Pilkada

KIM Lama Memutuskan, Relawan Ridwan Kamil Garap Massa di Jaktim Sambut Pilkada Jakarta

Relawan Ridwan Kamil seperti tak sabar menunggu keputusan KIM terkait pilkada yang akan fdiikuti. Mereka pun menggarap massa di Jaktim.

Editor: Valentino Verry
WartaKotalive.com/ Alfian Firmansyah
Nasib Ridwan Kamil hingga kini belum jelas, apakah ikut Pilkada Jakarta atau Jawa Barat? Namun, para relawan sudah gerak, mereka menggarap massa di Jakarta Timur, wilayah Jakarta terluas dengan penduduk terbanyak. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Nasib Ridwan Kamil untuk pilkada belum jelas, apakah ikut di Jakarta atau Jawa Barat?

Partai Golkar, tempat bernaung Ridwan Kamil, pun tak berkutik atas tekanan dari mitra Koalisi Indonesia Maju (KIM).

KIM terdiri dari Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, Partai Gelora, dan PSI.

Baca juga: Jelang Pilkada, Ridwan Kamil Dekati Warga Jakarta, Traktir Sopir Taksi Blue Bird Potong Rambut

Seperti diketahui, Gerindra dan Golkar belum sejalan soal Ridwan Kamil.

Namun, di saat elit KIM bingung menentukan nasib Relawan Kamil, para relawan sudah bergerak.

Relawan Ridwan Kamil menyasar Jakarta Timur, kota terluas di wilayah Daerah Khusus Jakarta.

Dengan luas sekitar 188 km persegi, sekitar 28,4 persen wilayah provinsi ini adalah Jakarta Timur.

Karena itu Relawan Kita (RK), kelompok pendukung Ridwan Kamil, menggarapnya serius.

Baca juga: Reaksi Ridwan Kamil Tahu Anies Baswedan Dipastikan Maju ke Pilkada DKI Jakarta

"Jakarta Timur ini luas, bukan hanya wilayahnya, tapi juga karakter masyarakatnya," kata Ketua Umum Relawan Kita (RK) Henry Baskoro dalam acara yang diadakan di bilangan Pulo Gebang, Jakarta Timur, Rabu (31/7/2024).

"Karena itu, kita memulai dialog dengan komunitas-komunitas dari berbagai latar belakang, kepentingan dan tujuan," lanjutnya.

"Ini penting untuk menangkap apa inti aspirasi masyarakat Jakarta Timur yang harus dijawab oleh Ridwan Kamil pada saat pilkada Jakarta nanti," imbuhnya.

Dalam acara tersebut hadir para penggiat komunitas buruh, olahraga, dan keumatan dengan membawa keluh kesah dan harapannya.

Baca juga: Survei Pikada DKI Jakarta: Anies Baswedan Ungguli Ahok dan Ridwan Kamil, Kaesang di Urutan Buncit

Selain itu, hadir juga para koordinator RK dari seluruh kecamatan di Jakarta Timur.

“Perhatian utama komunitas buruh tentu masalah kesejahteraan, yang tercermin dalam upah dan kompensasi lainnya," ucapnya.

"Kita melihat, upah minimum provinsi (UMP) di Jakarta lebih rendah dari UMP di Karawang dan Bekasi. Kok bisa? Padahal standar hidup di Jakarta tentu berbeda,” lanjut Utsman yang aktif di komunitas buruh di sektor industri metal itu.

Utsman menambahkan, sebenarnya pemerintah provinsi Jakarta memiliki ruang inovasi untuk mewujudkan kebijakan pengupahan yang lebih layak dan manusiawi.

“Misalnya yang dilakukan Pak Ridwan Kamil dengan mengeluarkan SK Gubernur tentang penyesuaian upah buruh dengan masa satu tahun atau lebih," katanya.

Ketua Umum Relawan Kita (RK) Henry Baskoro (tengah, mengangkat tangan) dan Koordinator RK Jakarta Timur Ahmad Rindi bersama para koordinator kecamatan dan penggiat komunitas buruh, olahraga, dan keumatan dalam dialog komunitas di Pulo Gebang, Jakarta Timur (31/7/2024).
Ketua Umum Relawan Kita (RK) Henry Baskoro (tengah, mengangkat tangan) dan Koordinator RK Jakarta Timur Ahmad Rindi bersama para koordinator kecamatan dan penggiat komunitas buruh, olahraga, dan keumatan dalam dialog komunitas di Pulo Gebang, Jakarta Timur (31/7/2024). (tribunnews)

"Itu sebenarnya bisa dilakukan di Jakarta, tapi tidak pernah dilakukan oleh gubernur sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Yuaneta Anggraini yang aktif di komunitas olahraga bisbol (baseball) dan sofbol (softball) mengharapkan perhatian pemerintah untuk olahraga yang kurang popular.

Dia berharap ada peluang untuk meraih prestasi di tingkat regional dan internasional, seperti cabang olahraga yang digeluti.

“Kalau sepak bola dan bulu tangkis kan memang sudah popular. Bagaimana dengan sofbol dan bisbol?" ujarnya.

"Padahal, peluang kita mencetak prestasi internasional sangat terbuka," imbuhnya.

"Memang ada tantangan karena fasilitas yang tidak murah, karena itu pemerintah harus hadir menyediakan fasilitas agar olahraga ini bisa makin popular dan berprestasi,” lanjut Yuaneta.

Yusuf Effendi yang aktif bergerak di kelompok keumatan, menemani para ustaz kampung dan ibu-ibu pengajian di pelosok Jakarta, menceritakan pengalamannya.

“Narasi-narasi yang memancing kemarahan dan memecah-belah umat tidak akan laku lagi," katanya.

"Para pemimpin umat di akar rumput sudah belajar dari pilkada yang lalu dan tidak akan mendukung calon yang memicu polarisasi,” lanjut aktivis yang akrab dipanggil Bang Ipen ini.

Yusuf menjelaskan, berbagai kelompok umat Islam di akar rumput Jakarta melihat harapan pada sosok Ridwan Kamil.

Mereka yakin Ridwan Kamil bisa mewujudkan kehidupan keumatan yang damai dan toleran.

Peta politik di Pilkada Jakarta sendiri masih sangat dinamis, terutama diantara partai-partai KIM.

Masih belum jelas siapa yang akan diusung oleh Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, dan PAN di Pilkada Jakarta.

Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan membantah bahwa terjadi kebuntuan komunikasi atau deadlock diantara partai KIM pada Pilkada DKI.

Menurut Zulhas, Pilkada Jakarta belum dibahas di KIM.

"Oh itu kita belum bahas kalau di KIM," kata Zulhas di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, (1/8/2024).

Menurut Zulhas, belum dibahasnya Pilkada DKI bukan karena KIM pecah atau retak.

Melainkan para pimpinan partai di KIM masih sibuk dengan agenda kerjanya.

Lagi pula kata dia, Pilkada masih akan digelar pada November mendatang.

"Pak Prabowo lan presiden terpilih masih melakukan kunjungan kerja. Begitu juga yang lain, kan masih lama," katanya.

Terkait kemungkinan PAN dukung Anies Baswedan di Pilkada DKI, Zulhas menjawab diplomatis. Ia mengatakan bahwa komunikasi dengan siapapun baik dilakukan.

"Kalau komunikasi bagus dengan siapa saja," pungkasnya.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved