Pilkada

PDIP Bingung Tentukan Nasib Ahok, Ikut Pilkada Jakarta atau Sumut? Pengamat: Tergantung Wakilnya

PDIP saat ini sedang menimbang-nimbang Ahok untuk ikut Pilkada Jakarta atau Sumut. Kedua wilayah itu sangat potensial. Kini, tergantung wakilnya.

Editor: Valentino Verry
tribunnews.com
PDIP sedang mempertimbangkan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok untuk ikut Pilkada Jakarta atau Sumut. Sebab, di dua daerah itu Ahok potensial menang, tinggal siapa wakilnya. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - PDIP tampaknya positif mengusung Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok ikut Pilkada Serentak 2024.

Namun, untuk wilayahnya PDIP belum menentukan. Semua masih coba dianalisa.

Baca juga: PDIP Siapkan 8 Nama Cagub di Pilkada DKI Jakarta 2024, Mulai Ahok, Risma, Hingga Andika Perkasa

Namun, ada dua wilayah yang berpotensi Ahok bisa ikut pilkada, yakni Jakarta atau Sumatra Utara (Sumut).

Ketua DPP PDIP Eriko Sotarduga tak menampik bahwa mantan Komisaris Utama Pertamina itu banyak disebut di internal partainya dalam pembahasan kandidat bakal cagub DKI Jakarta 2024.

Kendati demikian, Ahok juga berpeluang masuk ke dalam bursa bakal cagub Sumut 2024.

"Saya harus jujur, seperti Pak Ahok masih ditarik-tarik juga untuk bisa Sumatra Utara. Nah ini menarik juga," kata Eriko di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (16/5/2024).

Menurutnya, Sumut yang selama lima tahun terakhir dipimpin oleh Edy Rahmayadi membutuhkan pemimpin baru. Oleh karena itu, nama Ahok coba dimunculkan.

Baca juga: Wacana Duet Anies-Ahok Sulit Terwujud, Pengamat: Basis Pendukung Keduanya Bertolak Belakang 

"Karena Sumatra Utara juga perlu perubahan yang mendasar," ujarnya dikutip dari Antara.

"Nah ini dengan bahasa perubahan, meminjam istilah," imbuhnya.

Sebelumnya, Senin (13/5/2024), Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan bahwa Ahok akan diberi penugasan untuk membantu pemenangan para kader PDIP dalam ajang Pilkada 2024.

Ahok akan memberikan masukan dalam perancangan kurikulum Sekolah Partai untuk kepala daerah.

Sebab, Ahok dinilai sebagai sosok yang sudah berpengalaman.

Baca juga: Nekad, Komjen Dharma Pongrekun Calon Independen Daftar Pilkada Jakarta, Siap Ladeni Ahok atau Anies

"Agar best practices dari keberhasilan para kepala daerah PDIP bisa diterapkan ke yang lain," ujar Hasto.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul, Jamiluddin Ritonga mengukur potensi kemenangan Ahok dalam Pilkada Jakarta 2024 mendatang.

Jamiluddin menilai, Ahok bisa menang Pilkada Jakarta asalkan memiliki calon wakil gubernur (Cawagub) yang pas saat mendampinginya .

Dikutip dari Tribunnews.com, menurut Jamiludin, sosok pendamping Ahok harus sosok yang bisa mendongkel elektabilitasnya.

Apalagi apabila Ahok berhadapan dengan nama-nama kondang seperti Anies Baswedan dan Ridwan Kamil.

"Karena itu, Ahok harus didampingi sosok Cawagub yang dapat mendongkrak elektabilitasnya secara signifikan," kata Jamiluddin saat dikonfirmasi, Senin (13/5/2024).

Ia menyampaikan bahwa kans Ahok menang di dalam Pilkada Jakarta ditentukan dari siapa sosok bakal Cawagub yang dipilihnya.

"Hal itu baru dapat dijawab setelah calon pasangan kompetitornya sudah diketahui. Dari sini barulah dapat diperkirakan siapa pasangan Ahok yang berpeluang layak dan menjual dalam mendongkrak elektabilitas."

"Termasuk tentunya peluang menang tidaknya Ahok jika maju lagi pada Pilgub 2024," katanya.

Ia menjelaskan tidak ada alasan bagi PDIP untuk tidak mengusung Ahok.

Semua persyaratan pun terpenuhi meskipun Ahok pernah menjadi seorang terpidana kasus penistaan agama.

"Kasus hukum tidak mencabut hak politik Ahok untuk berkarier di dunia politik. Karena itu, Ahok tetap punya hak untuk dipilih dan memilih dalam Pilgub Jakarta, khususnya menjadi calon gubernur," pungkasnya.

Diketahui PDIP saat ini sudah mengantongi delapan nama yang berpotensi diusung di Pilkada Jakarta.

Kata Hasto, semua nama bakal calon gubernur sudah di kantong Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.

"Banyak nama yang muncul, sudah ada hampir sekitar delapan nama. Dan banyak nama-nama besar yang sudah ada di kantongnya Bu Megawati Soekarnoputri," ungkap Hasto.

Hanya saja, Hasto enggan mengungkapkan apakah dari delapan nama tersebut berasal ada perwakilan kalangan profesional.

"Lho, PDIP kan terus kembangkan suatu kepemimpinan yang memiliki makna strategis di dalam melakukan suatu penyelesaian masalah rakyat, tetapi juga membangun masa depan," tuturnya.

"Karena kami partai yang memiliki sekolah partai. Sehingga nama-nama yang masuk itu dipertimbangkan," sambung Hasto.

Baca berita Wartakotalive.com lainnya di Google News

Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved