Berita Jakarta

Organisasi Kepemudaan Banyak Terpecah, Rahayu Saraswati Gagas Rembuk Pemuda

Saras mengatakan, Rembuk Pemuda tidak terafiliasi kepada kelompok manapun, meskipun dia sendiri adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Penulis: Fitriyandi Al Fajri | Editor: Feryanto Hadi
Warta Kota/Fitriyandi Al Fajri
Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat menghadiri Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II di Djakarta Theatre XXI, Minggu (8/9/2024). 

 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Organisasi Rembuk Pemuda mengklaim tidak terafiliasi dengan kelompok manapun.

Rembuk Pemuda hadir dari kegelisahan karena banyaknya gerakan pemuda yang terpecah akibat adanya kepentingan pribadi maupun golongan.

Hal itu dikatakan Ketua Dewan Pembina Rembuk Pemuda Rahayu Saraswati Djojohadikusumo saat menghadiri Rembuk Nasional Pemuda Indonesia ke-II di Djakarta Theatre XXI, Minggu (8/9/2024). Acara bertajuk ‘Reposisi Gerakan Pemuda dalam Mewujudkan Indonesia Emas 2045’ ini juga dihadiri oleh Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman.

“Kita melihat banyak sekali gerakan pemuda-pemuda di Indonesia ini sudah berfaksi-faksi, sudah terpecah belah karena adanya kepentingan pribadi maupun golongan,” kata Saras pada Minggu (8/9/2024).

Saras mengatakan, Rembuk Pemuda tidak terafiliasi kepada kelompok manapun, meskipun dia sendiri adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Rembuk Pemuda yang diketuai oleh Aidil Pananrang ini diharapkan bisa menjadi wadah para pemuda untuk bersatu.

“Jadi tidak ada betul-betul arahan dari saya untuk arah politik kemanapun. Betul ini harus muncul dari kekuatan anak muda yang banyak dari mereka brilian, punya pemikiran yang luar biasa untuk berkontribusi Bangsa dan Negara,” jelas Anggota DPR RI ini.

Saras mengatakan, pihaknya ingin memberikan ruang, wadah dan waktu bagi anak muda untuk bisa berembuk.

Kata dia, berembuk merupakan budaya dari Bangsa Indonesia sedari dulu, yaitu musyawarah mufakat.

“Mengesampingkan hanya memikirkan diri sendiri tapi betul-betul bisa bagaimana kita bisa bergandengan tangan, berembuk, beraksi dan berdampak untuk Bangsa dan Negara ini,” imbuhnya.

Menurut dia, pemerintah harus bisa mengembangkan sumber daya manusia (SDM) di kalangan pemuda. Pasalnya mereka memiliki semangat yang luar biasa, tetapi belum tentu memiliki kapabilitas dan jaringan.

“Nah jaringan itu adalah awal mula dari Rembuk Pemuda ini memberikan jaringan supaya mereka bisa dari antara terbaik dari yang baik. Mana saja anak muda ini yang bisa kami berikan ruang untuk mereka bisa beraksi,” ucapnya.

“Mereka juga bisa berdampak, di situ ada kerja nyata untuk mereka menjadi pemimpin-pemimpin masa depan dari segi diri sendiri. Tidak mudah dan tidak cukup hanya untuk bersuara, bernarasi, tapi harus kerja nyata,” lanjutnya.

Sementara itu Founder Rembuk Pemuda Aidil Pananrang mengatakan, kekuatan anak muda tidak terletak pada ketokohan, kekayaan ataupun kecerdasan orang per orang. Kata dia, Rembuk Pemuda menjadi melting pot atau titik temu para anak muda.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved