Haji

Bagaimana Cara Tahallul Jemaah Haji Berkepala Botak, Cukur adalah Rukun Haji dan Umrah Apa Kena Dam

Bercukur atau tahallul adalah rukun haji. Tetapi bagaimana hukum bagi jemaah haji berkapala botak, apakah ada dam atau denda?

Editor: Suprapto
https://www.sciencefocus.com/
Bercukur atau tahallul adalah rukun haji. Tetapi bagaimana hukum bagi jemaah haji berkapala botak, apakah ada dam atau denda? Foto Kepala Botak atau plontos. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA-- Bagaimana cara tahalul jemaah haji berkepala botak? Rambut di bagian mana yang harus dicukur?

Pertanyaan tersebut mengemuka dalam acara manasik haji yang diselenggarakan di sebuah tempat di Durikosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, beberapa waktu lalu.

Berikut adalah jawaban atas tersebut berdasarkan Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia edisi yang disempurnakan tahun 2024.

Buku tuntutan tersebut ditandatangani Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas di Jakarta pada 29 Februari 2024.

Seperti dijelaskan dalam buku tersebut, tahallul atau bercukur adalah salah satu rukun haji.

Rukun haji adalah rangkaian amalan yang harus dilakukan dalam ibadah haji dan tidak dapat diganti dengan amalan lain, walaupun dengan dam.

Jika rukun haji ini ditinggalkan, ibadah haji seseorang tidak sah.

Baca juga: Kemenag Kecewa Garuda Indonesia Terlambat Angkut Jemaah Haji Capai 47 Persen

Tahallul atau bercukur juga menjadi rukun umrah. Karena itu, umrah seseorang tidak sah jika tidak bercukur.

Pertanyaan kemudian bagaimana cara cukur jemaah haji atau jemaah umrah yang berkepala botak, baik botak karena  bawaan yang bersangkutan atau botak setelah dicukur dalam rangkaian haji atau umrah.

Berdasarkan buku Tuntunan Manasik Haji dan Umrah Buku Kemenag 2024 disebutkan,  bagi jemaah yang melaksanakan haji tamattu’,  bercukur/memotong rambut kepala dilakukan jemaah setelah melaksanakan sa’I.

Berikut adalah ketentuan cara memotong  rambut.

1. Laki-laki mencukur gundul atau memotong  sebagian rambut kepala sambil membaca doa mencukur rambut.

Berdasar hadits,  Nabi  Muhammad SAW mendoakan ampunan dan rahmat tiga kali bagi yang bercukur gundul dan satu kali bagi yang memendekkan rambut. (Al-Bukhari nomor hadits 1727- 1728)

2. Perempuan memotong sebagian rambut kepala minimal tiga helai.

3. Jemaah yang kepalanya botak cukup menempelkan pisau cukur atau gunting di kepala sebagai isyarat mencukur rambut.

Setelah jemaah bercukur/memotong rambut kepala, ibadah umrah yang dia lakukan sudah selesai dan ia terbebas dari larangan-larangan ihram (tahallul).

Dengan penjelasann di atas, maka tahallul dengan isyarat memotong rambut bagi jemaah yang kepalanya benar-benar tidak ada rambut lagi (botak plontos), juga sah.

Dengan demikian, jemaah haji berkepala botak tersebut juga tidak perlu membayar dam (denda). 

Ada Berapa Rukun Haji

Seperti disebutkan di atas apabila rukun haji tidak dikerjakan, maka tidak sah haji seseorang. 

Rukun haji ada enam, yaitu:

1) Ihram (niat).

2) Wukuf di Arafah.

3) Tawaf ifadah.

4) Sa’I.

5) Cukur (tahallul).

6) Tertib.

Apa Itu Tahallul atau Bercukur

Tahallul adalah keadaan seseorang yang telah dihalalkan melakukan perbuatan yang sebelumnya dilarang selama ihram. Tahallul dibagi menjadi dua macam, yaitu tahalul umrah dan tahalul haji.

1. Tahallul Umrah

Tahallul umrah adalah keadaan seseorang setelah melaksanakan semua rukun umrah dan karena itu dihalalkan (dibolehkan) melakukan perbuatan yang  sebelumnya dilarang selama berihram umrah.

2.Tahallul Haji

Tahallul haji terdiri atas dua macam:

a. Tahallul awal, yaitu keadaan seseorang yang telah melakukan dua di antara kegiatan berikut ini:

1) Melontar Jamrah Aqabah kemudian memotong rambut kepala atau bercukur; atau

2) Tawaf ifadhah dan sa’i kemudian memotong rambut atau bercukur.

Setelah tahallul awal, jemaah boleh berganti pakaian biasa, memakai wewangian dan melakukan semua larangan ihram, kecuali bercumbu dan bersetubuh dengan pasangan.

b. Tahallul tsani adalah keadaan ketika seorang jemaah telah melakukan tiga kegiatan haji, yaitu melontar Jamrah Aqabah, memotong atau mencukur rambut, dan tawaf ifadhah serta sa’i. Setelah tahallul tsani, jemaah boleh bersetubuh dengan pasangannya.

 

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved