Berita Jakarta

Soal Parkir Minimarket Gratis, Pegawai Sebut Tak Bisa Tegur Jukir Liar karena 'Akamsi'

Fenomena parkir liar di berbagai minimarket belakangan ini salah satunya lantaran para pegawai tidak bisa berbuat banyak karena para pelaku akamsi.

Warta Kota/Nuri Yatul Hikmah
Potret minimarket yang di depannya terdapat tulisan 'Parkir Gratis', namun masih ada juru parkir liar. Lokasinya di minimarket Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat. 

WARTAKOTALIVE.COM, PALMERAH — Usai publik menyoroti fenomena parkir liar di berbagai minimarket, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menegaskan bahwa parkir di depan minimarket adalah gratis. 

Artinya, juru parkir tidak diperkenankan meminta uang kepada pengunjung apabila tidak ingin dipidana.

Meski informasi itu sudah meluas dan plang 'Parkir Gratis' telah ditempel di sejumlah minimarket, namun masih banyak juru parkir yang melakoni pekerjaannya itu.

Seperti di minimarket wilayah Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat misalnya. Terdapat beberapa juru parkir yang bergantian mengais rezeki.

Menurut penuturan salah satu karawan toko bernama Rizky (22), pimpinannya telah meletakkan keterangan 'Parkir Gratis' sejak Desember 2023 lalu.

Namun, keberadaan juru parkir liar masih terus ada hingga hari ini. 

Rizky sendiri mengaku tak berani mengusir atau menegur para juru parkir liar. Pasalnya, mereka telah bekerja secara turun temurun sejak minimarket itu buka 2014 lalu.

"Kami enggak berani kalau negur dia, karena dia anak sini juga (Akamsi), jadi khawatir kan, walaupun kami ada perlindungan dari minimarket, tapi kami enggak bisa asal negur," kata Rizky saat ditemui di Indomaret Rawa Belong, Palmerah, Jakarta Barat, Senin (13/5/2024).

Baca juga: Juru Parkir Liar di Masjid Isitiqlal Palak Rp 150 Ribu, Ternyata Saat Dicek Urine Terkandung Narkoba

"Misalkan kami negur, nanti kami juga yang kena. Jadi kami enggak enak, jadi ya sudahlah," imbuhnya. 

Meskipun demikian, tak ditampik oleh Rizky bahwa kerap kali ada pembeli yang mengeluh soal keberadaan jukir liar.

"Customer banyak yang komplain, 'Oh cuman beli air mineral, ngambil duit di ATM, bayar Rp 2.000," kata Rizky.

"Ngeluh-ngeluhnya ke karyawan juga. Ngambil uang terus ditukar ke karyawan, kasir demi buat bayar parkir doang," lanjutnya.

Dijelaskan Rizky, pihak manajemen minimarket sebenarnya sudah berkoordinasi dengan jukir liar yang kerap mengais rezeki di tempat itu.

Namun, pihak mereka tidak bisa berbuat apa-apa lantaran iba dengan para juru parkir yang hanya bergantung pada pekerjaan tersebut untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Oleh karena itu, ia dan pimpinannya berprinsip bahwa selama tidak menganggu operasional toko, keberadaan jukir liar tidaklah masalah buatnya.

Halaman
12
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved