Viral Media Sosial

Sandi Butar Butar Menangis Minta Maaf ke Warga Depok, Tak Mampu Selamatkan Gereja Sebab Armada Rusak

Sandi Butar Butar Menangis Minta Maaf ke Warga Depok, Tak Mampu Selamatkan Gereja Sebab Armada Rusak

Editor: Dwi Rizki
Instagram @undercover.id
Anggota Damkar Depok, Sandi Butar Butar meluapkan kekcewaannya usai memadamkan kebakaran di Gereja GST Agape Ministry, Jalan Raya Bogor, Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat itu ludes terbakar pada Selasa (23/7/2024) malam. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Berlinang air mata dengan mata berkaca-kaca, Sandi Butar Butar mengekspresikan kekecewaaannya kepada pimpinan Pemerintah Kota Depok, Jawa Barat.

Dirinya mengaku kecewa kritiknya soal armada hingga peralatan pemadam kebakaran di Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Depok yang rusak.

Lantaran kritiknya diabaikan, sebuah Gereja GST Agape Ministry akhirnya menjadi korban.

Gereja yang berlokasi di Jalan Raya Bogor, Cisalak, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat itu ludes terbakar pada Selasa (23/7/2024) malam.

Kekecewaan itu disampaikan Sandi dalam video yang diunggah oleh akun instagram @undercover.id.

Dalam video tersebut, Sandi yang masih mengenakan pakaian damkar lengkap dan wajah lusuh menyampaikan permohonan maaf.

Permohonan maaf itu ditujukannya kepada warga Depok, khususnya umat kristen.

Pasalnya, upaya penyelamatan kebakaran Gereja GST Agape Ministry yang sudah dilakukan petugas Damkar Depok tidak maksimal.

Alasannya karena keterbatasan peralatan dan armada yang rusak.

Akibatnya bangunan gereja ludes terbakar, semua barang-barang yang ada di dalam bangunan tak bisa diselamatkan.

"Untuk masyarakat Kristen yang di Depok, saya mohon maaf. Temen-temen saya yang Muslim memadamkan, saya juga ikut memadamkan, Pak," ucap Sandi Butar Butar dengan suara bergetar.

"Itu buktinya, Pak. Mobil ini, warga nilai (saksinya), ada wartawan juga saksinya," kata Sandi menunjuk truk pemadam kebarakan di belakangnya.

Sandi menuturkan, mobil yang seharusnya digunakan untuk pemadaman kini masih dalam perawatan sehingga tidak bisa dipakai.

"Mobil unit 8.000 kini lagi diusahakan oleh anak-anak untuk ngisi air karena enggak bisa nyedot," tuturnya.

"Kalau dibilang Bapak butuh bantuan UPT lain, itu terlambat Pak. Jadi terhambat, jadi lama," ucapnya lagi.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved