Berita Nasional

Kata Umar Kei Soal Dirinya Dipolisikan Atas Dugaan Pengeroyokan dan Dituding Dalang Rusuh di Kadin

Kata Umar Kei Soal Dirinya Dilaporkan ke Polisi Atas Dugaan Pengeroyokan dan Dituding Dalang Rusuh di Menara Kadin

|
Penulis: Rendy Rutama | Editor: Budi Sam Law Malau
Wartakotalive.com/ Rendy Rutama
Tokoh Maluku Umar Kei buka suara perihal kronologi kerusuhan di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat di Jalan HR Rasunda Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di lantai 29, Senin (16/9/2024) malam lalu. Di mana akibat kejadian itu, Umar Kei dilaporkan ke polisi atas dugaan pengeroyokan kepada Staf Khusus Arsjad Rasyid, Arif Rahman.m Umar Kei menegaskan bahwa dirinya bukanlah dalang dalang kericuhan atau kerusuhan seperti yang dituduhkan. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Tokoh Maluku Umar Kei buka suara perihal kronologi kerusuhan di Menara Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Pusat di Jalan HR Rasunda Said, Kuningan, Jakarta Selatan, tepatnya di lantai 29, Senin (16/9/2024) malam lalu.

Di mana akibat kejadian itu, Umar Kei dilaporkan ke polisi atas dugaan pengeroyokan kepada Staf Khusus Arsjad Rasyid, Arif Rahman.

Umar Kei menegaskan bahwa dirinya bukanlah dalang dalang kericuhan atau kerusuhan seperti yang dituduhkan.

Menurut Umar Kei, sebelum peristiwa tersebut terjadi, sekira pukul 22.00 WIB dirinya terlebih dahulu dihubungi Taufan Eko Nugroho Rotorasiko selaku adik ipar dari Ketua Umum Kadin versi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Anindya Bakrie.

Sebab kata Umar Kei, saat itu terdapat sejumlah orang yang diduga berasal dari Maluku datang ke menara Kadin.

Karenanya menurut Umar Keim ia meminta Taufan untuk mengirim foto orang dalam kelompok tersebut kepadanya guna mengetahui perawakannya.

Baca juga: Kronologi Pengeroyokan Arif Rahman di Menara Kadin, Polisikan Umar Kei dan Adik Ipar Anindya Bakrie

“Foto-foto itu saya anggap adik-adik kami yang usia di bawah, saya bilang, perlukah saya ke sana? Taufan panggil saya itu, Ketumku. Oh, dengan senang hati ketumku, akhirnya saya kesana (menara Kadin),” kata Umar, saat ditemui di kediamannya di Pondok Gede, Bekasi, Kamis (19/9/2024).

Umar menjelaskan saat berangkat ke Gedung Menara Kadin, ia ditemani sejumlah rekannya.

Juga istri, dan anaknya yang masih berusia 32 hari.

Sesampainya di Menara Kadin, kata Umar, ia mengetahui kelompok yang diduga dari Maluku tersebut.

Karenanya menurut Umar, dirinya langsung menghampiri kelompok tersebut karena menganggap mereka adalah adik-adik atau rekannya.

“Saat masuk, saya tanya ke (kelompok Maluku) kalian maunya apa? Ada apa yang kalian ingin? Mereka bilang, oh kami kerja outsourcing, karena kepengurusan baru (Kadin) kami mau dikeluarkan,” jelasnya.

Baca juga: Bentrok Berdarah Kelompok John Kei-Nus Kei Tewaskan Satu Orang, Polisi Tetapkan 11 Tersangka

Umar menuturkan setelah mengetahui kemauan dari kelompok Maluku tersebut, ia langsung menemui Taufan untuk menyampaikan maksud dan tujuan kelompok tersebut mendatangi Menara Kadin.

Mendengar pemaparan dari Umar, Taufan pun langsung menerima permintaan kelompok tersebut yang sebelumnya bekerja outsourcing akan habis kontrak pada 2024, kembali diperpanjang hingga 2026.

“Saya sampaikan ke saudara-saudaraku (kelompok Maluku) tidak usah ribut, yang tidak punya kepentingan pulang malam ini, kami semua pulang, kalian kerja seperti biasa, sudah selesai itu aja tugas kami,” tutur Umar.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved