Kecelakaan Maut
Terungkap, Sopir Bus Maut yang Tewaskan 11 Orang di Subang Bukan Karyawan Tetap, Baru Sekali Operasi
Terungkap, Sopir Bus Maut yang Tewaskan 11 Orang di Ciater, Subang Bukan Karyawan Tetap. Bahkam sopir Baru Sekali Operasikan bus tersebut
Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Budi Sam Law Malau
WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA -- Fakta baru terungkap terkait kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 orang.
Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan, sopir bus Putera Fajar bernama Sadira ternyata bukanlah karyawan tetap atau karyawan resmi perusahaan otobus (PO) itu.
Hal itu terungkap saat pihaknya memeriksa Sadira terkait kecelakaan maut tersebut.
Baca juga: Pantas Pelajar SMK Lingga Kencana Kecelakaan Maut, Temuan KNKT Bus Putera Fajar Penuh Kejanggalan
"Hasil interview saya dengan sopir, bahwa sopir ini bukan karyawan tetap. Tapi dia freelance yang dipekerjakan oleh perusahaan apabila sewaktu-waktu sopir di perusahaan itu habis," ujarnya, saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).
Wibowo mengatakan bahwa Sadira sudah menjadi sopir freelance kurang lebih selama tiga tahun.
Namun, Sadira yang telah ditetapkan sebagai tersangka, mengakui baru sekali mengendarai bus yang akhirnya mengalami kecelakaan maut yang menewaskan 11 orang itu.
"Sudah freelance itu selama 3 tahun dan kebetulan dia baru sekali (mengendarai) mobil itu," tutur eks Kapolres Metro Jakarta Utara tersebut.
Sebelumnya, setelah melakukan serangkaian pengecekan terhadap bus Putera Fajar, Polres Subang akhirnya menetapkan Sadira, sopir bus itu sebagai tersangka.
Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo mengungkapkan, dalam kecelakaan maut tersebut pihaknya telah memeriksa 13 saksi termasuk dua saksi ahli.
Dari hasil pemeriksaan tersebut, maka Sadira sang sopir bus Putera Fajar ditetapkan menjadi tersangka.
"Dari hasil pemeriksaan tersebut, kita sudah menyimpulkan dan menetapkan satu tersangka, dia adalah Sadira, sopir bus Putera Fajar," ujarnya.
Menurut Kombes Wibowo, dari fakta-fakta tersebut, disimpulkan penyebab utama kecelakaan maut tersebut yang menewaskan sembilan orang pelajar SMK Lingga Kencana Depok, beserta satu orang guru dan satu orang pengendara motor warga Cibogo Subang.
"Penyebab utama kecelakaan maut tersebut karena adanya kegagalan fungsi pada sistem pengereman bus maut tersebut," ucapnya.
Kombes Wibowo juga menegaskan, bahwa dalam kasus kecelakaan maut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok ini, kemungkinan akan ada tersangka lain.
"Kita akan terus lakukan pendalam dan pemeriksaan dalam kasus kecelakaan maut tersebut termasuk melakukan pemeriksaan terhadap pemilik PO Bus, karena ditemukan fakta tak perpanjang uji KIR, serta fakta lainnya seperti perubahan badan bus dari bus biasa menjadi Jetbus atau High Decker," katanya.
Menurut Kombes Wibowo, pihaknya melakukan pendalaman sebelum menetapkan Sadfira jadi tersangka.
"Sadira terbukti lalai, sudah jelas mobil dalam keadaan sudah rusak tak layak jalan, namun terus dipaksakan jalan, hingga akhirnya bus tersebut mengalami kecelakaan dan menewaskan 11 penumpang dan 40 penumpang lainnya luka-luka," katanya.
"Akibat kelalaian tersebut, Sadira sopir bus maut terancam Pasal 411 ayat 5 Undang-undang No. 22 tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan dengan ancaman hukuman maksimal 12 penjara dan denda Rp 24 Juta," imbuhnya.
Baca juga: Kakorlantas Polri Sebut Ada Peluang Tersangka Baru dalam Kasus Kecelakaan Maut Bus di Subang
Adapun penyebab kecelakaan bus tersebut di antaranya:
1. Oli sudah keruh sudah lama tak diganti
2. Adanya campuran air dan oli di dalam kompresor, harusnya ada udara saja. Hal ini terjadi karena ada kebocoran Oli
3. Jarak antara kampas rem di bawah standar yakni 0,3mm seharusnya minimalnya di 0,45mm
4. Terjadi kebocoran di dalam ruang relaypart dan sambungan antara relaypart dengan booster, karena adanya komponen yang sudah rusak sehingga saluran tidak tertutup rapat, sehingga menyebabkan kekurangan tekanan.
Sementara itu, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama Dishub Jabar dan Polda Jabar terus melakukan penyidikan terhadap bus maut Putera Fajar (AD 7524 OG).
Sebelumnya diberitakan, bus maut Putera Fajar pengangkut rombongan studi tour pelajar SMK Lingga Kencana Depok tersebut mengalami kecelakaan di Ciater, akibatnya 11 orang meninggal dunia dan 33 orang luka.
Kesaksian Sadira
Sebelumnya dalam kondisi luka ringan, Sadira menceritakan kronologi bus yang dibawanya saat mengalami kecelakaan di Jalan Raya Ciater, Subang, Jawa Barat.
Kecelakaan yang menewaskan 11 orang itu diduga terjadi karena rem blong.
Menurut Sadira, saat itu rombongan SMK Lingga Kencana akan melanjutkan perjalanan setelah menyantap makanan di Rumah Makan Bang Jun.
Adapun, ketika rombongan berhenti di rumah makan tersebut, Sadira menjelaskan bahwa bus yang dikemudikannya itu sebenarnya sempat diperbaiki.
Ia mengatakan, sebelum melanjutkan perjalanan, rem mobil tersebut sudah diperbaiki oleh montir dan sudah normal.
Sementara itu, jarak antara rumah makan tersebut dengan lokasi kecelakaan maut hanya 750 meter.
Kondisi jalan hanya lurus tanpa ada tikungan sama sekali. Jalan baru menikung tepat di lokasi kejadian.
Baca juga: Buntut Kecelakaan Maut di Subang, Disdik DKI Pastikan Acara Perpisahan Hanya Digelar di Sekolah
Namun, dari Rumah Makan Bang Jun sampai lokasi kecelakaan, kondisi jalan menurun panjang.
"Waktu itu, pada saat abis makan sore di Rumah Makan Bang Jun, kemudian saya melanjutkan perjalanan," ujarnya dikutip dari TribunJabar.id.
"Tapi sayang, tiba-tiba rem tersebut blong," imbuhnya, Minggu (12/5/2024).
Saat melaju di perempatan menuju tempat wisata Sariater, rem blong mulai dirasakan Sadira.
Posisi rem mulai blong itu dirasakannya saat melintas di perempatan menuju tempat wisata Sariater.
Jarak dari pertigaan Sariater dengan Rumah Makan Bang Jun itu 300 meter.
Sedangkan dari pertigaan Sariater ke lokasi kecelakaan, maju sepanjang 400 meter.
Dengan begitu, posisi sejak Sadira merasakan rem bus blong hingga terguling hanya sekitar 400 meter.
"Saat memasuki turunan perempatan Sariater, tiba-tiba saya tekan rem, perseneling saya masukin nggak masuk-masuk, ternyata anginnya tiba-tiba abis," ucapnya.
Setelah mengetahui bahwa rem kendaraan yang dikemudikannya blong, Sadira mencari jalur penyelamat, tetapi tak ada.
Apabila bus terus dibawanya dalam kondisi blong, ia khawatir hal itu akan mengakibatkan banyak korban.
"Saya sudah panik saat tahu rem blong. Waktu itu mau saya terusin takut tambah banyak korban, karena akan banyak kendaraan yang tertabrak nantinya," paparnya.
Atas dasar itu, ia memutuskan mengarahkan busnya ke kanan.
Baca juga: Respons Kecelakaan Subang, Bramantyo Suwondo Minta Kemendikbud Terbitkan Edaran Ketentuan Study Tour
Alhasil, kendaraan itu menyenggol Daihatsu Feroza dan dua motor.
Ia memilih membuang bus ke arah kanan karena saat itu di depannya ada sekitar lima motor.
"Jadi tak ada pilihan lain waktu itu, lebih baik saya buang kanan dan benturkan ke tiang listrik hingga akhirnya terguling dan terhenti," ucapnya.
Namun, upayanya untuk meminimalisir jumlah korban justru gagal.
Bus yang dengan sengaja ia tabrakkan ke tiang listrik di sebelah kanan tersebut malah membuat bus terguling dan terseret.
Kejadian itu mengakibatkan 10 orang tewas, empat di antaranya karena tertindih bodi bus yang terseret saat terguling.
Sementara itu, satu korban tewas lain adalah pengendara motor.
"Saya tidak menyangka mobil tersebut akan terguling," ujarnya.
Di sisi lain, Sadira mengaku dirinya hanya mengalami luka sedang.
"Saya hanya mengalami luka sedang tidak terlalu parah seperti yang bisa dilihat saat ini, hanya mengalami memar di bagian kepala tangan dan kaki," ucapnya.(m31)
Baca berita WartaKotalive.com lainnya di Google News
Ikuti saluran WartaKotaLive.Com di WhatsApp: https://whatsapp.com/channel/0029VaYZ6CQFsn0dfcPLvk09
kecelakaan maut
bus SMK Lingga Kencana
kecelakaan bus maut
kecelakaan
PO Putera Fajar
Subang Jawa Barat
sopir bus maut
Sadira
Pemotor Wanita Tewas Terlindas Truk di Tulungagung, Sopir Kabur saat Dikejar Warga |
![]() |
---|
Penyebab Kecelakaan Kades Beserta Istri dan Anak Tewas di Cianjur, Mobil Dikendarai Sang Istri |
![]() |
---|
Truk Pasir Tabrak Angkot Bawa Ibu-Ibu Pengajian di Purworejo Jateng, 11 Tewas 6 Luka-luka |
![]() |
---|
Maulana Evakuasi 6 Korban Kecelakaan Maut Bus ALS di Sumbar, Dengar Dentuman Keras Saat Terguling |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut Dua Truk Lindas Sepeda Motor di Ciater Subang, Pasutri Tewas Sopir Luka Berat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.