Berita Jakarta

Terkenal dengan Ketajamannya, Begini Proses Pembuatan Golok Sembelih Rawa Belong Jakarta

Sebagai wilayah yang kental dengan nuansa kebetawian, senjata berupa golok sembelih Rawa Belong sudah tidak lagi diragukan kualitas dan ketajamannya. 

warta kota/nuril yatul
H Junaedi, perajin golok sembelih di Rawa Belong, Jakarta Barat, kini sangat dikenal. Popularitasnya berkibar sejak mempromosikan lewat medsos. 

"Kalau kayu dan bahan-bahan sarung buat gagang, kami pakai sarung-sarung bahan-bahan kayu pilihan," jelas Junaedi.

Koleksi golok sembelih Junaedi, dijual dari harga Rp 800.000 hingga jutaan rupiah.
Koleksi golok sembelih Junaedi, dijual dari harga Rp 800.000 hingga jutaan rupiah. (warta kota/nuril yatul)

"Biar ada kelihatan seninya. Kami dulu pakai kayu jati terus, sekarang pakai kayu-kayu yang sifat-sifat kayunya padat. Artinya ketika dirapihkan, padat dan rapih. Dan juga kami pakai bahan-bahan kayu seperti yang ada di matanya, ada seratnya," imbuhnya.

Menurutnya, pemilihan serat dan jenis kayu juga akan memengaruhi guratan motif yang terpatri di waraga (sarung) golok tersebut.

Adapun Junaedi biasanya menggunakan kayu-kayu Kiareng yang biasa ia ambil bahannya dari daerah di luar Jakarta.

"Dan bagi gagang, sama kami pakai seragam (kayu Kiareng). Tapi ada juga yang kami pakai dengan bahan tanduk," kata Junaedi.

"Artinya kami pakai bahan tanduk, gagang tanduk, itu dari hewan kerbau," imbuhnya.

Dalam pemilihan tanduk hewan sebagai gagang golok, ia juga memerhatikan jenis tanduknya.

Biasanya, Junaedi dan tim akan membuat gagang golok menggunakan tanduk kerbau betina, sebab lebih besar dan gagang akan full terisi tanduk. Tidak tercampur dengan bahan cor-an.

Junaedi sendiri tidak membatasi apabila pembeli ingin request kayu atau motif goloknya.

Pasalnya, kualitas golok yang diajajakannya tidak akan berbeda.

Di mana, ia akan membuat golok dengan panjang 30 hingga 35 centimeter.

Meskipun adapula yang berukuran pendek, yakni 20 centimeter.

Adapun untuk ketajamannya, Junaedi menyampaikan jika hal itu terkait dengan kekuasan Tuhan. Ia hanya menjadi perantara membuat alat untuk membantu memotong sesuatu.

"Guru-guru kami ngajarin, bahwa untuk memutuskan atau memotong hewan itu, bukan pada alat," kata Junaedi.

"Alat hanya untuk wasilsh (perantar) karena semuanya adalah atas izin Allah itu ke potong leher-leher hewan-hewan qurban dan lain-lain," pungkas dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved