Berita Jakarta

Konsepnya Mirip Kafe di Aceh, Warung Aceh Bang Ari Ajak Warga Aceh di Perantauan Bernostalgia

Konsepnya Mirip Kafe di Aceh, Warung Aceh Bang Ari Ajak Warga Aceh di Perantauan Bernostalgia

Penulis: Miftahul Munir | Editor: Dwi Rizki
Warta Kota
Suasana Warung Mie Aceh Bang Ari di Jalan Palmerah Utara Nomor 62, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat pada Sabtu (18/5/2024). 

Sama seperti di Tebet, Jakarta Selatan, Bartender atau peracik minuman di Warung Mie Aceh Bang Ari didatangkan langsung dari Aceh.

Putri menjelaskan, pihaknya sengaja mendatangkan bartender dari Aceh karena teknik pembuatan secara tradisional yakni tarikan saringan.

"Kenapa kami ambil orang Aceh, karena itu enggak semua orang menguasai teknik itu termasuk orang Aceh sendiri tidak semua bisa. Kami carinya memang yang ahli biar rasa kopinya itu maksimal," ungkapnya.

Teh tarik di Warung Aceh Bang Ari ada dua varian yaitu original berwarna cokelat muda dan green tea.

Putri mengaku, para pengunjung lebih banyak memesan teh tarik original karena belum banyak orang tahu ada rasa green tea.

"Kami juga ada mie Bangladesh bumbunya kami ambil langsung dari Medan. Bukan khas Aceh. Jadi di sini enggak hanya masakan khas Aceh saja, ada juga seperti es campur, ada roti bakar, ada lontong sayur dan nasi gurih tapi bumbunya kami pakai khas Sumatera," terang Putri.

Pengunjung Ramai Nobar

Pengunjung Warung Mie Aceh Bang Ari cabang Palmerah didatangi oleh beragam usia dari mulai anak-anak sampai orang tua.

Putri mengaku, beberapa waktu lalu ketika ada pertandingan Timnas Indonesia pihaknya menggelar nonton bareng (Nobar).

Puluhan meja dan ratusan kursi di sana pun penuh pengunjung bahkan yang ingin Nobar Timnas Indonesia.

"Antusiasnya cukup tinggi, bahkan kami sampai memberikan kursi tambahan karena pengunjungnya banyak dan itu masih ada yang berdiri," tegasnya.

Putri memastikan bakal memberikan kenyamanan kepada para pengunjung yang datang dan juga harga makanan maupun minuman terjangkau.

Mie Aceh Bang Ari cabang Palmerah dihargai dari Rp 25.000 sampai Rp 42.000 tergantung varian topingnya.

Mie Bangladehs dihargai Rp 35.000 sampai Rp 45.000, Nasi Gurih Rp 30.000 sampai Rp 60.000, lontong sayur Rp 30.000 sampai Rp 60.000.

Sate mata plus soto khas Aceh dihargai dari Rp 35.000 sampai sampai Rp 60.000, Kopi Sanger dari Rp 17.000 sampai Rp 30.000.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved