Berita Jakarta

Heboh Bus Wisata Dipalak Jukir Liar Rp 300 ribu di Area Masjid Istiqlal, Heru Budi: Itu Dulu

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespon adanya juru parkir (jukir) liar yang meminta tarif Rp 300.000 kepada sopir bus wisata.

Warta Kota/Miftahul Munir
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespon adanya juru parkir (jukir) liar yang meminta tarif Rp 300.000 kepada sopir bus wisata. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono merespon adanya juru parkir (jukir) liar yang meminta tarif Rp 300.000 kepada sopir bus wisata.

Kasus itu bahkan viral di media sosial TikTok dan diposting akun @babybossbus pada Sabtu (22/6/2024).

Kepada wartawan, Heru mengaku kasus itu telah terjadi beberapa waktu lalu. Hingga kini, kawasan di luar Masjid Istiqlal bebas dari jukir liar.

“Itu yang dulu, tadi pagi Pak Imam Besar Istiqlal nyampaikan ke saya ucapin terima kasih, sudah kosong (jukir liar) baru tadi pagi,” ujar Heru usai rapat Paripurna hari ulang tahun (HUT) ke-497 Jakarta di DPRD DKI Jakarta, Sabtu (22/6/2024).

Menurut Heru, organisasi perangkat daerah (OPD) terkait bersama aparat penegak hukum telah melakukan tindakan tegas kepda jukir liar yang nekat mematok tarif parkir seenaknya.

Meski demikian, Kepala Sekretariat Presiden RI ini tak menjelaskan secara gamblang jenis sanksi tegas yang diberikan petugas kepada jukir liar.

Baca juga: Heru Budi Berhalangan Hadir, Anies Langsung Pimpin Hitung Mundur Pesta Kembang Api di Jakarta Fair

“Kami dulu walaupun ada, kami tindak tegas ya. Terima kasih informasinya selamat ultah,” pungkasnya.

Seperti diketahui, sebuah video viral di media sosial berisi keluhan wisatawan yang mengaku menjadi korban tarif parkir liar di sekitar Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat sebesar Rp 300.000.

“Kehidupan pariwisata memilukan, di Jakarta sangat susah buat parkiran bus, apalagi ada Perda di larang parkir di pinggir jalan, ada pengecualian kalo kaya ada demo/kampanye. Kena parkir per unit nyampe 300K (Rp 300.000),” demikian yang dikutip pada Sabtu (22/6/2024).

Pemilik akun bercerita, peristiwa itu terjadi pada Jumat (21/6/2024). Sopir membawa rombongan dua unit bus ke Monas, Istiqlal & Ancol.

“Untuk parkir monas, kami sebelumnya sudah izin dengan pihak security Gambir untuk masuk bus dan sudah diacc (disetujui). Tapi kenyataannya pas mau masuk Gambir, bus kami dihadang,” katanya.

Baca juga: Hadiri Rapat Hingga Tengah Malam, Hingga Disoraki Pengungung PRJ, Begini Tanggapan Heru Budi

“Pada akhirnya kami setuju parkir arahan mereka 150rb/unit dengan minta 2 kali datang (karena abis Monas, kami drop Istiqlal lalu bus akan kembali parkir),” sambungnya.

Namun pada saat tiba di Istiqlal, pihaknya dihadang lagi dengan alasan tarif di Monas berbeda dengan Masjid Istiqlal.

Pimpinan kantornya sampai berdebat karena diminta duit Rp 300.000, hingga situasi cukup ramai san petugas Dishub ikut melerai. 

“Sampai salah satu orang bilang sudah pecahin aja. Karena Dishub sudah melerai, atasan kami pun menyuruh bus langsung pergi. Setelah beberapa saat, ada telepon dari driver kalo bus diikuti. Akhirnya nelepon ke atasan kami untuk izin memberikan uang Rp 300.000. Dikasih, karena daripada unit yang kenapa-napa, kasian POnya,” pungkasnya. (faf)

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved