Selain Bali, Dua Wilayah Ini Masih Banyak Diminati WNA untuk Investasi Properti

Menurut Lukas Bong, Bali masih menjadi sasaran investasi properti bagi WNA karena di sana banyak sekali turis mancanegara maupun wisatawan domestik.

Editor: Ichwan Chasani
Dok. Shutterstock/ShutterOK via Kompas.com
Ilustrasi - Investasi properti. 

WARTAKOTALIVE.COM — Selain Pulau Dewata, Bali, dua wilayah ini masih banyak menarik minat warga negara asing (WNA) untuk investasi di sektor properti.

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (AREBI) Lukas Bong mengungkapkan bahwa dua wilayah selain Bali yang banyak diminati WNA untuk investasi properti adalah Batam dan Jakarta.

“Umumnya masih kondominium untuk wilayah Batam dan Jakarta. Kalau di Bali, landed house termasuk villa,” ungkap Lukas Bong di Jakarta, Rabu (18/9/2024).

Menurut Lukas Bong, Bali masih menjadi sasaran investasi properti bagi WNA karena di sana banyak sekali turis mancanegara maupun wisatawan domestik.

Bagi WNA, kata Lukas Bong harga tanah di Bali, termasuk sewa lahan, dianggap masih sangat terjangkau.  

Baca juga: Prabowo Subianto Dijadwalkan Hadir dalam Rakernas PKS di Hotel Grand Sahid Jaya 

Baca juga: Parade Musik, Seni hingga Fesyen Ramaikan Evoria M Bloc Fest 2024, Catat Tanggalnya!

Investor yang masuk di sana umumnya adalah WNA asal Australia, negara-negara Eropa, juga Rusia.

Bahkan ada investor muda dari Singapura yang berani sewa properti di Bali selama 20 tahun untuk kemudian disewakan kembali kepada para turis yang singgah di sana.

“Saya dengar marginnya minimum 16 persen per tahun, ini sangat menarik,” kata Lukas Bong.

Sementara di Batam, investasi properti WNA karena pertimbangan kedekatan lokasi dengan wilayah Singapura dan Malaysia.

Investor properti di Batam umumnya adalah dari Asia, seperti Hong Kong, Singapura, dan Malaysia.

Baca juga: Terjun ke Panggung Politik, Ini yang Dilakukan Ronal Surapradja Supaya Tidak Ada Jarak dengan Warga

Baca juga: Arta Hanggar Indonesia Gelar Kerja Sama dengan Garuda Maintenance Facility di Bali Air Show 2024

Sedangkan di Jakarta, dipilih WNA untuk investasi properti karena dekat dengan pusat bisnis dan pemerintahan.

“Soal kepemilikan asing, kita masih kalah dengan Singapura. Pemerintah di sana menaikkan pajak properti WNA untuk subsidi rakyatnya. Langkah ini bisa ditiru pemerintahan mendatang,” kata Lukas Bong.

Lukas pun menilai andaikan Pajak bagi properti WNA sampai 20 persen masih sangat menarik bagi mereka.

“PPN asing 20 persen, yang 8 persen masih bisa untuk subsidi rakyat,” ujarnya.

Lukas Bong menambahkan, Indonesia bagaimana pun masih menarik bagi WNA untuk berinvestasi karena populasinya yang besar, alamnya yang indah, sumber daya alamnya yang melimpah, warga usia produktiknya termasuk tinggi, serta orangnya konsumtif.

Baca juga: Cerai Setelah 15 Tahun Menikah, Ini Jumlah Nafkah yang Diterima Nisya Ahmad dari Andika Rosadi

Baca juga: Kepala BSKDN Serukan Inovasi Harus Jadi Layanan Publik Lebih Cepat, Murah, dan Mudah Diakses

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved