Aneh, Punya Dua Kader Mantan Kepala Daerah, Demokrat Justru Dukung Kader Gerindra yang Belum Teruji

Partai Demokrat secara mengejutkan mengusung pasangan Andra Soni-Dimyati yang merupakan kader Gerindra dan PKS untuk maju di Pilkada Banten.

istimewa
Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menyampaikan keputusan dukungan pasangan Andra Soni - Dimyati Natakusumah untuk maju dalam Pilkada Banten 2024, dalam acara di Jakarta, Jumat (19/7/2024). 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - DPP Partai Demokrat secara mengejutkan memberikan rekomendasi kepada pasangan Andra Soni - Dimyati Natakusumah untuk maju dalam Pilkada Banten 2024.

Keputusan tersebut disampaikan langsung Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono dalam acara di Jakarta, Jumat (19/7/2024).

Adapun pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat ternyata bukan kader internal. Padahal, partai berlambang mercy itu memiliki kader dengan elektabilitas dan basis massa yang kuat.

Namun begitu, pengamat masih meragukan keputusan tersebut diterima oleh masyarakat secara luas.

Sebab, keputusan dirasakan aneh. Banten memiliki basis massa yang beragam dengan kekuatan mantan kepala daerah.

Sehingga, kebijakan Parpol diyakini belum mewakili aspirasi pemilih di daerah. Apalagi calon yang diusung belum memiliki rekam jejak memimpin pemerintahan.

"Meski DPP sudah memberikan rekomendasi tetapi bisa jadi belum mewakili aspirasi pemilih. Apalagi kader Partai Demokrat merupakan mantan kepala daerah dan memiliki basis massa yang kuat," kata Pengamat media komunikasi UIN Jakarta Deden Mauli Darajat, Sabtu (20/7/2024).

Perlu diketahui, Andra Soni adalah kader Partai Gerindra yang kini sebagai Ketua DPRD Banten.

Sedangkan pasangannya Dimyati dari PKS sebagai anggota DPR RI.

Sementara kader internal Partai Demokrat yang mencalonkan diri adalah Iti Jabaya yang merupakan mantan Bupati Lebak serta Arief R Wismansyah mantan Wali Kota Tangerang.

Keduanya menjabat sebagai kepala daerah selama 10 tahun.

Deden mengatakan, sejatinya Pilkada Banten akan sangat menarik ketika mantan kepala daerah diberikan kesempatan maju untuk 'bertarung gagasan' dari pengalaman yang dimiliki.

Apalagi mereka memiliki basis massa yang kuat dan partai politik yang besar pula.

Tetapi dengan keputusan Partai Demokrat mengusung yang bukan kadernya sendiri, memiliki banyak catatan.

"Karena elektabilitas dan keterpilihannya dikenal publik menjadi pekerjaan rumah yang harus dipikirkan kedepan," ucapnya.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved