Pesawat Jatuh

Benturan di Kepala hingga Dada jadi Penyebab Tewasnya Tiga Korban Kecelakaan Pesawat Latih di BSD

Penyebab tewasnya tiga orang korban kecelakaan pesawat latih yang terjatuh di kawasan BSD Serpong, Tangerang Selatan disebut terjadi akibat benturan.

Penulis: Rendy Rutama | Editor: Junianto Hamonangan
Warta Kota/Rendy Rutama
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto saat ditemui di RS Polri Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (20/5/2024). 

Hanya saja pada saat kejadian Vijay tak melihat langsung momen saat pesawat berkode PK-IFP itu terhempas ke tanah.

Ketika itu pandangannya terhalang pagar dan pohon. Ditambah pada saat pesawat itu jatuh, lokasi di sekitar kejadian juga sedang dilanda hujan deras.

Namun demikian Vijay masih sempat mendengar suara benturan pesawat dengan tanah saja saat terhempas ke jalan.

"Suaranya pas di udara kayak suara mesin mati, gimana ya, ck ck ck, gitu. Nah, pas jatuh, suaranya kayak ban mobil tronton meledak," ujar dia.

Saking kerasnya suara benturan pesawat dengan tanah, pengunjung di restoran Mc Donald's berhamburan ke luar untuk melihat peristiwa apa yang sedang terjadi.

"Pas lagi ada acara ulang tahun di Mc Donald's. Mereka langsung keluar panik. Saya juga lari, enggak sempat memvideokan," lanjut dia.

Baca juga: Penjelasan RS Polri: 3 Korban Kecelakaan Pesawat di BSD Tewas Tanpa Luka Bakar, Alami Benturan Keras

Tiga Orang Tewas

Diberitakan sebelumnya, sebuah pesawat latih jenis Tecnam P2006T di taman Sunburst, Jalan BSD Grand Boulevard, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) siang.

Juru bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati memastikan, pesawat latih itu milik Indonesia Flying Club atau perkumpulan penerbang Indonesia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes (Pol) Ade Ary juga memastikan, insiden itu menyebabkan tiga orang meninggal dunia.

"Korban tiga orang meninggal, dua masih di dalam pesawat dan satu tergeletak di luar," ujar Ade saat dikonfirmasi, Minggu siang. 

Kapolres Tangerang Selatan AKBP Ibnu Bagus Santoso menyebutkan, dua korban yang sudah diidentifikasi adalah seorang pilot dan seorang penumpang pesawat.

"Baru ada dua nama yang sudah teridentifikasi. Yang satu atas nama Pulung Darmawan dan yang kedua Mayor Purnawirawan Suwanda," ucap Ibnu, Minggu, dikutip dari Kompas TV.

Ibnu menyebutkan, korban tewas lainnya yang belum teridentifikasi diduga merupakan teknisi pesawat.

"Satu lagi masih belum ada identifikasinya," kata dia.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di WhatsApp.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News.

Sumber: Warta Kota
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved