Berita Nasional

Nahdliyin Ketemu Presiden Israel, Gus Yahya Kesal PBNU Dicatut, Waketum PKB: Mau Disanksi Apa?

Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid tak setuju jika PBNU memberi sanksi pada lima Nahdliyin yang bertemu Presiden Israel.

Editor: Valentino Verry
warta kota/alfian
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid minta PBNU tak gegabah asal menjatuhkan sanksi pada lima Nahdliyin yang ketemu Presiden Israel. 

Terlebih kata Gus Ipul, NU sebagai organisasi berada di barisan depan mengutuk serangan terus menerus yang dilakukan Israel.

"Kepergian mereka ke Israel adalah tindakan yang sangat tidak bijaksana, membingungkan dan mendapatkan banyak kecaman yang nyata. Kunjungan itu juga melukai perasaan kita semua,” kata Gus Ipul.

Sebagai informasi, viral di media sosial sebuah foto yang memperlihatkan lima tokoh muda yang mengatasnamakan Nahdliyyin atau anggota NU foto bersama dengan Presiden Israel Isaac Herzoc.

Bahkan foto mereka sempat menjadi trending topik di X.

Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya kesal lima Nahdliyin mencatut nama PBNU saat jumpa Presiden Israel Isaac Herzog.
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya kesal lima Nahdliyin mencatut nama PBNU saat jumpa Presiden Israel Isaac Herzog. (KOMPAS.com/SINGGIH WIRYONO)

Sementara itu, Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) merasa organisasinya dicatut lembaga bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian (Rahim).

Adapun Rahim diketahui terkait dengan pertemuan lima orang Nahdliyin ydengan Presiden Israel Isaac Herzog.

"Kami menerima informasi bahwa ada satu lembaga atau organisasi bernama Pusat Studi Warisan Ibrahim untuk Perdamaian yang membuat website rahim.or.id," kata Gus Yahya di Kantor PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (16/7/2024).

"Di dalam website-nya ini dia mencantumkan bahwa seolah-olah bagian dari jaringan organisasi ini adalah LBM NU bahkan mencantumkan logo LBM NU di dalam website-nya," kata Gus Yahya.

Gus Yahya mengatakan PBNU telah melakukan klarifikasi kepada LBM NU.

"Tadi saya juga sudah minta kepada Ketua Tanfidiah DKI saudara Syamsul Ma'rif, ini maksudnya apa? Dan kami minta kepada lembaga/organisasi yang bersangkutan untuk men-take down ini. Karena kita tidak menginginkan ada klaim yang tidak diketahui oleh PBNU," katanya.

Gus Yahya pun meminta maaf atas viralnya 5 tokoh NU yang bertemu dengan Presiden Israel Issac Herzog.

"Sepatutnya saya mohon maaf kepada masyarakat luas seluruhnya bahwa ada beberapa orang dari kalangan NU yang tempo hari pergi ke Israel melalukan engagement di sana," kata Gus Yahya.

Gus Yahya memahami bahwa peristiwa tersebut berdampak pada situasi terkini, di mana Israel masih melakukan tindakan genosida terhadap warga Palestina.

Gus Yahya pun mengaku telah mendapatkan konfirmasi terkait lima tokoh Nahdliyin tersebut dan kaitannya dengan lembaga di bawah NU.

"Lembaga-lembaga ini yang personelnya ada yang berangkat ke Israel itu sama sekali tidak tahu-menahu, tidak ada mandat kelembagaan, tidak ada pembicaraan kelembagaan," kata dia.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved