Optimalkan Energi Panas Bumi, PLN Indonesia Power Dukung Pemerintah Kejar Net Zero Emission
Pemerintah terus mengoptimalkan potensi Panas Bumi di Indonesia dalam mencapai transisi energi, dengan mengembangkan energi baru terbarukan (EBT).
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Pemerintah terus mengoptimalkan potensi Panas Bumi di Indonesia dalam mencapai transisi energi, Enhanced National Determined Contribution (NDC) serta program Net Zero Emission (NZE).
Langkah tersebut mendapatkan dukungan dari PLN Indonesia Power (PLN IP). Apalagi Indonesia menyimpan 40 persen cadangan panas bumi dunia.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLN Indonesia Power terus berupaya mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) di antaranya adalah energi panas bumi.
Menurutnya energi bersih berpotensi untuk terus dikembangkan lantaran cadangan yang banyak di Indonesia.
"Indonesia merupakan negara ring of fire, dikaruniai sumber energi panas bumi yang besar. Potensi tersebut perlu terus dikembangkan, dijadikan sumber energi listrik yang ramah lingkungan," kata Edwin lewat keterangan, Selasa (4/6/2024).
Baca juga: PLN Indonesia Power Siapkan Pasokan Listrik untuk Mendukung Kelancaran KTT WWF di Bali
Dalam mengoptimalkan panas bumi, PLN Indonesia Power berkolaborasi dengan berbagai pihak di antaranya adalah Pertamina Geothermal Energy.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) tanggal 30 Mei 2024 di Jakarta.
Menurut Edwin, dengan adanya JDA ini menandai tahap baru upaya dua perusahaan energi besar dalam negeri mengoptimalkan kapasitas sejumlah Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Indonesia.
"Penandatanganan JDA ini akan merangsang pemanfaatan potensi sumber daya panas bumi yang dapat mendorong akselerasi transisi energi nasional, pencapaian komitmen Pemerintah terhadap Enhanced National Determined Contribution (NDC), dan target Net Zero Emission di Indonesia," tuturnya.
JDA ini sebagai tindak lanjut dari penandatanganan Joint Development Study Agreement (JDSA) oleh kedua korporasi pada tanggal 22 Februari 2024.
Salah satu fokus utama JDA adalah pengembangan proyek co-generation di dua wilayah kerja panas bumi dengan memanfaatkan energi yang terkandung dalam brine untuk meningkatkan kapasitas produksi listrik.
Target pengembangan awal PLTP co-generation (binary plant) yang sudah siap dikembangkan yaitu di PLTP Ulubelu Binary Unit dan PLTP Lahendong Binary Unit yang masing-masing berpotensi menambah kapasitas terpasang sebesar 30 MW dan 15 MW.
"Dengan memanfaatkan hasil inovasi dan teknologi canggih maka pemanfaatan energi panasi bumi bisa ditingkatkan, sehingga pemenuhan kebutuhan listrik di Tanah Air yang berasal dari EBT terus meningkat," imbuhnya.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.
Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.
Dekarbonisasi Industri di Indonesia Terus Didorong untuk Buka Peluang Lapangan Kerja Hijau |
![]() |
---|
Universitas Mercu Buana dan MPR RI Kolaborasi Serukan Transisi Energi Nasional Hadapi Krisis Iklim |
![]() |
---|
Pengembangan Energi Panas Bumi Nasional jadi Prioritas Pembangunan Nasional ke Depan |
![]() |
---|
Percepat Transisi Energi di Indonesia, Ada Pembangkit Listrik Tenaga Surya Pertama di Jawa Barat |
![]() |
---|
Jepang Dorong Negara Komunitas Nol Emisi Tiru Indonesia Tekan Emisi Karbon Lewat Amonia Hijau |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.