Lipsus Warta Kota
SMAN 14 Jakarta Tegas Tak Pernah Adakan Study Tour untuk ke Luar Kota Sejak Lama
Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 14 Jakarta Ita, menegaskan pihaknya sudah menaati larangan study tour sejak lama.
Penulis: Yolanda Putri Dewanti | Editor: Dian Anditya Mutiara
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Guru Bimbingan Konseling (BK) SMAN 14 Jakarta Ita, menegaskan pihaknya sudah menaati larangan study tour sejak lama.
Bahkan larangan itu sudah diterapkan sejak 10 tahun lebih.
“Di sekolah kami tidak pernah ada study tour. Semenjak ada edaran ke sekolah negeri tidak boleh ada study tour. Pada dasarnya sekolah-sekolah negeri sudah tidak ada kegiatan keluar apa lagi dengan biaya yang dibebankan ke siswa. Tidak pernah ada sama sekali,” jelas Ita kepada Wartakotalive.com baru-baru ini.
Selain itu, Ita menyebut bahwa SMAN 14 Jakarta memiliki alternatif lain sebagai pengganti study tour.
“Kelulusan di sekolah kami ada pelepasan saat upacara dan pelepasan atribut sekolah siswa kelas 12 saja. Biasanya itupun persetujuan Kepala sekolah dan Komite,” jelas dia.
Ita mengatakan, semenjak terdapat surat edaran pihaknya memang langsung bertindak dan mematuhi peraturan yang diberikan.
Baca juga: Kecelakaan Pelajar SMK Lingga Kencana Bikin Trauma, Orangtua Ingin Study Tour Dalam Kota Saja
“Tidak pernah ada study tour, itu yang saya alami di SMAN 14 ya ketat, karena kalau ada laporan sanksinya berat buat kepala sekolah dan sekolah,” jelas dia.
Sebelumnya diberitakan, Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta melarang sekolah mengadakan kegiatan study tour maupun acara perpisahan ke luar kota.
Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo mengatakan, larangan kegiatan di luar kota itu tertuang dalam surat edaran (SE) yang diterbitkan sejak 30 April 2024.
"Kami sudah keluarkan Surat Edaran tentang makanisme kelulusan peserta didik, mulai dari pengumuman kelulusan sampai pasca. Di pasca itu ada bunyi satuan pendidikan dapat mengadakan kegiatan penyerahan peserta didik pada orangtua wali di lingkungan satuan pendidikan," jelas Purwosusilo dikutip dalam keterangannya, Rabu (15/5/2024).
Dengan kata lain, aturan tersebut meminta satuan pendidikan untuk mengadakan kegiatan di lingkungan sekolah, bukan di luar kota.
"Jadi tidak ke mana-mana, hanya di sekolah masing-masing menggunakan fasilitas yang ada. Kalau ada sekolah yang melakukan di luar itu, berarti dia perlu pembinaan saya," ujarnya.
Baca juga: Respons Kecelakaan Subang, Bramantyo Suwondo Minta Kemendikbud Terbitkan Edaran Ketentuan Study Tour
Menurut Purwosusilo, perpisahan yang digelar di luar area sekolah dapat memberatkan orangtua peserta didik dan berisiko tinggi terjadinya kecelakaan.
"Karena kalau mengadakan di luar itu satu, memberatkan biaya, kedua berisiko. Insya Allah di Jakarta sudah memahami, karena kami sudah sosialiasi," jelas dia.
Meski begitu, Disdik DKI Jakarta akui banyak menerima laporan dari satuan pendidikan yang tetap berkeinginan menggelar perpisahan peserta didik di luar area sekolah.
"Sudah banyak yang mengadukan dan kami tindaklanjuti untuk dibatalkan atau diadakan di sekolah," tegas Purwosusilo.
Disdik memanggil kepala sekolah dan memberikan arahan bahwa perpisahan para siswa bisa dilakukan dengan memanfaatkan fasilitas di sekolah.
"Kami arahkan untuk mengadakan (perpisahan) di sekolah saja menggunakan fasilitas sekolah yang ada," ucapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, satu dari tiga rombongan bus SMK Lingga Kencana Depok mengalami kecelakaan di Jalan Raya Desa Palasari, Kecamatan Ciater Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024) sore.
Kecelakaan itu diduga terjadi karena rem bus yang blong. Saat melewati jalan menurun bus tiba-tiba oleng ke kanan hingga menyebrangi jalur berlawanan dan menabrak mobil Feroza bernomor polisi D 1455 VCD.
Setelah menabrak mobil Feroza, bus terguling. Posisi ban kiri berada di atas.
Lalu, bus tergelincir hingga menghantam tiga sepeda motor yang terparkir di bahu jalan.
Kemudian, bus terhenti usai menghantam tiang listrik di bahu jalan.
Penumpang bus berserakan di jalan.
Akibat dari kecelakaan ini, 11 orang tewas, terdiri dari sembilan siswa, satu guru, dan satu warga lokal.
Para korban juga sudah dikebumikan di Depok Jawa Barat, Minggu (12/5/2024).(m27)
Baca Wartakotalive.com berita lainnya di Google News
Dapatkan informasi lain dari WartaKotaLive.Com lewat WhatsApp : di sini
Pedagang Bunga Rawa Belong Sejak 1997, Pilih Bertahan Meski Harga Anjlok |
![]() |
---|
Dulu Jadi Surga Tekstil, Kini Pasar Anggada Bogor Sepi dari Pembeli |
![]() |
---|
Disdik DKI Keluarkan Aturan Study Tour Hanya Boleh untuk Belajar dan Lokasi di Jakarta |
![]() |
---|
Sudah Diklaim Terdaftar di BPOM, Tetap Harus Waspada dengan Produk Kecantikan Berbahaya |
![]() |
---|
Bukan Soal Duit, Ini Alasan Keluarga Besar M Yamin Kecewa BJB Lelang Rumah Mantan Menteri Penerangan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.