Pilkada

Hadapi Calon dari Koalisi Prabowo di Pilgub Jabar, PDIP-PKS Siapkan Susi Pudjiastuti dan Sandi Uno

Ono Surono mengatakan usulan nama tersebut pun sudah disepakati bersama partai terkait usai melakukan komunikasi.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Feryanto Hadi
KOMPAS/ HENDRA A SETYAWAN
Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti 

Laporan jurnalis TribunBekasi.com, Rendy Rutama Putra

WARTAKOTALIVE.COM, BEKASI SELATAN - Empat nama telah disiapkan PDIP, PKS, PPP untuk mengalahkan persaingan kursi Calon Gubernur (Cagub) Jawa Barat dari Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi.

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Jawa Barat Ono Surono mengatakan usulan nama tersebut pun sudah disepakati bersama partai terkait usai melakukan komunikasi.

“Kami sudah melakukan komunikasi dengan PKS, dan PPP bahwa sepakat untuk menjaring bakal calon gubernur yang tentunya mempunyai tingkat popularitas dan elektabilitas yang bisa bersaing dengan Ridwan Kamil ataupun Dedi Mulyadi,” kata Ono Surono, Minggu (23/6/2024).

Ono menjelaskan dua dari empat nama tersebut terselip mantan menteri Kelautan dan Perikanan dari Kabinet Kerja 2014-2019, Susi Pudjiastuti dan menteri Kemenparekraf, Sandiaga Salahuddin Uno atau sapaan akrab Sandiaga Uno.

Lalu dua nama lagi juga memiliki nilai pamor yang tidak kalah mentereng di kanca nasional.

“Ada empat nama yang mencuat, yang pertama adalah Susi Pujiastuti, kedua Sandiaga Uno, yang ketiga di Bey Machmudin Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, dan juga ilham Habibie,” jelasnya.

Ono menuturkan terkait usungan nama yang mencuat sebagai calon wakil gubernur Jawa Barat pun juga sudah disiapkan.

Namun ia masih berharap PKB dan Nasdem dapat ikut bergabung untuk mengusung bersama calon gubernurnya.

“Calon wakilnya kami berharap dari internal partai maka bisa disisir, misalnya dari PDI Perjuangan ada saya (Ono), lalu di PKS ada Haru Suandharu, PPP ada Pepep Saeful Hidayat, Uu Ruzhanul Ulum, PKB ada Syaiful Huda dan Cucun, kemudian Nasdem tadi sudah mengusung Ilham Habibie,” tuturnya. 

Ridwan Kamil belum ambil keputusan

Di sisi lain, Politikus Golkar Ridwan Kamil digadang maju di Pilgub Jabar atau Jakarta pada November 2024 nanti. 

Hingga kini, pria karib disapa Kang Emil tersebut belum memutuskan. Meskipun, Golkar tengah mempertimbangkan Emil maju di Jawa Barat lagi.

Lalu bagaimana tanggapan Kang Emil?

Kang Emil menyebut sampai saat ini belum mengambil keputusan apapun.

"Kalau boleh terus terang, hari ini itu siapa dengan siapa ke mana, yang saya tahu masih dibahas di level DPP-DPP. Jadi, keputusan ini lebih relevan kelihatannya bulan Juli. Karena sudah mengerucut, sehingga saya pun nanti pengumumannya bukan Ridwan Kamil ke mana? Tapi Ridwan Kamil dengan siapa ke mana," jelas Ridwan Kamil saat bertemu di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Jumat (31/5/2024).

Dia menyebut baru menerima dua surat tugas dari Golkar. Yakni penugasan di Jakarta dan Jawa Barat, namun belum ada keputusan resmi.

"Per hari ini, kalau Golkar surat tugas saya kan dua ya, dan itu masih berlaku. Dan dari DPP Golkar Pak Airlangga, ya saya baik di Jabar maupun DKI diminta untuk menaikkan persentase elektabilitas. Sehingga nanti ketika waktunya tiba di bulan Juli keputusannya sudah lebih matang," jelasnya.

Baca juga: Bakal Bersaing dengan Ridwan Kamil hingga Dedi Mulyadi Dalam Pilgub Jabar, Ini Persiapan Bima Arya

RK mengaku belum tahu akan maju di Jakarta atau Jabar. Namun, dia menekankan apabila akan maju di Jakarta spanduknya sudah banyak terpasang.

"Ya belum. Makanya saya kan enggak ada baliho kecuali jualan skincare kan. Kalau saya udah naga-naganya Jakarta kan pasti mungkin ya ada spanduk lah, apa lah apa lah, deklarasi lah tapi kan belum. Jadi artinya masih pertimbangan. Tunggu Juli aja lah," jelas dia.

RK pun menepis keputusan dirinya maju di mana menunggu Anies Baswedan. Menurutnya, perihal dirinya maju tak ada hubungan dengan Anies.

"Dari dulu juga, zaman walikota lawannya delapan, sampai delapan pasang. Dinamika zaman Pemilu Jabar juga sama. Jadi enggak ada hubungan dengan orang per orang. Saya mah bersahabat dengan Pak Anies. Saya mendoakan beliau yang terbaik ya, apapun takdirnya," ujarnya.

RK mengaku sudah mantap akan maju di pilkada. Ia menyinggung surveinya yang tidak jelek.

"Optimis lah, survei kan juga enggak jelek-jelek amat," ujarnya.

Putra BJ Habibie masuk radar survei

Rencana Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mengusung Ilham Akbar Habibie di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat rupanya mendapat tanggapan positif dari warga Kota Bogor.

Hal ini terlihat dari hasil survei terbaru Pilgub Jawa Barat 2024 yang dirilis oleh Lembaga Studi (LS) Visi Nusantara baru-baru ini.

Survei yang digelar pada 10-15 Juni 2024 ini menempatkan elektabilitas Ilham Habibie diurutan kedua sebagai calon gubernur (Cagub) dengan 19,05 persen.

Elektabilitas putra BJ Habibie ini beda tipis dengan di bawah Ridwan Kamil yang berada di posisi puncak dengan 20,0 persen.

Urutan ketiga ditempati Wali Kota Bogor 2014-2024, Bima Arya dengan elektabilitas 12,75 persen, disusul politisi Gerindra Dedi Mulyadi dengan 12,25 persen dan Dedy Mizwar 9,75 persen.

Posisi keenam ditempati Dede Yusuf 3,25 persen, diikuti Desi Ratnasari 2,75 persen, Mochamad Iriawan 2,13 persen, Rhiesa Yogaswara 2,0 persen dan Ono Surono 1,88 persen.

Sebanyak 2,62 persen responden memilih calon lainnya dan 11,12 persen tidak tahu.

Baca juga: Pimpinan KPK Ngaku Masih Bisa Tidur Nyenyak Tanggapi Survei Litbang Kompas, Said Didu: Paraaahhhh!

Baca juga: Bukan Glaukoma, Rupanya Arkus Kornea yang Buat Mata Adul Berselaput, Kenali Gejala dan Pengobatannya

Sementara untuk posisi calon wakil gubernur (Cawagub) Jawa Barat, Bima Arya berada di ututan teratas dengan 20,75 persen.

Dedi Mulyadi berada di urutan kedua dengan 11,25 persen, Desi Ratnasari 9,25 persen, Dede Yusuf 8,38 persen dan Dedy Mizwar 7,25 persen.

Posisi keenam ditempati Ono Surono sebwsar 4,12 persen disusul Mochamad Iriawan 3,75 persen, Ilham Habibie 3,25 persen, Rhiesa Yogaswara 2,50 persen dan Ahmad Syaikhu 1,50 persen.

Sebanyak 3,50 persen responden memilih calon lainnya dan 24,50 persen belum tahu.

Pendiri LS Vinus, Yusfitriadi, mengatakan survei ini melibatkan 800 responden.

"Survei menggunakan metode simple random sampling dengan memakai Teori Slovin dalam pengambilan sample," kata Yusfitriadi di Cibinong, Sabtu (22/6/2024).

Survei ini menggunakan instrumen tertutup melalui wawancara tatap muka.

"Margin Error sebesar 4,0 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen," tandasnya

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved