Berita Jakarta

Casis Bintara Polri yang Dibegal di Kebon Jeruk Terpaksa Harus Tes Ulang Tahun Depan

Nasib calon siswa bintara polisi bernama Satrio Mukti Raharjo (19) usai tak dapat mengikuti psikotes akibat terkena begal

Tribunnews.com
Ilustrasi.- calon siswa bintara polisi bernama Satrio Mukti Raharjo (19) usai tak dapat mengikuti psikotes akibat terkena begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berakhir harus menunggu tes tahun depan. 

WARTAKOTALIVE.COM, KEBON JERUK — Nasib calon siswa bintara polisi bernama Satrio Mukti Raharjo (19) usai tak dapat mengikuti psikotes akibat terkena begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, berakhir harus menunggu tes tahun depan.

Pasalnya, pihak panitia penyelenggara meminta Satrio untuk melakukan penyembuhan terlebih dahulu di bagian kaki dan tanganya yang terkena luka bacok.

Terlebih, Satrio sampai harus menjalani operasi lantaran jari kelingkingnya hampir putus karena tebasan benda tajam.

"Saya diberi kesempatan untuk tes tahun depan kata pihak panitia," ucap Satrio saat dihubungi, Jumat (17/5/2024).

"Sekarang fokus penyembuhan dulu, tahun depan mudah-mudahan bisa tes lagi," tutur dia.

Meski harus mengubur impiannya sementara, namun Satrio mengaku ikhlas apabila kejadian itu membuatnya gagal masuk polisi. 

Pasalnya, ia sudah pernah merasakan kegagalan pada tahun lalu karena tes akademiknya yang tidak memenuhi ambang batas penerimaan.

"Dengan kejadian ini jika mimpi saya harus terbukur, saya ikhlas. Tetapi, kalau dengan kejadian ini saya bisa menjadi anggota Polri saya siap," kata Satrio.

Untuk diketahui, Satrio menjadi korban begal di Jalan Arjuna Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Sabtu (11/5/2024).

Saat itu, ia ingin menghadiri psikotest calon bintara polisi di SMK Media Informatika, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

"Jadwal tes jam 05.00 WIB, saya berangkat pukul 04.00 WIB," papar Satrio.

Di tengah perjalanannya itu, pria yang merupakan atlet karate tersebut tiba-tiba dihadang oleh tiga orang begal yang menghampirinya dengan satu motor.

"Awal tidak melihat dia bawa senjata tajam (sajam), jadi berantem pertama tidak membawa sajam," kata Satrio.

Karena merasa aman, Satrio yang memiliki kemampuan bela diri itu lantas memberanikan diri untuk duel 1 lawan 1 dengan pelaku.

Namun nahas, salah seorang pelaku turun dari motor dan mengeluarkan sajam untuk mengancam Satrio.

Sumber: Warta Kota
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved