Viral Media Sosial
Didesak Sampai Mau Dibayar Rp 100 Juta, Habiburrokhman Tantang Balik Mahfud MD
Habiburrokhman Balas Mahfud MD: Pak Mahfud, Tolong Tunjukkan kapan dan dimana saya bilang 'Pak Mahfud bilang kasus Vina bisa selesai 7 hari'
Termasuk tentang ditariknya informasi soal jumlah buron kasus Vina Cirebon yang ternyata hanya berjumlah satu orang.
"Dulu dihadirkan (pelaku) delapan orang dan sudah diadili yang delapan orang tersebut bahkan ada yang seumur hidup, hukumannya kan panjang-panjang."
"Lalu yang tiga (buron) ini dilupakan sampai delapan tahun yang membuat orang kaget lalu (perkara) dibuka lagi."
"Konyolnya lagi, dulu di berita acara resmi yang dirilis ada tiga buron, tapi sekarang yang pertama ada penangkapan Pegi, (muncul) yang sekarang (dia disebut jadi) kambing hitam dan kedua dua buron ini dibilang salah sebut, mana ada salah sebut, lembaga resmi kok," kata Mahfud.
Mahfud menilai kasus ini menjadi rumit untuk diselesaikan.
Sehingga, ia berharap calon presiden terpilih, Prabowo dapat membantu menuntaskan kasus yang menjadi bulan-bulanan pembahasan publik ini.
"Kalau Pak Prabowo mau menyelesaikan kasus ini, nggak akan merugikan posisi politik dia ataupun posisi ekonominya dia kok, ini (persoalan) kriminal jahat," harap Mahfud.
Menkumham Buka Suara
Menteri Hukum dan HAM RI (Menkumham) Yasonna H Laoly menanggapi penanganan kasus tewasnya sepasang kekasih Vina dan Eky atau yang lebih dikenal kasus Vina Cirebon.
Kata Yasonna, sejatinya Polri bisa bekerja secara transparan dan membongkar secara tuntas segala kejanggalan yang menjadi pertanyaan masyarakat.
"Ya kita serahkan kepada polisi. Supaya membongkar tuntas itu supaya jangan ada kecurigaan dari masyarakat," kata Yasonna saat ditemui awak media di Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (12/6/2024).
Terlebih kata dia, saat ini beredar kabar adanya indikasi polisi salah tangkap terhadap salah satu daftar pencarian orang (DPO) yang bernama Pegi alias Perong.
Dirinya lantas menyinggung soal beberapa perkara yang serupa yang terjadi di negara lain termasuk Amerika Serikat perihal kasus kartel.
"Apalagi ada indikasi lagi bukan orang yang ditangkap bukan orang yang melakukan. Ada kesalahan SOP dalam pemeriksaan," kata dia.
"Kita berharap, semua kasus-kasus seperti itu, jangankan itu, kasus sengkonan, kartel dulu itu sesudah mereka dihukum menjalani cukup lama baru terungkap bukan mereka pelakunya," lanjut Yasonna.
Baca juga: Mahasiswa Unjuk Rasa Bakar Ban Tuntut Kasus Vina Cirebon Diusut Transparan
Atas hal itu, dirinya menilai polisi memang harus bekerja keras untuk mengungkap seluruh pelaku yang terlibat.
"Jadi itu hal-hal di negara lain juga pernah kejadian yang dihukum mau dihukum mati ada kasus kan di Amerika, akhirnya dibebaskan bukan dia pembunuhnya," katanya.
Lanjut dia, jangan sampai, perkara Vina Cirebon justru menimbulkan asumsi-asumsi liar di masyarakat karena adanya indikasi kesalahan dalam penangkapan tersebut.
"Its hapens. Dan dalam keadaan seperti ini polisi harus betul-betul bekerja keras, cepat mengungkap kasus ini supaya jangan liar nanti hipotesis yang terjadi di masyarakat. Kecurigaan-kecurigaan," kata Yasonna.
Hotman Paris Minta Jokowi Bentuk Tim Pencari Fakta
Kuasa hukum pihak Vina Cirebon Hotman Paris berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) membentuk Tim Pencari Fakta untuk kasus pembunuhan sadis di Cirebon, Jawa Barat tahun 2016 lalu.
Pernyataan itu disampaikan Hotman Paris dalam konferensi pers seperti dikutip dari Facebook Kompas.com pada Selasa (11/6/2024).
Hotman Paris mengatakan saat ini Polisi hanya sibuk mempidanakan Pegi Setiawan. Sementara kuasa hukum kondang itu meyakini banyak kejanggalan dari penetapan tersangka Pegi Setiawan.
“Sekarang ini target hanya satu, Pegi, sementara misteri kenapa kejadian ini dan kenapa BAP (berita acara perkara) saling bertentangan tidak terbongkar,” ucapnya.
Hotman Paris khawatir, nantinya Jaksa Penuntut Umum (JPU) hanya berpatokan pada hukum acara pidana formil dan menyatakan Pegi bersalah.
Kata Hotman, apabila tidak ada upaya lanjut maka usai putusan hakim kasus Pegi Setiawan akan menguap dengan sendirinya.
Sementara fakta di belakangnya tidak akan pernah terbongkar.
Maka Hotman Paris berharap Presiden Jokowi membentuk Tim Pencari Fakta dan penyidikan kasus kematian Vina Cirebon ditunda sementara.
Hotman berharap dari Tim Pencari Fakta yang diisi orang-orang independen dan profesional maka kasus pembunuhan Vina Cirebon akan terkuak seutuhnya.
Baca juga: Tanggapan Hotman Paris Soal Diduga CCTV Detik-detik Vina Cirebon Meregang Nyawa Beredar
“Agar Pak Jokowi membentuk Tim Pencari Fakta yang netral terutama dari ahli hukum pidana dari universitas untuk menyelidiki fakta sebenarnya. Dan apabila sudah terkumpul baru diserahkan ke penyidik dan persidangan,” bebernya.
Diketahui penangkapan tersangka pembunuhan Vina Cirebon, Pegi Setiawan menuai polemik di masyarakat.
Pasalnya Pegi Setiawan di hadapan media menampik telah terlibat pembunuhan Vina Cirebon.
Netizen juga mencium sejumlah kejanggalan dari penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina Cirebon.
Terkait hal itu, salah satu pengacara Pegi Setiawan yang juga purnawirawan TNI Mayor TNI (Purn) Marwan Iswandi bersama timnya mendatangi Gedung DPR, Senayan, Jakarta Pusat, pada Selasa (4/6/2024).
Marwan dan rombongan datang ke DPR untuk menemui pimpinan Komisi III DPR terkait kasus pembunuhan Vina dan Eki di Cirebon pada tahun 2016.
Setelah bertemu pimpinan Komisi III DPR, Marwan mengatakan, pihaknya meminta DPR memanggil Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
"Saya sampaikan kepada pimpinan Komisi III. Pertama, itu saya minta agar biar jelas perkara ini, panggil Kapolri. Duduk perkaranya jadi jelas. Bukan berarti saya minta agar ini intervensi. Sebab saya lihat ini dalam perkara ini (kasus Vina Cirebon) banyak kejanggalan, banyak sekali kejanggalan," ujar Marwan.
Cerita Anies Jelang Sidang Vonis Tom Lembong, Geisz: Bukti Pemimpin Otentik |
![]() |
---|
Viral Konvoi PSHT Nyalakan Kembang Api di Taman Mini, Ini Penjelasan Polisi |
![]() |
---|
Pecatan TNI Satria Arta Minta Bantuan Pulang ke Indonesia, Pesan dari Anak Bikin Sedih |
![]() |
---|
Viral SMP Swasta di Bekasi Hanya Dapat 3 Murid, Ini Jawaban Pejabat Disdik Kota Bekasi |
![]() |
---|
Puisi Gus Miftah untuk Mbah Zuhdi Guru Madrasah di Demak, Baitnya Menyentuh Hati |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.