Berita Tangerang
4 Tahun Dampingi Pasien Kanker, Yayasan RC Badak Akui Tak Pernah Dapat Bantuan dari Pemkot Tangerang
Empat Tahun Dampingi Pasien Kanker, Yayasan RC Badak Akui Minimnya Perhatian Pemkot Tangerang Terhadap Pengidap Kanker
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Genap 8 Tahun Yayasan Respon Cepat Badan Darurat Kemanusiaan (RC Badak), berdiri untuk membantu dan menangani para penderita kanker yang kekurangan biaya, di Kota Tangerang, Banten.
Terletak di Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, yayasan tersebut telah mendampingi para penyitas kanker baik dewasa maupun anak-anak sejak tahun 2020.
Para penderita kanker, baik dari Kota Tangerang maupun luar Provinsi Banten, diberikan fasilitas penginapan secara cuma-cuma, di dalam sebuah rumah yang disebut Rumah Singgah Kanker.
Yayasan tersebut beroperasi di sebuah rumah sederhana, yang di dalamnya berisi puluhan penderita kanker.
Rumah itu memiliki dua ruangan besar.
Pada bagian kanan di isi oleh anak-anak, sementara ruangan di sebelahnya berisi pengidap kanker dewasa.
Pemilik Yayasan RC Badak, Asep Ruswiadi menuturkan, setiap hari yayasannya dipenuhi pasien kanker yang akan melakukan pengobatan atau rawat inap.
"Setiap hari hampir kurang lebih 30 pengidap kanker, mau dewasa atau anak-anak ada di sini," ujar dia saat diwawancarai, Rabu (31/7/2024).
Baca juga: Penculik Siswinya Tak Kunjung Tertangkap, Kepsek di Palmerah Sebar Potret Pelaku, Ini Tampangnya
Baca juga: Update Anak Gugat Ibu Kandung, JPU Ragukan Kesaksian Dandy dan Ferline Soal Pembuatan Surat Warisan

Meski harus mendampingi para pengidap kanker, Asep mengaku pihaknya tak pernah memungut biaya.
Tak ayal, para penderita kanker di yayasannya dipenuhi oleh masyarakat yang kurang mampu.
Berbagai fasilitas yang ada di yayasan tersebut kebanyakan didapat dari para relawan, termasuk rumah yang digunakan.
Meskipun kata Asep, rumah tersebut tak sepenuhnya gratis, lantaran pihaknya harus membayar biaya kontrakan sebesar Rp 60 juta setiap tahunnya.
"Rumah ini bukan hibah ya, ini rumah kontrakan, dan setiap tahunnya kami harus membayar uang sewa Rp 60 juta," katanya.
Dengan banyaknya kebutuhan yayasan, Asep mengaku sangat membutuhkan uluran tangan dari pemerintah.
Dia mengaku selama 4 tahun yayasan berdiri, dia pernah beberapa kali mengajukan bantuan kepada Dinas Sosial maupun Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Pemkot Tangerang akan Segera Normalisasi 3 Aliran Sungai Penyebab Banjir |
![]() |
---|
Cerita Polsek Ciputat Timur Tangsel Redakan Ketegangan Opang dan Ojol |
![]() |
---|
Pemkot Tangerang Resmi Luncurkan Sistem Pembayaran QRIS Tap di Bus Tayo |
![]() |
---|
Realisasi Investasi Kota Tangerang Semester I 2025 Tembus Rp 12,58 Triliun |
![]() |
---|
Masjid Raya Al-A’zhom dengan Kubah Raksasa Tanpa Tiang Terbesar di Dunia |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.