Kabinet Prabowo

PDIP Gabung Kabinet Prabowo? Ray Rangkuti: Mustahil, Tiga Periode aja Ditolak, Apalagi Menteri

Megawati dan Prabowo akan segera bertemu, sebelum pelantikan Preasiden dan Wapres terpilih. Apakah Megawati mau diajak gabung ke kabinet?

Editor: Valentino Verry
dokumentasi Setpres
Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri dalam waktu dekat akan bertemu, ada dugaan tawaran kursi menteri untuk PDIP. Apakah Megawati akan menerima tawaran tersebut? 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Publik sedang harap-harap cemas soal rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Ketua Umum Partai Gerindra yang juga Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Sebab, dalam pertemuan nanti kemungkinan besar PDIP akan digoda untuk masuk ke kabinet Prabowo-Gibran, dengan tawaran beberapa pos menteri.

Apakah Megawati akan menerima ajakan koalisi itu?

Pengamat Politik Ray Rangkuti tidak yakin Megawati akan membawa partainya bergabung ke koalisi pemerintahan Prabowo-Gibran.

Menurut Ray, ada tiga alasan utama yang membuat Megawati menolak.

Baca juga: Analis Komunikasi Sebut Rencana Pertemuan Prabowo-Megawati Belum Tentu PDIP Gabung

Pertama, kata dia, secara politik dan elektoral akan merugikan PDIP  jika gabung koalisi Prabowo-Gibran.

"Akan jauh lebih strategis jika tetap mereka di luar (koalisi)," ujarnya, Kamis (19/9/2024).

Faktor kedua, Ray mengatakan Megawati bukan tipe politisi gila jabatan seperti politisi Indonesia pada umumnya.

"Sejauh pengenalan saya terhadap ibu Mega, beliau bukanlah politisi dengan gaya politisi Indonesia umumnya.

 Ada karakter, sportifitas dan idealitas dalam jejak politik ibu Mega.

Dan saya kira, jalan ini akan tetap ditempuh oleh ibu Mega," ujarnya.

Baca juga: Tangis Sri Mulyani di Depan Banggar DPR RI Jadi Tanda Tak Akan Gabung di Kabinet Prabowo?

Faktor ketiga, bukan soal kekuasaan.

Menurut Ray, jika kekuasaan yang diinginkan Megawati maka  PDIP niscaya tidak akan menolak ide 3 priode pemerintahan Jokowi.

"Sudah hampir dapat dipastikan jika mereka setuju dengan gerakan itu, mereka akan berkuasa sampai 2029 yang akan datang," kata dia. 

Faktanya,  lanjut Ray, justru hanya PDIP yang secara terbuka dan di depan menyatakan tidak untuk 3 priode.

"Lha, tiga periode saja mereka tolak apalagi hanya satu atau dua kursi kabinet," katanya.

Baca juga: PDIP Sindir Mekominfo Seperti Jubir Keluarga Jokowi Usai Klarifikasi Jet Pribadi Kaesang Pangarep

PDIP Akan Putuskan dalam Waktu Dekat

Juru Bicara PDIP Chico Hakim mengatakan partainya belum memutuskan untuk bergabung dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dia menjelaskan, PDIP akan memutuskan sikap untuk bergabung atau tidak dengan Pemerintahan Prabowo Subianto setelah Kongres 2025.

"Kemudian kalaupun memang akan ada waktu untuk memutuskan hal strategis berada di dalam atau luar pemerintahan, sesungguhnya kemungkinan besar itu akan diambil di Kongres yang akan baru berlangsung di tahun 2025," ucap Chico Hakim  saat ditemui di kediaman Rano Karno di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2024).

Pengamat politik Ahmad Fauzi atau yang lebih dikenal Ray Rangkuti tak yakin megawati tergoda atas tawaran kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran.
Pengamat politik Ahmad Fauzi atau yang lebih dikenal Ray Rangkuti tak yakin megawati tergoda atas tawaran kursi menteri di kabinet Prabowo-Gibran. (WartaKota/Ikhwana Mutuah Mico)

Hingga kini pihaknya belum menentukan apakah akan bergabung atau berada di luar pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Jadi kalau terkait dengan keberadaan PDIP apakah akan ada berada di dalam ataupun di luar pemerintahan sampai hari ini belum diputuskan," kata Chico.

Chico menegaskan saat ini PDIP sedang fokus untuk memenangkan Pilkada serentak 2024 di semua daerah.

"Karena fokus kami adalah Pilkada serentak di 545 daerah Provinsi, Kabupaten, Kota dan kami ingin memenangkan mayoritas dari Pilkada tersebut," ujarnya.

Chico juga menanggapi rencana pertemuan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Prabowo.

"Tentu ini lebih kita harus maknai sebagai silaturahmi, satu, untuk membuat santai suasana apalagi yang tegang setelah Pileg dan Pilpres dan ini penting untuk masyarakat dan bangsa Indonesia keseluruhan," jelasnya.

Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News 

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://www.whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

 

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved