Sejarah Jakarta

Sejarah Kampung Konfeksi Tambora, Sejak Kolonial Buat Seragam Sekolah dan Pemerintah

Kampung konfeksi yang terletak di area terpadat se-Asia Tenggara itu rupanya telah ada sejak era kolonial Belanda, ratusan tahun lalu.

Wartakotalive/Nuri Yatul Hikmah
Kampung Usaha Konfeksi Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, Sabtu (16/6/2024) 

Menurut Dwi, pengusaha konfeksi di sini hanya mengerjakan bagian produksi saja.

Bahan baku maupun penjualan ditanggung oleh swasta. 

Kendati demikian, produksi konfeksi rumahan di wilayahnya itu mampu memproduksi ratusan bahkan ribuan potong baju dalam seminggu.

"Ada juga yang melayani pesanan untuk luar daerah dan juga dalam daerah (Pasar Tanah Abang)," pungkas dia.

Penuh Gundukan Kain 

Jika mengunjungi pemukiman penduduk di Kelurahan Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat, mata akan disuguhkan dengan pemandangan berbeda yang menampilkan potret aktivitas warga tengah bergelut dengan gundukan kain dan mesin jahit.

Di antara satu rumah dan rumah lainnya yang saling berdempetan, terdengar suara deru mesin yang pedalnya diinjak oleh penjahit. 

Suara itu terdengar bersahutan, syahdu dan menyapa lembut telinga pejalan kaki atau pengguna jalan yang melintas di kawasan tersebut.

Itulah impresi pertama yang didapat setiap orang kala masuk ke 'Kampung Konfeksi' di Kalianyar, Tambora, Jakarta Barat.

Minggu (16/6/2024), Warta Kota mencoba menyusuri sebuah gang berama gang Kartika di Kampung Konfeksi Tambora, Jakarta Barat.

Saat berjalan menuju tempat tersebut, hilir mudik kendaraan yang membawa gundukkan kain hingga baju lusinan, menemani setiap langkah kami.

Kami menyaksikan para pengemudi motor, bajaj, hingga pendorong gerobak, mengantarkan muatan barangnya ke satu persatu rumah petakan yang membuka jasa konfeksi. 

Tak ayal, jika sejumlah transaksi keuangan antar sopir angkutan dan bos konfeksi nampak lumrah terjadi di sini. 

Bagaimana tidak, sepanjang jalan menuju gang Kartika, kami menyaksikan rumah-rumah produksi konfeksi yang sibuk dengan aktivitasnya. 

Ada yang tengah bergulat dengan mesin jahit, memotong bahan, menyetrika baju, hingga mengepaki pakaian yang telah selesai produksi. 

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved