Kecelakaan Maut

Baru Sekali Bawa, Sopir Bus Maut yang Tewaskan 11 Orang di Subang Berstatus Freelance 3 Tahun

Sadira, sopir bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat berstatus freelance.

Penulis: Ramadhan L Q | Editor: Junianto Hamonangan
Istimewa
Bus pariwisata yang mengangkut pelajar SMK asal Depok mengalami kecelakaan di Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024). Sadira, sopir bus Putera Fajar yang mengalami kecelakaan saat membawa rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat berstatus freelance. 

WARTAKOTALIVE.COM, JAKARTA - Fakta baru terkait kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat, terungkap.

Direktur Lalu Lintas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan, sopir bus Putera Fajar bernama Sadira ternyata bukanlah karyawan tetap atau resmi perusahaan otobus (PO) itu.

Pengakuan Sadira tersebut diungkapkannya saat dilakukan pemeriksaan.

"Hasil interview saya dengan sopir, bahwa sopir ini bukan karyawan tetap, tapi dia freelance yang dipekerjakan oleh perusahaan apabila sewaktu-waktu sopir di perusahaan itu habis," ujarnya, saat dihubungi, Kamis (16/5/2024).

Wibowo mengatakan bahwa Sadira sudah menjadi sopir freelance kurang lebih selama tiga tahun.

Namun, ia yang telah ditetapkan sebagai tersangka, mengakui baru sekali mengendarai bus maut yang menewaskan 11 orang itu.

"Sudah freelance itu selama 3 tahun dan kebetulan dia baru sekali (mengendarai) mobil itu," tutur eks Kapolres Metro Jakarta Utara tersebut. (m31)

Baca juga: Kolaborasi Dinilai Jadi Kunci Kecepatan Santunan Korban Kecelakaan Maut Bus di Subang

Temuan KNKT

Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkap temuannya terkait kecelakaan maut bus rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Subang, Jawa Barat.

Dari temuan itu diketahui bahwa PO Bus Putera Fajar tersebut telah dilakukan modifikasi.

"Iya, sesuai dengan faktual yang pernah kami sampaikan memang terjadi perubahan," ujar Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Rabu (15/5/2024).

"Tapi tidak sesuai dengan surat aslinya. Yang aslinya bukan high deck tapi yang ditemukan kemarin high deck," lanjutnya.

Jenis busnya, ucap Soerjanto, sebelumnya normal deck.

Namun, bus bernomor polisi AD 7524 AG berubah menjadi high deck.

"Yang aslinya bukan high deck, tapi yang ditemukan high deck. Kami belum bisa menyampaikan itu karena sedang menganalisa," ucap dia.

Halaman
123
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved