Liputan Khusus
Hasil Riset Dinkes DKI, Gagal Ginjal Anak Dipicu Makanan Berlebihan Lemak, Garam dan Gula
Adapun gaya hidup atau perilaku konsumsi jajanan tidak sehat bukanlah penyebab utama gagal ginjal pada anak, namun dapat berkontribusi
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, GAMBIR - Dinas Kesehatan DKI Jakarta telah melakukan riset terhadap penyakit gagal ginjal yang diderita oleh anak-anak.
Kepala Dinas Kesehatan DKI, Ani Ruspitawati mengatakan, gagal ginjal anak disebabkan oleh kelainan kongenital (bawaan lahir) dan penyakit primer pada glomerulus ginjal seperti glomerulonefritis, sindroma nefrotik, obstruksi dan sebagainya.
"Adapun gaya hidup atau perilaku konsumsi jajanan tidak sehat bukanlah penyebab utama gagal ginjal pada anak, namun dapat berkontribusi terhadap penyakit gagal ginjal pada anak secara tidak secara langsung," ungkap Ani kepada Warta Kota dalam sesi eksklusif Liputan Khusus Gagal Ginjal Anak, Rabu (11/9/2024).
Ani mengaku, yang perlu diperhatikan adalah anak usia sekolah yang memiliki faktor risiko obesitas dan tekanan darah tinggi.
Sebab, kata Ani, konsumsi jajanan mengandung gula, garam dan lemak yang tidak terkendali dapat mengakibatkan anak mengalami obesitas.
Baca juga: Kisah Tragis Desi, Berjibaku Selamatkan Sang Putri dari Gagal Ginjal akibat Keracunan Paracetamol
"Obesitas inilah yang perlu dicegah dan dikendalikan melalui edukasi secara dini kepada anak dan orang tua terkait kandungan GGL pada makanan," tegasnya.
Menurut Ani, Dinas Kesehatan sudah berupaya lakukan pengawasan terhadap makanan siap saji, terkhusus untuk jajanan anak di sekolah.
Misalnya, Dinas Kesehatan DKI mengawasi jajanan di kantin dan memeriksa makanan yang dijual pedagang.
"Kami melakukan pengawasan ke penjual makanan di kantin sekolah dengan melakukan pemeriksaan 4 zat berbahaya yaitu boraks, formalin, rhodamin B, dan kuning metanil. Selain itu juga kami melakukan pengawasan 4 zat berbahaya tersebut pada makanan kemasan dari industri rumah tangga," tutur Ani.
"Untuk kandungan Gula, Garam dan Lemak kami melakukan penyuluhan kepada penjual makanan agar mereka membatasi gula, garam dan lemak sesuai kebutuhan dari anak-anak," sambungnya.
Baca juga: Banyak Minum Air Putih Bisa Menghentikan Gagal Ginjal Lebih Parah
Ani melanjutkan, Dinas Kesehatan juga punya program kantin sehat yang dinilai sangat efektif dalam mencegah terjadinya penyakit akibat makanan pada anak di sekolah terutama kejadian keracunan jajanan.
Program kantin sehat ini dikataka Ani untuk memastikan saranan-prasarana kantin yang sehat memadai misalnya sumber air, tempat cuci tangan, tempat sampah dan lainnya.
"Data terakhir di tahun 2024 ini, sudah dilakukan pembinaan di 529 kantin sekolah dengan jumlah sampel sebanyak 2535 sampel pangan dilakukan pemeriksaan. Didapatkan hanya 0,5 persen sampel pangan mengandung bahan berbahaya terutama formalin," terangnya.
Selain membina kantin, Ani juga bersama jajarannya juga lakukan edukasi ke para guru maupun pegawai sekolah.
Dinas Kesehatan DKI melakukan penyuluhan keamanan pangan yang mengajarkan tentang dampak negatif dari penggunaan bahan kimia berbahaya bagi tubuh.
Menelusuri Jejak Chromebook Hibah Kemendikbud Ristek di Sekolah Jakbar, Aplikasinya Terbatas |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Sejenak Melihat Perjalanan MRT Jakarta, Dirintis sejak 1985 Terwujud pada 2019 |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, MTZ Minta Rute MRT-LRT Diperluas dan Mikrotrans Diperbanyak |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Azas Tigor Nainggolan: LRT-MRT Sejajarkan Indonesia dengan Negara Maju |
![]() |
---|
10 Tahun Jokowi, Ini Alasan Tari dan Salwa Jadikan LRT Jabodebek Transportasi Andalan Sehari-hari |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.