Kembangkan Usaha Ibu-ibu Kampung Nastar Tangerang, Bogasari Bagikan Resep Roti hingga Keripik Bawang

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Dorong pengembangan UMKM, Bogasari memberikan tiga resep unggulan kepada para ibu di Kampung Nastar, Larangan Utara, Kota Tangerang pada Kamis (13/6/2024).

Tiga resep produk andalan tersebut antara lain nastar, keripik bawang dan roti manis.

Manager Penjualan Bogasari Area Jabodetabek, Joel Sinaga menyampaikan pelatihan yang diikuti oleh 10 UMKM anggota Paguyuban Kampung Nastar.

Antara lain, Nuni Cookies, Max Amazing Cookies, Mysha Cookies, Razaqqu Cookies, Marbel Bintang Cookies.

Selanjutnya, Botisha Cookies, Ayla Azzahra Cookies, Kue Ibu Cookies, Samara Saras Cookies, dan Kue Aura Cookies.

Mereka dipandu oleh baker andal dari Bogasari Baking Center (BBC), yakni Irvan dan Babun.

Keduanya memberikan resep sekaligus kiat untuk membuat kue kering hingga roti yang enak.

Ketiga resep ini katanya dipilih berdasarkan permintaan para UMKM di Kampung Nastar, dengan harapan dapat meningkatkan usaha mereka.

Baca juga: Tak Seindah Sekarang, Gang Venus Dulu Dikenal Sarang Penyamun, Sehari Bisa 4-5 Kali Penodongan

Baca juga: Uang Rp 200 Juta Melayang, Anak Gagal Masuk Akpol, Warga Pondokgede Bekasi Lapor Polisi

“Berdasarkan laporan yang kami terima, nastar atau kue kering kan sifatnya seasonal (musiman) seperti Lebaran dan Natal. Jadi para UMKM ingin membuat variasi produk agar bisa diproduksi dan dijual setiap hari," ungkap Joel dalam siaran tertulis pada Jumat (14/6/2024).

"Inilah yang selalu menjadi target Bogasari yakni meningkatkan usaha UMKM dan sesuai dengan motto kemitraan UMKM yakni tumbuh bersama,” paparnya.

Di antara kesepuluh UMKM tersebut terdapat Nuni Cookies yang sudah ada sejak tahun 1995.

Nuni Cookies diketahui merupakan cikal bakal dari Kampung Nastar saat ini.

Usaha Nuni Cookies ini kemudian dilanjutkan generasi kedua bernama Nuni itu sendiri.

Ia berharap pelatihan tidak hanya terpaku pada variasi produk, tapi bisa merambat ke perizinan dan pelayanan juga.

Ia mengakui belum semua UMKM di kampung nastar memiliki perizinan yang lengkap dan penjualan yang stabil.

“Dulu usaha ini dirintis ibu saya dan pakai merek nama saya sendiri sebagai putrinya. Mulai tahun 2001 saya sudah membantu ibu. Baru pada tahun 2011 saya yang melanjutkan," ungkap Nuni.

"Kami senang sekali dengan pelatihan ini dan berharap ke depan bisa berlanjut. Beberapa UMKM di Kampung Nastar ini juga merupakan mantan karyawan saya yang memilih untuk membuka usaha sendiri,” urai Nuni yang bisa produksi sampai 3 ribu toples saat Lebaran.

Sebenarnya ada 20 UMKM yang membuka usaha di Kampung Nastar.

Tapi baru sekitar 12 UMKM yang melakukan produksi rutin dan bisa mandiri.

Konsumsi pemakaian tepung terigu para UMKM di Kampung Nastar cukup beragam.

Mulai dari 200-500 kg per bulan kalau hari-hari biasa atau low season.

Tapi kalau sudah masuk musim tertentu seperti Lebaran dan Natal, omset UMKM di Kampung Nastar ada yang bisa meningkat sampai 7 kali lipat per bulannya.

Ibarat gayung bersambut, Ketua Kampung Nastar, Sumardi yang juga pelaku usaha dan Iwan selaku Ketua RW 01 kelurahan Larangan Utara mengapresiasi pelatihan dari Bogasari.

Tidak hanya pelatihan usaha, tapi juga monitoring perkembangan usaha dan pelatihan-pelatihan lainnya yang bisa terus meningkatkan usaha para UMKM di Kampung Nastar.

“Dengan pertumbuhan usaha para UMKM pastinya juga menjadi peluang penciptaan lapangan pekerjaan, minimal jadi karyawan. Makanya kami sangat senang dengan Bogasari sebagai produsen tepung terigu terbesar di Indonesia juga perusahaan pertama yang mau memberikan edukasi pelatihan kepada kami para UMKM,” ujar Sumardi.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp