Berita Jakarta

Ketua PKB DKI Sebut Sungai di Jakarta Kotor Usai Ditinggal Anies, Heru: Mungkin Dampak 5 Tahun Lalu

Ketua DWP PKB DKI Sebut Sungai Kotor Setelah Ditinggal Anies, Pj Gubernur DKI: Apa yang Semrawut? Mungkin Dampak 5 Tahun Lalu

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
WartaKota/Rafsanzani Simanjorang
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono 

WARTAKOTALIVE.COM, CAKUNG - Ketua DPW PKB DKI, Hasbiallah Ilyas sempat menyinggung Jakarta smerawut sejak ditinggalkan oleh Anies Baswedan pada tahin 2022 lalu.

Hasbiallah menyatakan, Sungai menjadi kotor karena tidak dirawat oleh pemimpin saat ini.

Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono merasa aneh dengan pernyataan Jakarta semakin semerawut sejak ditinggal Anies Baswedan.

Padahal, kata dia, Anies selesai dari masa jabatannya sekira 1,5 tahun lalu.

"Gini, belum dua tahun, baru satu tahun semrawut, apa ya yang semerawut?," tanya Heru pada Sabtu (15/6/2024).

Baca juga: Uang Rp 200 Juta Melayang, Anak Gagal Masuk Akpol, Warga Pondokgede Bekasi Lapor Polisi

Baca juga: Tak Seindah Sekarang, Gang Venus Dulu Dikenal Sarang Penyamun, Sehari Bisa 4-5 Kali Penodongan

Menurut Heru, dirinya sangat memerhatikan kebersihan sungai karena untuk mengantisipasi banjir di sejumlah titik wilayah Jakarta.

Jika terjadi sungai kotor, Heru menyatakan itu adalah dampak dari pemimpin terdahulu selama lima tahun tidak mengurus sungai.

"Kalau itu pun kotor satu tahun saya mimpin, mungkin dampak 5 tahun lalu enggak diurus kan (sama Anies), ya kan, masa saya datang terus kotor ah engga," tuturnya.

"Mungkin dampak-dampak lima tahun yang lalu, terlupakan diurus ya sekarang saya urus, banyak masyarakat bilang lebih bersih kok," imbuhnya.

Bangun Pulau Sampah

Terkait pengelolaan sampah, Pemprov DKI Jakarta mengusulkan agar dibuat pulau sampah di Kepulauan Seribu demi menjaga kebersihan lingkungan.

Pj Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono mengatakan, usulan pulau sampah itu karena daratan di Jabodetabek tidak bisa lagi dijadikan tempat penampungan.

"Contoh sudah banyak kan ada di negara lain yang sukses tidak cemarkan, ada di Jepang, ada di Korea, Maldives, ada di Singapur, kami tinggal contoh itu," kata Heru pada Sabtu (18/5/2024).

Menurutnya, keberadaan pulau sampah demi keberlangsungan kebersihan lingkungan di Jakarta dalam jangka waktu 50 tahun 100 tahun.

Heru mengatakan, saat ini keberadaan sampah terus mengalami kenaikan, ditambah dengan jumlah pendudik yang semakin bertambah.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved