Pilkada
Luar Biasa, Ridwan Kamil Menangi Pilkada Jakarta 2024, Janji 70 Persen Waktu Urus Warga Miskin
Entah sesumbar atau bukan, Ridwan Kamil janji 70 persen waktunya untuk urus warga miskin jika menangi Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Miftahul Munir | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil menyatakan, jika terpilih nanti maka 70 persen waktunya digunakan untuk mengurus warga mismin di Jakarta.
Sebab, kata pria yang akrab disapa Kang Emil itu, di Jakarta masih terjadi ketimpangan sosial.
"Sehingga harus dicarikan solusi-solusi," kata Ridwan Kamil usai kunjungi Ketu Umum FBR KH Lutfi Hakim, Minggu (22/9/2024) kemarin.
Kang Emil sudah menyiapkan satu program untuk menanggulangi ketimpangan sosial di Jakarta yaitu memberikan anggaran ke RW Rp 200 juta.
Selain itu, kata Kang Emil, dirinya akan memberikan kredit kepada warga Jakarta tanpa bunga dan tampa anggunan.
"Pasar murah bulanan. Hal-hal yang dibutuhkan oleh ibu-ibu yang ada di daerah sini saya kira akan jadi perhatian. Tidak melulu tentang hal-hal besar di Jakarta. Mungkin saya, karena titipan aspirasi juga adalah pengentasan pertumbuhan yang harus dipikirkan," imbuhnya.
Baca juga: Ditanya Prediksi Skor Persija vs Persib, Ridwan Kamil Pilih Pasang Wajah Cemberut
Baca juga: Meski Sudah Didatangi, FBR Belum Tentu Dukung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta
Sebelumnya, Calon Gubernur DKI, Ridwan Kamil sowan ke rumah Ketua Umum FBR KH Lutfi Hakim di Jalan Ujung Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (22/9/2024).
Pria yang akrab disapa Kang Emil itu mengaku, FBR merupakan organisasi yang multi etnisitas, agama dan sangat terbuka untuk semua.
"Dan bagi saya FBR juga bagian dari stakeholder dari Jakarta keseluruhan. Mungkin dalam membangun lima tahun ke depan itu gagasan saya itu mungkin hanya 30 persen. 70 persennya datang dari masyarakat," kata Ridwan Kamil, Minggu.
Meski sudah sowan, tapi Kang Emil tiak memaksa FBR untuk mendukung dirinya dan Suswono di Pilkada Jakarta 2024-2029.
Sebab, Indonesia merupakan megara demokrasi yang tidak boleh memaksa orang atau kelompok untuk mendukung di Pilkada Jakarta.
"Semua datang mengalir saja, kalau suka alhamdulillah, kalau belum tidak ada masalah juga. Tapi yang tidak boleh berubah adalah sikap calon pemimpin untuk rendah hati belajar kepada mereka-mereka yang sudah lama di tempat ini," terangnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
PSU Pilkada Papua Sengit, Dua Paslon Klaim Menang, Ini Perolehan Suara Versi QC |
![]() |
---|
Gubernur Kalsel Muhidin Tanggapi Denny Indrayana Soal Hasil PSU Banjarbaru |
![]() |
---|
Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang, Mulai dari Kota Banjarbaru Sampai Bengkulu Selatan |
![]() |
---|
Senin Majelis Hakim MK Putus Sengketa Pilkada Bungo, Ini Bukti Kecurangan yang Terungkap |
![]() |
---|
Jelang Dilantik Prabowo Subianto, Sejumlah Pejabat Sudah Tiba di Istana Kepresidenan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.