Pilkada
Ini Profil Sachrudin, Calon Wali Kota Tangerang, Pernah Jadi Buruh Pabrik, Satpam dan Sopir Angkot
Salah satu kandidat kuat di Pilkada Kota Tangerang adalah Sachrudin. Bagi masyarakat yang ingin mengenal lebih dekat, berikut adalah profilnya.
Penulis: Gilbert Sem Sandro | Editor: Valentino Verry
WARTAKOTALIVE.COM, TANGERANG - Sachrudin merupakan Wakil Wali Kota Tangerang dalam dua periode terakhir yakni sejak 24 Desember 2013 hingga 26 Desember 2023 lalu.
Nama Sachrudin tengah ramai diperbincangkan masyarakat menjelang kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada November 2024 mendatang.
Baca juga: Sachrudin Merahasiakan Nama Wakil untuk Pilkada Kota Tangerang: yang Pasti Muda dan Laki-laki
Pasalnya pria kelahiran 6 November 1961 tersebut tengah diperebutkan oleh berbagai pihak untuk mendampinginya menjadi Calon Wakil Wali Kota Tangerang.
Keberhasilannya menjadi orang nomor dua di Kota Tangerang dalam satu dekade terakhir menjadi daya tarik yang amat kuat untuk mengemban tugas menjadi kepala daerah di Kota Benteng periode 2024-2029.
Lantas siapa sebenarnya sosok Sachrudin ini, mengapa begitu besar kekuatannya untuk memimpin Kota Tangerang?
Pria berusia 62 tahun ini merupakan putra asli Kota Tangerang yang lahir dari keluarga sederhana di Kecamatan Cipondoh, tepatnya Kelurahan Kampung Gondrong.
Prestasi yang dinikmatinya saat ini adalah buah hasil usaha dan kerja kerasnya sejak masa muda. Usai lulus dari bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), Sachrudin melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Syekh Yusuf atau UNIS Tangerang.
Baca juga: Jelang Pilkada 2024, Golkar Kota Tangerang dan 75 Jaringan Relawan Bentuk Tim Pemenangan Sachrudin
Momen kuliah merupakan masa-masa berat yang harus dilalui Sachrudin, sebab dia harus menjalani pendidikannya sembari meniti karir menjadi karyawan di perusahaan Surya Toto.
"Jadi saya ini sudah 40 tahun berada di lingkup pemerintahan dengan rincian 30 tahun sebagai birokrat itu dan 10 tahun sebagai Wakil Wali Kota Tangerang," ujar Sachrudin saat diwawancarai TribunTangerang.com, Minggu (28/7/2024).
"Tapi sebelum menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), saya bekerja di pabrik Surya Toto sebagai pegawai biasa yang membuat produk mereka," sambungnya.
Satu tahun menjadi karyawan, Sachrudin kemudian mendapat tawaran bekerja menjadi satuan pengamanan atau satpam di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) dr Sitanala Tangerang di Tahun 1982 silam.
Mulanya dua kali tawaran panggilan bekerja sebagai security itu tidak digubris oleh Sachrudin lantaran pendapatan yang diterima olehnya jauh menurun.
Beban pengeluaran sebagai mahasiswa dan kewajiban mencukupi kebutuhan keluarga setiap hari menjadi pertimbangan yang sangat dipikirkan olehnya kala itu.
Namun ketika panggilan kerja itu datang untuk ke tiga kalinya, pendirian Sachrudin pun mulai goyah. Untuk memantapkan keputusan apa yang harus diambil, ia pun akhirnya memilih berkonsultasi pada orang tuanya.
"Panggilan kerja dari RSUP Sitanala kepada saya ini sampai tiga kali, dua panggilan sebelumnya saya tolak karena gaji saya sebagai pegawai pabrik itu Rp 200 ribu sementara gaji satpam hanya Rp 16.800," kata dia.
"Karena bimbang akhirnya saya cerita ke orang tua terus dinasehati, yang saya pikirkan saat itu tentu gaji yang jauh berbeda padahal saat itu saya sambil kuliah dan pada akhirnya tawaran itu saya terima," imbuhnya.
Pemasukan yang menurun drastis tersebut membuat Sachrudin kembali memutar otak untuk bisa mencari tambahan pemasukan.
