Liputan Khusus

Pemprov DKI Dinilai Harus Beri Perhatian Khusus pada Kasus Gagal Ginjal Anak, Ini Alasannya

Pemerintah DKI Dinilai Harus Beri Perhatian Khusus pada Kasus Gagal Ginjal Anak, Ini Alasannya

|
Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Dwi Rizki
Tangkapan video youtube sekretariat presiden, kompastv
Ilustrasi Kasus gagal ginjal anak 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah DKI Jakarta dinilai harus memberikan perhatian khusus atas maraknya kasus gagal ginjal pada anak usia sekolah.

Mereka terkena penyakit itu akibat mengonsumsi makanan dan minuman yang dijual sembarangan, sehingga berdampak diabetes melitus atau darah manis hingga gagal ginjal.

"Harus ada perhatian khusus dari Pemprov DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kesehatan, karena itu kan warga DKI Jakarta," ujar Wakil Ketua Sementara DPRD DKI Jakarta Jhonny Simanjuntak pada Jumat (6/9/2024), ketika ditanya terkait Liputan Khusus Gagal Ginjal Anak.

Jhonny mengaku prihatin dengan fenomena tersebut, karena penyakit diabetes melitus maupun gagal ginjal hingga melakukan cuci darah biasanya penyakit yang dialami oleh orangtua.

Namun dia memandang, persoalan ini harus dilihat dari berbagai macam sisi sehingga penanganan dan pencegahan atas kasus ini bisa dilakukan dengan baik.

Baca juga: Rhoma Irama Keras ke Habib Rizieq Soal Pasukan Berani Mati Jokowi: Baalwi Hentikan Rencana Anda Ini

Baca juga: Habib Rizieq Shihab Nyanyikan Lagu Fufufafa, Ribuan Jemaahnya Ikut Berdendang, Ini Liriknya

"Harus diberikan bantuan secara khusus dan pendampingan secara khusus, karena bagaimanapun juga mereka adalah warga Jakarta. Pemprov DKI tidak bisa membiarkan itu urusan orang tua atau keluarga saja, tapi ini urusan negara atau pemerintah," kata Jhonny.

Menurut dia, Dinkes dan Disdik juga harus menggiatkan sosialisasi tentang makanan dan minuman yang berbahaya bagi kesehatan anak-anak. Jangan sampai minimnya informasi justru masyarakat tidak teredukasi dengan baik, sehingga jumlah kasus bertambah.

"Pemprov DKI sudah harus memanfaatkan media sosial, memanfaatkan media  lainnya untuk memperingatkan warga bahwa ada minuman-minuman tertentu yang bisa memberikan dampak negatif bagi anak-anak juga," jelas Jhonny dari PDI Perjuangan.

Dia juga mendorong kepada pemerintah pusat untuk mengenakan cukai minuman berpemanis dalam kemasan. Pengenaan cukai itu diharapkan bisa menekan peredaran minuman tersebut yang tentu bisa mengganggu kesehatan jika mengonsumsi berlebih.

"Mereka dikenakan cukai yang luar biasa besar sehingga nanti minuman-minuman itu tidak terlalu gampang dijangkau orang," imbuhnya.

Senada diungkapkan Anggota DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PSI Elva Farhi Qolbina. Mantan Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2019-2024 ini mengatakan, kasus gagal ginjal pada anak di Jakarta sangat mengkhawatirkan, terutama dengan meningkatnya jumlah kasus.

“Penting untuk segera mengambil tindakan pencegahan,” ucap Ketua DPW PSI DKI Jakarta ini.

Elva mendorong adanya regulasi ketat terhadap penjualan jajanan sekolah. Disdik dan Dinkes perlu mengembangkan pedoman standar gizi dan keamanan, melakukan inspeksi rutin, dan melibatkan pihak sekolah dalam pengawasan.

“Program edukasi mengenai makanan sehat bagi anak-anak dan penjual juga perlu digalakkan,” imbuhnya.

Elva melihat pengawasan di lapangan sudah ada, tapi belum sampai menyeluruh dan juga memonitor seluruh aspek.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved