Berita Nasional
Mahasiswa Papua Program LPDP di Amerika Serikat Siap Mengabdi di Tanah Kelahiran
Mahasiswa Papua Program LPDP di Amerika Serikat Siap Mengabdi di Tanah Kelahiran
WARTAKOTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penerima beasiswa dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) asal Papua mengungkapkan pengalamannya bisa menempuh pendidikan di Amerika Serikat (AS).
Paskalis Kaipman, alumni awardee LPDP, S2 jurusan Kebijakan Pendidikan dan Kepemimpinan di American University, merasa bersyukur bisa mengenyam pendidikan di negara yang akrab disapa Paman Sam.
Paskalis mengatakan, terdapat perbedaan budaya antara pendidikan di Indonesia khususnya Indonesia Timur dengan pendidikan di Amerika Serikat.
Salah satunya adalah kedisiplinan, di mana para mahasiswa di Amerika Serikat memiliki kebiasaan memanfaatkan waktu untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dengan membaca buku, berdiskusi bahkan menanyakan materi kepada dosen secara langsung di luar jam perkuliahan.
Selain itu, mahasiswa di Amerika Serikat juga selalu tepat waktu dan tidak menyia-nyiakan waktu untuk hal yang tidak penting.
Dia yakin, dengan cita-cita yang kuat dan kepercayaan diri yang kokoh, akan dapat mencapai apa yang diinginkan.
Menurutnya, orang Papua harus memiliki target untuk mengangkat potensi yang dimiliki Papua agar dapat mencapai dunia internasional baik produk unggulan maupun SDM unggul Papua.
Karena itu, soft skill seperti sikap jujur, berani, dan rajin harus dimiliki untuk bertahan selama di tempat rantau.
Baca juga: Kisah Danil, PKL Pasar Asemka yang Mampu Sekolahkan Anaknya ke Universitas Indonesia
Baca juga: Putri Ariani Resmi Jadi Mahasiswa Hukum UGM, Hotman Paris Langsung Tawarkan Diri Jadi Mentor Pribadi
“Bagi Pemerintah Indonesia, terima kasih banyak yang telah membantu dan memberikan beasiswa LPDP dan saya siap mengabdi untuk Indonesia di tanah Papua,” katanya dalam podcast bertajuk The educational Journey of Indonesian Students in the United States, Jumat (2/8/2024).
Sedangkan bagi Fernando Tanatty, Customer Service dan Gate Agent, United Airlines di Denver International Airport, Colorado, untuk dapat beradaptasi dalam lingkungan pendidikan di Amerika Serikat perlu memiliki kemampuan menggunakan teknologi terkini dan mempelajari teknologi yang sering digunakan di AS seperti pengarah navigasi.
Selain untuk membantu proses adaptasi penguasaan teknologi juga dapat mendukung proses pembelajaran para mahasiswa Indonesia khususnya Papua di AS.
“Ke depan saya akan kembali ke Papua, dan akan menjembatani teman-teman Papua untuk mengikuti program-program di AS. Dengan berbekal pengalaman-pengalaman selama di sana, saya yakin nanti dapat berguna untuk kontribusi dan terlibat langsung serta memberikan ide-ide ke pemerintah dalam pembangunan Papua,” kata generasi muda dari Serui Yapen Papua tersebut.
Sedangkan Gerpatius Bagau, mahasiswa Corban University AS dari Papua Tengah merasa bersyukur mendapatkan kesempatan terpilih menjadi orang yang lolos untuk belajar ke AS.
Sebagai mahasiwa Papua di AS kami diharuskan untuk lebih kritis dan memiliki kemampuan dalam merencanakan strategi kedepannya.
Dengan ilmu dan pengetahuan serta didukung dengan relasi yang telah terbentuk selama menempuh pendidikan di AS, kami siap kembali ke Papua guna membagikan semua ilmu yang didapat kepada generasi muda Papua.
“Saya mengajak teman-teman Papua harus berani ambil keputusan untuk mencari pengalaman di AS karena Iklim pendidikan mengharuskan untuk selalu aktif dan mampu menentukan keputusan,” jelas pemuda Papua yang sedang magang di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Washington DC, khususnya di divisi politik ini.
Sedangkan Ade Nurma, selalu host sekaligus lifestyle content creator, Tik-Tok, IGInfluencer, menyatakan bahwa saat ini telah dibentuk Insitut Internasional Papua untuk menyalurkan ilmu yang didapat oleh mahasiswa Papua di luar negeri kepada generasi muda Papua.
Selain itu, institut tersebut juga bertujuan untuk memotivasi generasi Papua untuk berani menempuh pendidikan di luar negeri.
Namun institut tersebut masih memerlukan dukungan dari pemerintah khususnya untuk fasilitas sarana dan pra sarana.
“Karenanya, semoga teman-teman Papua makin bersemangat untuk berkolaborasi Papua untuk bersumbangsih di Tanah Papua,” kata perempuan yang sedang mengikuti program fellowship di University of Texas at Austin ini.
BPW Indonesia Audensi dengan Menteri PPPA Arifah Fauzi, Ini Penjelasan Giwo Rubianto |
![]() |
---|
Anggota KKB Jaringan Egianus Kogoya Ditangkap, Diduga Terlibat dalam 3 Aksi Kekerasan di Papua |
![]() |
---|
Ikut Ajang FIFest 2025, BP Taskin Ingin Fokus Layanan Dasar Universal Terkait Pengentasan Kemiskinan |
![]() |
---|
Bespoke Lab dan Kantana Resmikan Studio Audio Post-Production di Jakarta |
![]() |
---|
Bukan Hanya Roblox, Pemerintah Diminta Melarang Anak-anak Main Game Online yang Mengandung Kekerasan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.