Travel
Ke Pantai Melasti Bali Belum Lengkap Tanpa Lihat Tarian Kecak, Tiketnya Rp 150 Ribu
Salah satu tempat penampilan tari kecak di Bali berada di Pantai Melasti, Panggung Budaya Praharsacitta di Desa Ungasan.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, DENPASAR - Jika jalan-jalan ke Bali, belum lengkap rasanya kalau tidak melihat secara langsung Tari Kecak.
Salah satu tempat penampilan tari kecak di Bali berada di Pantai Melasti, Panggung Budaya Praharsacitta di Desa Ungasan.
Setiap hari, kurang lebih 400 sampai 500 pengunjung memadati bangku pertunjukan dengan tiket per orang Rp 150.000.
Kecak adalah jenis tari Bali yang unik karena penampilannya hanya diiringi oleh paduan suara dan bunyi 'cak, cak cak' dari puluhan penari pria.
Tari kecak terinspirasi dari tari sakral Sanghyang yang menampilkan komunikasi spiritual masyarakat dengan Dewa atau Leluhur.
Dari informasi yang dihimpun tim Warta Kota, pada tahun 1930an mulailah disisipkan Epos Ramayana dan terbentuklah Tari Kecak, salah satunya adalah kisah Titi Situbanda.
Baca juga: Kalah Menantang IShowSpeed, Saputra Nendi Jalani Nazarnya Jalan Kaki dari Bali ke Jakarta
Tim Warta Kota juga melihat langsung pertunjukkan tari kecak yang menceritakan secara singkat Sang HHanoman di Goa Kiskenda sedang bercanda ria dengan pasukan Kera atau Wanara.
"Tiba- tiba datanglah Sang Rama dan adiknya, Sang Laksmana. Disanalah, Sang Rama meminta bantuan HHanoman yang memiliki kesaktian luar biasa untuk membebaskan Dewi Sita (istri Rama) yang telah diculik oleh Rahwana (Raja Alengka)," kata seorang wanita yang menceritakan di atas panggung, Kamis (26/9/2024) sore.
Sang Hanoman bersedia membantu Rama dan segera pergi ke kerajaan Alengka Pura.
Sang Hanoman terbang melintasi lautan yang luas dan sampailah di taman Angsoka tempat Dewi Sita dikurung Rahwana.
Sang Hanoman menghampiri Dewi Sita dan memperlihatkan cincin pernikahan yang dititipkan oleh Rama.
Dewi Sita sangat senang dan memberikan sebuah bunga sebagai rasa cintanya pada Rama.
Sebelum pergi, Hanoman merusak taman Angsoka tersebut dan hal ini membuat raksasa marah kemudian membakar kera sakti tersebut.
Baca juga: Selain Bali, Dua Wilayah Ini Masih Banyak Diminati WNA untuk Investasi Properti
Beruntungnya Hanoman menang dan bisa segera kembali menemui Sang Rama untuk memberikan bunga tersebut dan menceritakan keadaan Dewi Sita.
"Sang Rama dan Hanoman beserta pasukan mereka menyusun rencana untuk membebaskan Dewi Sita dan segera pergi menuju kerajaan Alengka. Saat dihadapkan oleh lautan yang luas, Sang Hanoman dan pasukan kera membangun jembatan dari batu-batu besar yang dapat mengapung. Jembatan ini dalam sejarah bernama Titi Situbanda," tegasnya.
Harper MT Haryono Jakarta Tawarkan Promo HarBOOKnas Kemerdekaan Solusi Menginap Hemat |
![]() |
---|
Rayakan Semarak Kemerdekaan di Enchanting Valley Puncak, Ini Promo dan Ragam Wahana Serunya |
![]() |
---|
BATIQA Hotels Ajak Masyarakat Bernama ‘Agus’ Rayakan Momen Spesial di Bulan Kemerdekaan |
![]() |
---|
Meriahkan HUT ke-80 RI, Taman Safari Bogor Hadirkan Parade Satwa dan Promo Tiket Rp 180.000 |
![]() |
---|
Cuma 2 Hari Tiket Gratis Masuk TMII untuk Seluruh Anak Indonesia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.