Pemkot Jakbar Bakal Bongkar Tembok Lapangan Persima Buntut 5 Orang Tewas Dalam Kebakaran Tambora

WARTAKOTALIVE.COM, TAMBORA — Tembok lapangan Persima yang memisahkan pemukiman warga RT 11 RW 02 dengan area bermain bola itu, bakal dibongkar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Barat.

Diketahui, pembongkaran tersebut dilakukan buntut kebakaran yang menewaskan lima orang warga sekaligus.

Pasalnya dari pengamatan sejumlah pihak hingga pejabat yang datang ke lokasi kejadian, akses rumah warga terdampak itu sangatlah sempit dan hanya cukup dilewati oleh 1 motor. 

Bahkan apabila hendak lewat dengan bejalan kaki, area jalan tersebut hanya bisa dilalui secara bergantian.

Hal tersebutlah yang kemudian dievaluasi menjadi salah satu faktor penyebab sulitnya evakuasi warga apabila kebakaran terjadi.

"Kami akan menjebol tembok lapangan sepak bola milik Sudin Olahraga Jakarta Barat," kata Camat Tambora Holi Susanto saat dikonfirmasi, Kamis (17/10/2024).

Kendati demikian, Holi belum mengungkap kapan eksekusi penjebolan tembok itu akan dilakukan.

Pasalnya, ia masih harus bersurat terlebih dahulu kepada Sudin Olahraga Jakarta Barat selaku pengelola lapangan sepak bola Persima.

"Kami akan bersurat ke Sudin Olahraga Jakarta Barat terkait permohonan bongkar tembok untuk pintu darurat," tambah Holi. 

Sebagai gantinya, akan dibuatkan pagar sebagai alternatif akses keluar masuk warga.

"Tembok pembatas lapangan sepak bola milik Sudin Olahraga Jakarta Barat yang akan dijadikan pintu pagar darurat jika terjadi hal yang sama," pungkas dia.

Sebelumnya diberitakan, lokasi kebakaran yang menewaskan 5 orang sekaligus di RT 11 RW 02 Kalianyar, Jakarta Barat, merupakan area padat penduduk dengan jalur evakuasi yang terbatas.

Berdasarkan pantauan Warta Kota di lokasi, nampak area pemukiman warga itu saling berhadapan satu sama lain.

Pemisah antara dua rumah tersebut hanyalah sebuah jalan yang hanya bisa dilalui oleh 1 kendaraan bermotor.

Sementara di area rumah yang di depannya tidak berhadapan dengan rumah lainnya, berdiri sebuah tembok yang tingginya mencapai dua meter.

Tembok tersebut adalah pemisah antara rumah warga dengan lapangan bola Persima. 

Adapun jalur keluar warga yang terdekat, hanya ada 1 jalur. Namun, jalur itu hanyalah sebuah pintu gerbang kecil yang hanya muat oleh dua orang.

Terbatasnya jalur evakuasi itupun lantas disoroti sejumlah pihak, sebab dianggap bisa membahayakan apabila insiden kebakaran terjadi.

Di mana, warga akan sulit menyelamatkan diri lantaran sulitnya akses keluar. 

Seperti yang disampaikan Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol M Syahduddi, warga yang meninggal dunia akibat kebakaran, Selasa (15/10/2024) lalu, dikarenakan terjebak.

"Korban meninggal disebabkan karena peristiwa terjadi pada dini hari pada saat warga sedang tertidur lelap dan akses masuk dan keluar juga sangat-sangat terbatas," kata Syahduddi kepada wartawan di lokasi, Selasa.

"Sehingga ini yang menyulitkan korban untuk keluar dari lokasi kebakaran sehingga terjebak dalam peristiwa kebakaran tersebut mengakibatkan adanya korban lima orang meninggal dunia," imbuhnya.

Terkait sesaknya jalur akses keluar tersebut, Syahduddi mengaku sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan dan kepolisian sektor (Polsek) setempat, untuk ke depannya memberikan akses bagi rumah warga yang terhalang tembok lapangan bola.

Namun, lapangan tersebut adalah milik penerintah dan dibutuhkan oleh masyarakat.

"Sehingga memang ketika nanti kami bisa mempertimbangkan adanya potensi ancaman kebakaran yang lain, kami lakukan upaya-upaya untuk minimal bisa membuat semacam akses masuk dan keluar untuk memudahkan warga masyarakat ataupun evakuasi ketika terjadi kebakaran," jelas dia.