Berita Bogor
Makamnya Ramai Peziarah di Hari Kebangkitan Nasional, Ini Profil KH Idham Chalid
Pj Bupati Bogor dan Kapolda Jabar Ziarah ke Makam KH Idham Chalid di Hari Kebangkitan Nasional, Ini Profil Sang Pahlawan Nasional
Penulis: Hironimus Rama | Editor: Dwi Rizki
WARTAKOTALIVE.COM, CISARUA - Pj Bupati Bogor Asmawa Tosepu bersama Kapolda Jabar Irjen Polisi Akhmad Wiyagus beserta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kabupaten Bogor berziarah ke Makam Pahlawan Nasional KH Idham Chalid di Cisarua, Kabupaten Bogor, pada Senin (20/5/2024).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upacara peringatan Hari Kebangkitan (Harkitnas) Nasional ke-116 tingkat Jawa Barat dan Kanupayen Bogor.
Lalu, siapakah KH Idham Chalid? Apa jasanya dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia?
Berikut sosok sang pahlawan nasional yang dirangkum dari berbagai sumber:
Idham Chalid (1922 – 2010) lahir di Setui, Kalimantan Selatan, pada 27 Agustus 1922. Ia menempuh pendidikan di Sekolah Rakyat (SR) Amuntai, Madrasah Al Rasyidiyyah.
Semasa mudanya menempuh pendidikan di Madrasah Mualimin Tinggi Pondok Modern Gontor Ponorogo, Jawa Timur (1942).
Pada 1957 ia mendapat Doktor Honoris Causa dari Universitas Al-Azhar Cairo.
Semasa hidupnya, K.H. Dr. Idham Chalid adalah ulama dan politisi berlatar-belakang santri dalam tugas kenegaraan. Ia terlibat aktif dalam berbagai episode sejarah pemerintahan Indonesia pasca-kemerdekaan.
Peran yang dijalankan Idham Chalid di pentas politik nasional sejak dekade lima puluhan menunjukkan betapa kiprah ulama tak terpisahkan dari perjalanan republik.
Sejarah membuka jalan kepadanya untuk mengemban peran kenegaraan di masa pemerintahan Presiden Soekarno (Orde Lama) dan pemerintahan Presiden Soeharto (Orde Baru).
Melansir Kemenag.go.id yang ditulis pemerhati sejarah dan agama, M. Fuad Nasar, Idham Chalid tercatat pernah menjadi Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Ali-Roem-Idham (1956-1957), Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Djuanda (1957-1959), dan Wakil Perdana Menteri pada Kabinet Dwikora (1966).
Selain itu, ia menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA) dan Wakil Ketua MPRS (1962-1966). Dalam episode akhir Orde Lama, ia menjabat Menteri Koordinator pada Kabinet Kerja dan Kabinet Dwikora.
Ketika Orde Baru berkuasa, Idham Chalid diangkat menjadi Menteri Negara Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Kabinet Pembangunan I (1968-1973) dan Menteri Sosial ad interim (1970 -1971).
Setelah Pemilihan Umum 1971, ia terpilih menjadi Ketua DPR/MPR-RI periode 1971-1977. Selanjutnya menjabat Ketua DPA-RI periode 1978-1983, dan anggota Tim P7 (Penasihat Presiden Tentang Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila) dengan ketuanya Dr. H. Roeslan Abdulgani.
Dalam organisasi keulamaan Idham Chalid duduk sebagai anggota Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat mulai tahun 1985.
Puluhan Rumah di Tanah Sareal Kota Bogor Kebanjiran Akibat Hujan Deras, Begini Kondisi Terbaru |
![]() |
---|
Jelang HUT ke-80 RI, Pemkab Bogor Kirab Bendera Pusaka dari Desa Malasari ke Pendopo Bupati |
![]() |
---|
Orangtua Bersyukur Sekolah Rakyat Dibuka di Cibinong Kabupaten Bogor |
![]() |
---|
Semarakkan HUT ke-80 RI, Pemkab Bogor Gelar Nikah Gratis, Ini Cara Daftarnya |
![]() |
---|
Mau ke Puncak Bogor Tak Usah ke Jalan Tajur Bisa ke Jalur Alternatif, Dedie Rachim Kebut Betonisasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.