus Kekerasan di RSU |
![]() |
---|
VIDEO Zulhas Sampaikan Duka Cita Meninggalnya Ibrahim Suami Najwa Shihab |
![]() |
---|
VIDEO Sikap Romantis Ibrahim Sjarief yang Buat Najwa Shihab Bucin |
![]() |
---|
VIDEO Ibrahim Sjarief Assegaf, Sosok Pendamping Setia Najwa Shihab dalam Hidup dan Karier |
![]() |
---|
VIDEO Anies dan Ahok Melayat ke Rumah Duka Ibrahim Suami Najwa Shihab |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.