Setelah berpikir panjang, anak ke empat dari 12 bersaudara itu kemudian mengambil langkah yang mengejutkan. Ya, dia memilih menjadi supir angkutan umum jurusan Tangerang-Ciledug demi mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
"Kebetulan saya orangnya mudah bergaul dan punya banyak teman, suatu ketika saya bilang ke temen yang supir angkot supaya mau gantian narik, yah lumayanlah hasilnya bisa buat jajan anak," ungkapnya.
"Setelah beberapa kali narik angkot, saya kepikiran enak kalau jadi bos bisa santai terima hasil setoran doang, sampai akhirnya saya pinjam ke bank untuk beli angkot sendiri dan Alhamdulillah sempat punya 2 mobil angkot yang enggak perlu bayar setoran," paparnya.
Kegigihan untuk maju dan keinginan mengubah hidup menjadi lebih baik membuat Sachrudin mendaftar untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) Pemerintah Kota Tangerang.
Hingga akhirnya takdir memenuhi semangat tinggi Sachrudin menjadi ASN dengen ditempatkan pertama kali mengisi posisi salah satu staf Dinas Kesehatan Kota Tangerang.
Setelah berhasil meraih cita-citanya, perjalanan karir Sachrudin semakin menanjak. Empat tahun bertugas Ketua Asosiasi Kota (Askot) PSSI Kota Tangerang itu langsung dipercaya menjadi lurah di Kelurahan Cipondoh.
Tiga tahun kemudian ia kembali dipercaya menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam) Cipondoh.
Setelah menjabat Sekretaris Kecamatan Cipondoh yang dijalani sejak tahun 2003-2005 pada akhirnya jabatan Camat Cipondoh direngkuhnya menggantikan H. Harry Mulya Zein yang dipromosikan pada jabatan posisi yang lebih tinggi.
Saat itu Sachrudin pun berhasil mengembangkan potensi yang ada di wilayah Kecamatan Cipondoh di tengah program pembangunan infrastruktur pendidikan yang besar-besaran di kecamatan oleh Pemkot Tangerang.
"Pada Tahun 1996 saya diterima menjadi PNS dan ditempatkan sebagai staf Dinas Kesehatan Kota Tangerang sampai tahun 2000," tuturnya.
"Selanjutnya saya pindah menjadi Lurah Cipondoh tiga tahun, lalu dipindah menjadi Sekcam Cipondoh dan Alhamdulillah langsung dipercaya menjadi Camat Cipondoh selama empat tahun," paparnya.
Setelah itu, dia pun dimutasi menjadi Camat Pinang. Dasar kepemimpinan yang dimilikinya itupun akhirnya membawa wilayah baru sebagai pemekaran Kecamatan Cipondoh itu menjadi kawasan yang berkembang di Kota Tangerang.
Kemampuannya memimpin dan berkomunikasi serta dekat dengan masyarakat terus ditunjukkan. Terakhir, sejak menjadi Camat Pinang pada tahun 2009 lalu berbagai prestasi yang diraih Pemkot Tangerang, sebagiannya berasal dari wilayah tersebut.
"Selama menjadi seorang birokrat saya tidak pernah diajarkan untuk melawan, karena harus mengedapankan loyalitas, dedikasi bagaimana caranya supaya bisa memberikan pelayanan sebaik mungkin ke masyarakat," ucapnya.
"Sampai saat ini satu yang saya sadari, ternyata hidup itu saling memandang maka dari itu hidup yang paling enak adalah ketika kita menikmati, ketika kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan Allah," jelas Sachrudin.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
Gubernur Kalsel Muhidin Tanggapi Denny Indrayana Soal Hasil PSU Banjarbaru |
![]() |
---|
Delapan Daerah Gelar Pemungutan Suara Ulang, Mulai dari Kota Banjarbaru Sampai Bengkulu Selatan |
![]() |
---|
Senin Majelis Hakim MK Putus Sengketa Pilkada Bungo, Ini Bukti Kecurangan yang Terungkap |
![]() |
---|
Jelang Dilantik Prabowo Subianto, Sejumlah Pejabat Sudah Tiba di Istana Kepresidenan |
![]() |
---|
Aep Syaepuloh-Maslani Dilantik, Pemkab Karawang Siapkan 3.000 Porsi Jajanan Gratis untuk Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.